Kurangi Efek Samping Obat, Begini Cara Cegah Asam Lambung Naik dengan Gaya Hidup Sehat

Lakukanlah gaya hidup sehat berikut sebagai tindakan pencegahan terhadap peningkatan asam lambung.

oleh Sinta Arumayuni diperbarui 17 Jan 2024, 21:18 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2024, 17:56 WIB
Ilustrasi Gaya Hidup Sehat (Sumber: Freepik/creativeart)
Ilustrasi Gaya Hidup Sehat (Sumber: Freepik/creativeart)

Liputan6.com, Jakarta Penyakit Refluks Asam Lambung, atau yang sering disebut sebagai gastroesophageal reflux disease (GERD), adalah kondisi di mana individu merasakan sensasi terbakar di dada akibat naiknya asam lambung ke kerongkongan. Baik pada orang dewasa maupun anak-anak, masalah asam lambung ini dapat menjadi kronis dan muncul lebih dari dua kali dalam seminggu. Kejadian asam lambung juga dapat terjadi tiba-tiba.

Meski berbagai obat bebas tersedia untuk mengatasi kondisi ini, menerapkan gaya hidup sehat menjadi faktor kunci untuk mencegah naiknya asam lambung dan mengurangi kemungkinan efek samping obat yang mungkin diperlukan untuk mengatasi masalah kesehatan ini. Oleh karena itu, memahami bagaimana menerapkan gaya hidup sehat secara efektif dalam kehidupan sehari-hari sangat penting.

Yuk simak informasi selengkapnya, dikutip dari berbagai sumber pada Rabu (17/01/2024).

1. Turunkan Berat Badan

Ilustrasi Turunkan Berat Badan (Sumber: Freepik)
Ilustrasi Turunkan Berat Badan (Sumber: Freepik)

Dikutip dari halodoc yang ditinjau oleh dr. Verury Verona Handayani, GERD, penyakit yang disebabkan oleh peningkatan asam lambung dan bersifat kronis, umumnya terkait dengan kondisi obesitas. Kelebihan lemak di area perut dapat memberikan tekanan pada perut, yang kemudian dapat mendorong cairan lambung naik ke kerongkongan.

Karenanya, disarankan untuk mengurangi berat badan apabila mengalami kelebihan berat badan. Langkah penurunan berat badan sebaiknya dilakukan dengan cara yang sehat, seperti rutin berolahraga, dan memilih makanan sehat yang rendah lemak dan rendah kalori.

2. Hindari Makanan Pemicu Refluks

Salah satu makanan pemicu refluks (Sumber: Freepik/jcomp)
Salah satu makanan pemicu refluks (Sumber: Freepik/jcomp)

Berbagai jenis makanan dapat menjadi pemicu refluks asam, sehingga sebaiknya dihindari oleh individu yang mengalami masalah asam lambung. Beberapa contohnya termasuk daun mint, cokelat, bawang, makanan berlemak, makanan pedas, serta makanan asam seperti tomat dan jeruk. Selain itu, kopi atau minuman berkafein, bersama dengan minuman berkarbonasi, juga disarankan untuk dihindari. Konsumsi makanan dan minuman tersebut telah terbukti dapat menyebabkan refluks asam, oleh karena itu, disarankan untuk mengurangi atau bahkan menghindari konsumsinya.

3. Hindari Kebiasaan Merokok

Ilustrasi Berhenti Merokok (Sumber: Freepik)
Ilustrasi Berhenti Merokok (Sumber: Freepik)

Dikutip dari Hermina Hospitals, beberapa penelitian mencatat bahwa nikotin memiliki potensi untuk mengendurkan otot-otot di bagian bawah kerongkongan dan juga mengganggu kemampuan air liur untuk membersihkan asam dari dalam kerongkongan.  

4. Konsumsi Makanan dalam Porsi Kecil

Ilustrasi makan dalam porsi secukupnya (Sumber: Freepik)
Ilustrasi makan dalam porsi secukupnya (Sumber: Freepik)

Makan dalam jumlah kecil terbukti sangat efektif dalam mengatasi masalah asam lambung, karena mengonsumsi makanan dalam jumlah besar dapat memberikan tekanan pada otot bagian bawah kerongkongan dan berpotensi memicu refluks asam. Oleh karena itu, disarankan untuk memastikan bahwa konsumsi makanan dilakukan dalam takaran atau porsi yang sesuai.

5. Jangan Berbaring Setelah Makan

Ilustrasi Tidur setelah Makan (Sumber: Freepik)
Ilustrasi Tidur setelah Makan (Sumber: Freepik)

Menurut informasi dari halodoc yang ditinjau oleh dr. Verury Verona Handayani, dijelaskan bahwa kebiasaan berbaring setelah makan sering kali dilakukan tanpa disadari, namun tindakan ini dapat menjadi pemicu utama peningkatan produksi asam lambung. Sebagai solusi, disarankan untuk menunggu paling tidak tiga jam sebelum berbaring setelah makan.

Langkah Pertama Jika Asam Lambung Naik?

Tindakan pertama saat mengalami serangan asam lambung adalah melepaskan pakaian yang sempit, baik itu dari kancing celana, baju, atau ikat pinggang. Tindakan ini dilakukan untuk mengurangi tekanan pada perut yang dapat memicu kambuhnya asam lambung.

Apa Penyebab Asam Lambung Naik Terus?

Pola konsumsi makanan dan minuman yang tidak teratur dapat menimbulkan peningkatan produksi asam lambung. Mengkonsumsi makanan berlemak, pedas, asam, dan berkarbonasi dapat merangsang pembentukan asam lambung, memicu gejala GERD.

Apa Ciri-Ciri Asam Lambung Naik ke Kepala?

Dikutip dari Healthline, ketika asam lambung mencapai daerah kepala, dapat menyebabkan iritasi pada dinding kerongkongan dan mulut. Gejala lain dari naiknya asam lambung ke bagian kepala meliputi bau mulut, muntah, perasaan cepat kenyang, nyeri di tenggorokan, batuk tanpa dahak, dan peningkatan produksi air liur.

Bolehkah Makan Pepaya Saat Asam Lambung Naik?

Buah pepaya adalah alternatif yang aman bagi mereka yang khawatir mengalami peningkatan kadar asam lambung. Hal ini disebabkan oleh keberadaan enzim papain dalam buah pepaya.

Apa yang Dirasakan Saat Asam Lambung Naik?

Tanda utama dari naiknya asam lambung adalah sensasi terbakar di dada (heartburn), yang dapat intensif setelah makan atau ketika berbaring. Gejala ini mungkin disertai dengan gangguan pencernaan lainnya, seperti sering bersendawa, mual dan muntah, keluhan maag dan sesak napas, serta rasa asam di mulut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya