Golongan Darah Ini Ternyata Rentan Terhadap Infeksi Akibat Covid-19

Ada beberapa golongan darah yang rentan terhadap infeksi akibat Covid-19

oleh Sulung Lahitani diperbarui 13 Des 2021, 13:30 WIB
Diterbitkan 13 Des 2021, 13:30 WIB
Ilustrasi vaksin COVID-19
Ilustrasi vaksin COVID-19 Foto oleh Thirdman dari Pexels

Liputan6.com, Jakarta COVID-19 adalah penyakit menular pada sistem pernapasan bagian atas yang menyerang orang-orang dari semua kelompok umur. Tetapi ada beberapa kategori orang yang berisiko lebih tinggi terkena infeksi dibandingkan dengan yang lain.

COVID-19 menyebabkan gejala serius pada orang di atas 60 tahun atau dengan kondisi kesehatan seperti penyakit paru-paru atau jantung, diabetes atau kekebalan yang terganggu. Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa virus ini bahkan mungkin lebih menular bagi orang-orang dengan golongan darah tertentu.

Golongan darah yang lebih rentan terhadap infeksi COVID

Menurut laporan TimesofIndia, sebuah studi baru yang dirilis oleh Rumah Sakit Sir Ganga Ram (SGRH) menunjukkan bahwa orang dengan golongan darah A, B dan Rh+ lebih rentan terhadap infeksi COVID-19. Selain itu, mereka yang bergolongan darah O, AB, dan Rh- memiliki risiko infeksi yang lebih rendah.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Penelitiannya

COVID-19
Ilustrasi COVID-19 (2/9/2020).

Sesuai temuan penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Cellular and Infection Microbiology, pria dengan golongan darah B lebih rentan terhadap infeksi dibandingkan dengan wanita dari kelompok yang sama. Dalam kasus golongan darah AB, mereka yang berumur kurang dari 60 tahun lebih rentan terhadap infeksi.

Sementara penelitian memperjelas bahwa golongan darah memang memiliki hubungan dengan risiko infeksi, itu tidak mengungkapkan apa pun tentang tingkat keparahan atau kematian penyakit tersebut.

Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa orang dengan golongan darah A dan Rh+ membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih, sedangkan mereka yang bergolongan darah O dan Rh- dapat pulih dengan cepat.

Beberapa penelitian sebelumnya juga menyebutkan bahwa orang dengan golongan darah A lebih rentan terhadap infeksi Covid-19.

 

Apa yang dikatakan para ahli yang terkait dengan penelitian ini

Ilustrasi virus corona COVID-19, omicron
Ilustrasi virus corona COVID-19, omicron. (Photo by starline on Freepik)

Berbicara secara rinci tentang penelitian tersebut, Dr Rashmi Rana, Konsultan, Departemen Riset, SGRH, mengatakan bahwa coronavirus adalah virus baru dan banyak hal yang belum diketahui tentangnya. Jadi, motif penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang peran golongan darah dalam risiko atau perkembangan penyakit menular.

Dr Vivek Ranjan, rekan penulis dan Ketua Departemen Transfusi Darah, di SGRH mengatakan bahwa golongan darah ABO dan/atau Rh mungkin tidak bertanggung jawab atas asosiasi tersebut. Ini mungkin juga merupakan indikasi dari faktor-faktor yang mendasari dan belum diselidiki seperti komorbiditas, yang perlu dipelajari secara rinci.

 

Bagaimana studi dilakukan?

Ilustrasi vaksin corona, vaksin covid-19
Ilustrasi vaksin corona, vaksin covid-19. Kredit: fernando zhiminaicela via Pixabay

Penelitian dilakukan terhadap 2.586 kasus positif COVID-19 yang dirawat di SGRH sejak 8 April 2020 hingga 4 Oktober 2020.

Dari semua kasus, frekuensi A, B, O, dan AB berturut-turut adalah 29,93 persen, 41,80 persen, 21,19 persen, dan 7,98 persen. Selain itu, 98,07 persen pasien yang menjadi bagian dari penelitian ini adalah Rh-positif.

 

Apa yang disarankan oleh penelitian lain?

Ilustrasi vaksin COVID-19 (Source: Pexels/Artem Podres)
Ilustrasi vaksin COVID-19 (Source: Pexels/Artem Podres)

Ini bukan pertama kalinya dilakukan penelitian untuk mengetahui peran golongan darah dalam risiko seseorang terkena COVID-19. Banyak penelitian telah dilakukan di masa lalu juga. Namun, ada banyak kontradiksi dalam hal hasil akhir. Beberapa penelitian menunjukkan hubungan yang mungkin, sementara yang lain menunjukkan bahwa tidak ada hubungan.

Jadi, masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan apa pun terkait hubungan golongan darah dengan risiko dan tingkat keparahan COVID-19 yang bersangkutan. Lebih banyak studi diperlukan di bidang ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya