305 Hari Terinfeksi Covid-19, Lansia Ini Akhirnya Negatif Juga

Lansia ini positif Covid-19 selama 305 hari berturut-turut sebelum akhirnya sembuh

oleh Sulung Lahitani diperbarui 29 Jun 2021, 17:32 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2021, 17:32 WIB
305 Hari Terinfeksi Covid-19, Lansia Ini Akhirnya Negatif Juga
Doc: The Guardian

Liputan6.com, Jakarta Seorang pria berusia 72 tahun dari Bristol, Inggris memecahkan rekor menderita kasus Covid-19 terlama di dunia. Namun, kini akhirnya ia terbebas dari virus tersebut.

Dave Smith, pensiunan instruktur mengemudi yang dinyatakan positif Covid-19 selama 305 hari berturut-turut mengatakan bahwa dia siap mati ketika akhirnya dinyatakan negatif Covid-19. Dia kemudian merayakan berita bahagia itu dengan sebotol sampanye.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Kasus infeksi Covid-19 terlama

305 Hari Terinfeksi Covid-19, Lansia Ini Akhirnya Negatif Juga
Doc: Daily News

Seperti dilansir dari Manchester Evening News, para ahli percaya bahwa kasus Smith adalah infeksi Covid-19 persisten terlama yang pernah tercatat. Pria itu terpaksa hidup dengan efek dari virus tersebut selama hampir satu tahun.

Smith kemudian membagikan kisahnya bagaimana virus itu memengaruhi kehidupan dan mata pencahariannya.

"Saya batuk selama lima jam berturut-turut, tanpa henti. Pada satu titik, saya terbaring di tempat tidur selama 2-3 bulan."

 

Pasrah dengan kematian

Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19.
Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19. Kredit: Fernando Zhiminaicela via Pixabay

Smith mengaku dia telah siap untuk menyerah kepada kematian. Hal ini dikarenakan, ia tak kunjung sembuh dari virus tersebut.

"Saya sudah siap untuk menyerah. Saya berkata kepada Lyn, istri saya, 'lepaskan saya. Saya sudah begitu rapuh. Jika saya pergi di malam hari, jangan kaget.'"

 

Turun 53 kg akibat Covid-19

Ilustrasi corona covid-19 (Foto: Pixabay/fernando zhiminaicela))
Ilustrasi corona covid-19 (Foto: Pixabay/fernando zhiminaicela)

Istri Smith juga menceritakan bagaimana selama infeksi tersebut, ia berpikir suaminya tidak akan berhasil mengatasi penyakit tersebut. Hal ini dikarenakan suaminya memiliki sistem kekebalan yang terganggu. Karena virus itu, berat badan Smith bahkan turun dari 117 kg menjadi 64 kg.

Smith juga mengingat bagaimana keadaan menjadi sangat buruk sehingga dia berada di ambang kematian. Dia bahkan meminta istrinya untuk mulai mengatur pemakamannya dalam lima waktu terpisah.

 

Dirawat sejak Mei 2020

Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19
Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19. Kredit: Fernando Zhiminaicela via Pixabay

Smith pertama kali dirawat di rumah sakit pada Mei 2020 dengan batuk dan demam. Tes PCR mengkonfirmasi bahwa dia menderita Covid-19 dan setelah delapan hari, dia dipulangkan tetapi mengalami sesak napas yang signifikan.

Diselingi dengan perburukan akut yang terkait dengan demam, memaksa pria itu kembali dirawat di rumah sakit pada Agustus, September, Oktober, dan Desember 2020.

Pada Desember 2020, uji coba terapi remdesivir harian – pengobatan umum untuk Covid-19 – dihentikan karena tidak berpengaruh padanya.

 

Pengobatan yang akhirnya berhasil

ilustrasi covid
ilustrasi covid (sumber: Freepik)

Smith kemudian diobati dengan antibodi monoklonal, seperti casirivimab dan imdevimab yang direkayasa di laboratorium. Perawatan itu akhirnya terbukti berhasil.

Setelah kesembuhannya, Smith dengan bercanda berkata,

“Saya memanggil semua keluarga saya untuk berdamai dengan mereka. Saya berharap saya tutup mulut sekarang,” pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya