Liputan6.com, Jakarta - Puasa Senin-Kamis menjadi amalan puasa sunah yang dapat ditunaikan umat Islam di luar bulan Ramadan. Sesuai namanya, puasa ini dilangsungkan saban Senin dan Kamis saja untuk setiap pekannya.
Adapun dalil hukum puasa Senin-Kamis adalah sunah. Ini seperti yang sudah digolongkan oleh Syaikh Wahbah Az-Zuhaili dalam Fiqih Islam wa Adillatuhu dan juga telah disepakati para ulama.
Baca Juga
Syaikh Wahbah Az-Zuhaili menjelaskan, puasa-puasa sunah yang disepakati para ulama antara lain puasa Senin dan Kamis. Berikut hadisnya dari Aisyah Radhiyallahu Anhu:
Advertisement
"Adalah Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam memperbanyak puasa pada hari Senin dan Kamis." (HR. Al-Tirmidzi, Al-Nasi dan Ibnu Majah. Hadits ini dishahihkan oleh Al-Albani).
Puasa Senin Kamis juga puasa sunah yang kerap dilaksanakan dan dianjurkan Nabi Muhammad SAW.
Jika kamu hendak menunaikan anjuran Rasulullah untuk berpuasa Senin Kamis, berikut panduan tata cara puasa Senin-Kamis, lengkap beserta bacaan niat dan manfaatnya yang dirangkum Liputan6.com, Senin (7/6/2020).
Video Pilihan
Niat Puasa Senin Kamis
Sama seperti puasa wajib di bulan Ramadan, puasa sunah Senin Kamis juga memiliki doa niat puasa. Hanya saja perbedaannya adalah jika puasa Ramadan, niat dibacakan malam hari sebelum melaksanakan ibadah puasa.
Sedangkan untuk puasa Senin Kamis, boleh dibaca pada Senin atau Kamis selama pada hari itu seorang muslim belum makan, minum, atau melakukan hal-hal lain yang bisa membatalkan puasa.
Adapun bacaan doa niat puasa Senin Kamis terbagi menjadi dua. Ada yang khusus dibacakan untuk Senin dan juga khusus untuk Kamis, berikut bacaan doa niatnya:
Bacaan Niat Puasa Senin:
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu Shouma Yaumal Itsnaini Sunnatal Lillaahi Ta'aalaa
"Saya niat puasa hari Senin, sunnah karena Allah ta’ala,"
Bacaan Niat Puasa Kamis:
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu Shouma Yaumal Khomiisi Sunnatal Lillaahi Ta'aalaa
"Saya niat puasa hari Kamis, sunnah karena Allah ta’ala,"
Advertisement
Tata Cara Puasa Senin Kamis
Setelah kamu mengetahui doa niat puasa Senin Kamis, selanjutnya kamu perlu mengetahui juga tata cara berpuasanya. Memang tidak jauh berbeda dengan puasa ramadan, agar lebih jelas, berikut tata cara puasa Senin Kamis:
Membaca Niat
Niat Puasa Senin Kamis sebaiknya dilakukan di malam hari, sebelum terbit fajar. Namun karena ini adalah puasa sunah, maka jika kamu lupa atau belum sempat mengucapkannya pada malam hari, boleh diniati di pagi hari asalkan belum makan apa-apa dan tidak melakukan hal yang membatalkan puasa.
Makan Sahur
Makan sahur merupakan salah satu sunnah puasa yang jika dilakukan akan mendapat pahala dan keberkahan. Namun jika tidak dilakukan, misalnya karena bangunnya terlambat, puasanya tetap sah. Hanya saja untuk kesehatan, sebaiknya kamu tidak melewatkan waktu sahur.
Menahan Diri dari yang Membatalkan Puasa
Menahan diri dari hal-hal yang dapat membatalkan puasa antara lain makan, minum, berhubungan dengan istri dan hal-hal lainnya yang dapat membatalkan puasa. Waktunya dimulai sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Kamu juga dianjurkan untuk menahan diri dari yang membatalkan pahala puasa, antara lain bohong, ghibah, dan segala bentuk kemaksiatan.
Berbuka Puasa
Buka puasa dilakukan ketika matahari terbenam, yaitu pada saat masuknya waktu salat Maghrib. Menyegerakan buka puasa merupakan salah satu sunnah puasa. Dengan mengkuti semua tata cara ini, maka kamu bisa mendapatkan manfaat Puasa Senin Kamis dengan maksimal.
Manfaat Puasa Senin Kamis
Puasa Senin Kamis yang kamu kerjakan tidak hanya akan menambah pahala dan ketakwaan kepada Allah SWT, tetapi juga memberikan banyak manfaat untukmu. Manfaatnya mulai dari segi kesehatan, mental, hingga kepribadian. Berikut manfaat puasa Senin Kamis yang perlu kamu tahu:
Membuat Tubuh Menjadi Lebih Sehat
Berpuasa dapat menjadikan tubuh lebih sehat, hal ini juga sudah sering dibuktikan kebenarannya secara medis karena dengan berpuasa, sistem pencernaan akan lancar dan sehat. Selain itu, berpuasa Senin Kamis juga dapat melatih kecerdasan emosional sehingga kamu dapat mengontrol diri dan tidak mudah mengalami depresi.
Mampu Menguatkan Jiwa
Berpuasa Senin Kamis juga mampu menguatkan jiwa karena puasa sunnah ini digambarkan layaknya sebuah perisai untuk kejiwaan. . Menjalankan puasa, baik itu puasa wajib maupun puasa-puasa sunnah seperti puasa senin dan kamis, dapat memberikan pengaruh yang besar bagi kondisi kejiwaan seseorang.
Selama berpuasa, kamu dituntut untuk melawan hawa nafsu dan lebih bisa bersikap sabar dalam menghadapi setiap cobaan yang hadir. Kamu juga akan merasa tenang selama berpuasa karena amalan ini juga meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Melatih Diri dari Kebiasaan Buruk
Selanjutnya, manfaat puasa Senin Kamis juga dapat melatihmu untuk mengurangi kebiasaan buruk yang biasanya kamu lakukan. Misalnya, terlalu banyak mengonsumsi kafein, gula atau makanan-makanan manis. Sehingga jika kamu berpuasa, konsumsi makanan atau minuman tersebut menjadi berkurang.
Advertisement
Lebih Disiplin
Menjadi Lebih Disiplin
Manfaat puasa senin kamis selanjutnya adalah dapat melatih seseorang untuk selalu disiplin dalam segala hal. Hal ini, secara tak langsung kamu merasa Allah SWT selalu mengawasi setiap tindakan yang kamu lakukan, sehingga kamu akan selalu mawas diri dan menghindari segala hal yang dapat menimbulkan dosa dan dapat membatalkan puasa.
Selain itu, dengan berpuasa kamu akan lebih terdorong untuk meningkatkan ibadah maupun amalan-amalan lainnya yang pastinya akan mendatangkan pahala dari Allah SWT.
Latihan Melawan Hawa Nafsu
Manfaat puasa senin kamis lainnya adalah memberikan gambaran bahwa dengan melakukan ibadah ini, jalan setan untuk memperngaruhi jiwa dan tubuh manusia akan terhambat. Kalau sudah begitu, hal ini dapat meminimalkan pengaruh-pengaruh syaitan pada manusia untuk berbuat maksiat atau melakukan hal-hal lainnya yang dilarang oleh Allah SWT. Dengan begitu, kamu bisa meredam hawa nafsu untuk melakukan perbuatan yang tidak dibolehkan oleh Allah SWT.
Disadur dari: Fimela.com (penulis Imelda R, editor Ayu Puji, published 4/6/2020)