Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pertahanan Amerika Serikat atau Pentagon merilis satu penelitian yang mengungkapkan risiko penularan Covid-19 di pesawat lebih rendah, pada Kamis 15 Oktober 2020. Asalkan para penumpang tidak mencopot maskernya.
Merujuk studi tersebut, ketika penumpang mengenakan masker, kemungkinan tertular virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 hanya 0,003 persen. Bahkan, ketika semua kursi terisi.
Baca Juga
Studi yang digelar di atas pesawat United Airlines Boeing 777 dan 767 menunjukkan pula, masker membantu meminimalkan paparan virus dari orang yang batuk.
Advertisement
Hasil studi ini sekaligus mengingatkan kembali setiap orang, masker memberikan perlindungan ekstra di tengah pandemi Covid-19.
Mengutip Channel News Asia, Jumat 16 Oktober 2020, penelitian tersebut dipimpin dan didanai Komando Transportasi. Lembaga ini mengoperasikan penerbangan Partriot Express yang menggunakan pesawat komersial seperti United untuk anggota militer dan keluarganya.
Â
Video Pilihan
Penelitian 6 Bulan
Penelitian dilakukan selama enam bulan. Melibatkan 300 tes selama 38 jam waktu penerbangan dan 45 jam pengujian di darat.
Selama penelitian, penguji melepaskan partikel berukuran sama dengan Virus Corona baru di seluruh bagian kabin, yang masing-masing memiliki 42 sensor, mewakili penumpang lain yang berpotensi bersentuhan dengan partikel tersebut.
Setidaknya ada 180 juta partikel yang dihasilkan oleh ribuan orang yang batuk dilepaskan saat penelitian berlangsung.
"Hasil ini berarti peluang Anad terkena COVID-19 di pesawat United hampir tidak ada, bahkan jika penuh," kata Chief Customer Officer United Airlines, Toby Enqvist.
Â
Advertisement
Sirkulasi Udara di Pesawat Bagus
Sementara pada pekan lalu, penelitian yang dilakukan Airbus, Boeing, dan Embraer mengungkapkan bahwa laporan simulasi rinci yang mengonfirmasi sistem aliran udara di pesawat mampu mengontrol pergerakkan partikel di kabin, yang berguna membatasi penyebaran virus, termasuk Covid-19.
Pesawat, kata mereka, memiliki filter HEPA yang mampu mengalirkan udara ke bawah dan tingkat pertukaran udara yang tinggi secara efisien sehingga dapat mengurangi risiko penularan virus.
Dan, sekitar 99,99 persen partikel disaring keluar dari kabin setiap enam menit. Perubahan sirkulasi udara pun berjalan cepat.