Studi: Pentingnya Vaksinasi, Anak-Anak Bisa Jadi Super Spreader Covid-19 dan Variannya

Anak-anak dapat menjadi super spreader Covid-19 dan variannya bila tidak divaksinasi

oleh Sulung Lahitani diperbarui 25 Okt 2021, 14:05 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2021, 14:05 WIB
Vaksinasi Covid-19 untuk Anak di Malang Dimulai, Puluhan Ribu Siswa Tunggu Giliran
Seorang pelajar di SMA Negeri 2 Kota Malang disuntik vaksin Covid-19 pada Rabu, 4 Juli 2021. Puluhan ribu siswa tingkat SMA dan sederajat juga akan menerima vaksinasi secara bergiliran (Humas Pemkot Malang)

Liputan6.com, Jakarta Di banyak negara di dunia, anak-anak di bawah usia 18 tahun masih belum memiliki akses ke vaksin COVID-19. Ini tidak hanya membuat mereka lebih rentan terhadap Covid, tetapi mereka juga berpotensi menjadi penyebar penyakit.

Dengan munculnya varian baru, virus Corona menjadi lebih merajalela dan lebih mematikan. Sama seperti orang dewasa, sebuah penelitian menemukan bahwa anak-anak membawa jumlah viral load yang sama dengan orang dewasa dan dengan tidak tersedianya vaksin untuk mereka, mereka lebih mungkin menularkan virus ke orang lain.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Infectious Diseases, tingkat virus yang tinggi sesuai dengan virus hidup yang menular, dan tingkat itu paling tinggi pada awal penyakit pada anak-anak yang bergejala dan tidak bergejala.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Penelitiannya

Panglima TNI dan Kapolri Tinjau Vaksinasi di Pondok Pesantren
Warga saat vaksinasi Covid-19 di Ponpes Minhaajurrosyidiin, Jakarta, Selasa (13/7/2021). Vaksinasi kerjasama TNI-Polri, DPP LDII dan Dinkes DKI ini melayani sebanyak 2000 anak setiap harinya. (Liputan6.com/HO/Agus)

Penelitian ini dipimpin oleh tim dari Massachusetts General Hospital (MGH), Brigham and Women's Hospital, Ragon Institute, MIT dan Harvard. Mereka mempelajari 110 anak berusia dua minggu hingga 21 tahun yang dinyatakan positif Covid-19 di MGH atau klinik perawatan darurat.

Para peneliti tidak menemukan korelasi antara usia anak-anak dan jumlah viral load mereka. Yang meyakinkan, mereka juga menemukan bahwa viral load tidak memiliki korelasi dengan tingkat keparahan penyakit pada anak-anak itu sendiri, tetapi kekhawatiran tetap ada pada mereka dan orang-orang di sekitar mereka.

"Anak-anak dapat membawa virus dan menginfeksi orang lain," kata Lael Yonker, ahli paru anak di MGH.

"Ada pertanyaan tentang apakah viral load yang tinggi pada anak-anak berkorelasi dengan virus hidup. Kami dapat memberikan jawaban pasti bahwa viral load yang tinggi ini menular," tambah Yonker.

 


Anak-anak berpotensi jadi sumber varian baru

Vaksinasi COVID-19 di Taman Dadap Merah
Vaksinator menyuntikkan vaksin COVID-19 untuk warga di Taman Dadap Merah, Kebagusan, Jakarta, Sabtu (10/7/2021). Pelaksanaan vaksinasi melalui mobil vaksin keliling juga diperuntukkan untuk anak usia 12 tahun ke atas. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Varian baru yang muncul telah membuatnya semakin sulit untuk mengatasi virus mematikan. Karena varian Covid-19 terus bermunculan, anak-anak yang terinfeksi berpotensi menjadi "waduk" untuk evolusi varian baru serta potensi penyebar varian saat ini, katanya.

"Anak-anak dengan Covid-19, meskipun tanpa gejala, menular dan dapat menampung varian SARS-CoV-2. Varian Covid berpotensi berdampak pada tingkat keparahan penyakit dan kemanjuran vaksin, seperti yang kita lihat dengan varian Delta. Kultur virus hidup, kami menemukan berbagai macam varian genetik. Varian baru berpotensi lebih menular dan juga membuat anak-anak lebih sakit," kata Yonker.

 


Viral load anak dan orang dewasa sama saja

Vaksinasi COVID-19 di Taman Dadap Merah
Warga di cek kesehatannya jelang vaksinasi COVID-19 melalui mobil vaksin keliling di Taman Dadap Merah, Kebagusan, Jakarta, Sabtu (10/7/2021). Pelaksanaan vaksinasi melalui mobil vaksin keliling juga diperuntukkan untuk anak usia 12 tahun ke atas. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Lebih lanjut, viral load anak-anak di rumah sakit tidak berbeda dengan yang ditemukan pada orang dewasa yang dirawat di rumah sakit, menurut penelitian.

Bukti serupa dikutip oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) yang menunjukkan bahwa bila dibandingkan dengan orang dewasa, anak-anak "kemungkinan memiliki viral load yang sama di nasofaring mereka, tingkat infeksi sekunder yang serupa, dan dapat menyebarkan virus ke orang lain".

Studi ini menyerukan peningkatan kesadaran terhadap Covid pediatrik dan menerapkan program pengujian yang lebih luas untuk anak-anak karena mereka merupakan komponen penting dalam perang melawan Covid.


Infografis gejala Covid-19 pada anak

Infografis  Waspada 5 Gejala Covid-19 pada Anak. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Waspada 5 Gejala Covid-19 pada Anak. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya