Bikin Ngakak, Viral Remaja Berhalusinasi Jadi Raja Gara-Gara Efek Bius Usai Dioperasi

Baru-baru ini bahkan viral sebuah video yang menunjukkan seorang remaja berhalusinasi sebagai seorang raja lantaran efek obat bius usai menjalani operasi.

oleh Camelia diperbarui 09 Mar 2023, 12:03 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2023, 12:03 WIB
Viral video remaja berhalusinasi jadi raja usai dioperasi
foto: Tiktok @ekanaads

Liputan6.com, Jakarta - Dalam menjalani operasi, salah satu prosedur yang tak boleh terlewat adalah prosedur pembiusan. Tujuan penggunaan obat bius adalah untuk membuat mati rasa area tubuh tertentu atau bahkan membuat pasien tidak sadarkan diri yaitu dengan tertidur.

Obat bius sendiri bisa menimbulkan efek samping yang membuat Anda tidak nyaman seperti mual, muntah, hingga delirium atau kondisi yang membuat seseorang bingung dan mungkin tidak tahu secara jelas tentang apa yang sedang mereka lakukan.

Baru-baru ini bahkan viral sebuah video yang menunjukkan seorang remaja berhalusinasi sebagai seorang raja lantaran efek obat bius usai menjalani operasi. Dalam video yang dibagikan oleh akun TikTok @ekanaads, terlihat seorang remaja laki-laki terbaring di tempat tidur rumah sakit.

Masih sambil menutup mata, remaja itu berhalusinasi dan mengatakan dirinya adalah raja. Pada video tersebut terlihat sang ayah yang saat itu berniat memperbaiki tangan sang anak. Namun remaja itu justru mengatakan dirinya raja.

"Sudah biarkan saya, saya ini adalah Raja," kata remaja laki-laki itu. 

Tidak hanya itu, remaja laki-laki itu juga mengacungkan jari tengah kepada sang ayah. Sontak saja sang perekam yang diduga adalah sang ibu tak sanggup menahan tawa lantaran melihat aksi anaknya yang diketahui habis menjalani operasi usus buntu tersebut.

“Efek bius habis operasi,” tulis keterangan pada video tersebut. 

Video tersebut pun viral di media sosial dan sudah ditonton lebih dari 10 juta kali dan mendapatkan lebih dari 20 ribu komentar. 

Tuai beragam komentar warganet

Viral video remaja berhalusinasi jadi raja usai dioperasi
foto: Tiktok @ekanaads

Rupanya tak hanya satu video, pemilik akun mengunggah video lainnya. Dalam video tersebut sang remaja masih berhalusinasi bahwa dirinya seorang raja. 

“Ini biar ga sakit saya gmn ya lontong?,” kata remaja tersebut. 

Sang ibu pun menyuruhnya untuk beristigfar. Namun jawabannya justru bikin orang di sekitarnya tertawa. 

“Saya mau main latto-latto aja.”

Sontak saja video tersebut viral dan mendapat beragam komentar. 

“Sudah biarkan saya saya ini raja 'ngabrut',” komentar @makeupayang.

“Yaaaaampun, baru tau, kalau efek bius sampai segitu,” kata @safridahambali.

“kenapa dengan baginda raja yg satu inii,” tulis akun @dsr122_.

“BUN MAAF AKU SAMPE BENGEK NGETAWAIN INI.” timpal @drly_ra.

“Pengen liat ekspresi dia pas udah sadar,” kata @triumaya.

Efek Samping Obat Bius

Etika Menjenguk Orang Sakit yang Baik
Etika Menjenguk Orang Sakit yang Baik (Sumber: Pixabay)

Dilansir dari National Health Service, Kamis (9/3/2023), anestesi terdiri dari sejumlah obat yang dapat menyebabkan efek samping pada beberapa orang. Dokter anestesi Anda akan memberitahu Anda tentang efek samping yang mungkin Anda alami setelah memiliki jenis anestesi tertentu dan langkah-langkah yang akan diambil untuk menguranginya.

Beberapa efek samping umum yang dapat terjadi setelah anestesi umum atau anestesi regional meliputi:

  • Merasa sakit
  • Pusing dan merasa lemas
  • Merasa kedinginan atau menggigil
  • Sakit kepala
  • Rasa gatal
  • Memar dan nyeri
  • Kesulitan buang air kecil
  • Sakit dan nyeri

Potensi risiko atau komplikasi anestesi

Ilustrasi Rumah Sakit
Ilustrasi Rumah Sakit (pixabay.com)

Sementara itu dilansir dari Cleveland Clinic, meski aman anestesi memang membawa beberapa risiko. Potensi risiko tersebut meliputi:

  • Kesadaran anestesi: Untuk alasan yang tidak diketahui, sekitar satu dari setiap 1.000 orang yang menerima anestesi umum mengalami kesadaran selama prosedur. Anda mungkin menyadari lingkungan Anda tetapi tidak dapat bergerak atau berkomunikasi.
  • Paru-paru kolaps (atelektasis): Pembedahan yang menggunakan anestesi umum atau tabung pernapasan dapat menyebabkan paru-paru kolaps. Masalah langka ini terjadi ketika kantung udara di paru-paru mengempis atau terisi cairan.
  • Hipertermia ganas: Orang yang menderita hipertermia ganas (MH) mengalami reaksi berbahaya terhadap anestesi. Sindrom bawaan yang langka ini menyebabkan demam dan kontraksi otot selama operasi. Penting untuk menghubungkan riwayat MH pribadi atau keluarga dengan ahli anestesi dokter Anda sebelum anestesi Anda untuk menghindari obat yang memicu reaksi ini.
  • Kerusakan saraf: Meskipun jarang, beberapa orang mengalami kerusakan saraf yang menyebabkan nyeri, mati rasa, atau kelemahan neuropatik sementara atau permanen.
  • Delirium pasca operasi: Orangtua lebih rentan terhadap delirium pasca operasi. Kondisi ini menyebabkan kebingungan yang datang dan pergi selama sekitar satu minggu. Beberapa orang mengalami memori jangka panjang dan masalah belajar. Kondisi ini dikenal sebagai disfungsi kognitif pasca operasi. 

Efek samping anestesi biasanya tidak berlangsung lama dan, jika perlu, beberapa di antaranya dapat diobati. Obat anestesi dapat bertahan hingga 24 jam.

Jika Anda pernah mengalami sedasi atau anestesi regional atau umum, Anda tidak boleh kembali bekerja atau mengemudi sampai obat tersebut keluar dari tubuh Anda. Setelah anestesi lokal, Anda seharusnya dapat melanjutkan aktivitas normal, selama penyedia layanan kesehatan Anda mengatakan tidak apa-apa.

Infografis Cek Ketersediaan Tempat Tidur IGD untuk Pasien Covid-19 via Aplikasi. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Cek Ketersediaan Tempat Tidur IGD untuk Pasien Covid-19 via Aplikasi. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya