Mengapa Saat Menuju Gate di Bandara Penumpang Harus Jalan Jauh? Ini Alasannya

Saat di bandara, para penumpang harus berjalan kaki dengan jarak yang cukup jauh untuk menuju gate. Mengapa hal ini terjadi? Ini jawabannya.

oleh Linda Dwi Nofiani diperbarui 07 Jun 2024, 23:07 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2024, 23:01 WIB
Bandara.
Ilustrasi suasana bandara. (Foto: Shutterstock)

Liputan6.com, Jakarta Dalam setiap perjalanan udara, ada satu momen yang hampir pasti dialami oleh setiap penumpang yaitu perjalanan panjang menuju gate di bandara. Pemandangan penumpang yang harus berjalan kaki jauh melewati berbagai toko, cafe, dan fasilitas lainnya menjadi pemandangan umum di banyak bandara besar di seluruh dunia. 

Hal ini seringkali menimbulkan pertanyaan di benak para pengunjung, mengapa mereka harus berjalan begitu jauh hanya untuk menuju gate keberangkatan? Ternyata, ada alasan-alasan yang mendasari penataan ruang dan desain bandara ini.

Mulai dari faktor komersial sampai keamanan, menjadi alasan mengapa beandara memiliki lahan yang luas dan penumpang harus berjalan jauh untuk menuju gate penerbangan.

Untuk mengetahui lebih lanjut rahasia lainnya, simak artikel berikut yang telah dirangkum dari Liputan6.com pada Jumat (07/06/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Meningkatkan Pendapatan dan Keamanan

Ilustrasi bandara (pexels)
Ilustrasi bandara (pexels)

Alexander Thome, Direktur perusahaan desain Stantec yang banyak menangani proyek bandara di Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa setelah peristiwa 11 September, pos pemeriksaan keamanan tambahan ditempatkan di terminal yang sudah ada, yang pada dasarnya membagi terminal menjadi dua bagian. Hal ini mengakibatkan jarak yang harus ditempuh oleh penumpang menjadi lebih jauh.

Bandara juga telah meningkatkan jumlah kios ritel dan konsesi di terminal sebagai respons terhadap maskapai penerbangan yang mengurangi layanan makanan dalam penerbangan. Langkah ini mendorong bandara untuk menyediakan lebih banyak fasilitas di terminal yang tidak disediakan di dalam pesawat.

Bandara memperoleh pendapatan melalui dua sumber utama:

  • Pendapatan aeronautika, yang mencakup biaya yang dikenakan kepada maskapai penerbangan untuk penggunaan landasan pacu, taxiway, dan fasilitas parkir.
  • Pendapatan non aeronautika, yang berasal dari biaya parkir, penyewaan mobil, dan sewa ritel atau iklan.

Banyaknya Pesawat Besar yang Menjadikan Bandara Memiliki Lahan Luas

Ilustrasi bandar udara, bandara
Ilustrasi bandar udara, bandara. (Photo by VOO QQQ on Unsplash)

Bandara berupaya meningkatkan pendapatan dari sektor non aeronautika dengan menambah jumlah toko, restoran, dan bar. Langkah ini diambil karena semakin banyak pelancong menggunakan transportasi massal dan layanan berbagi tumpangan, yang menyebabkan penurunan pendapatan dari parkir. 

"Orang-orang sering bercanda bahwa saat ini bandara lebih mirip pusat perbelanjaan dengan pesawat terbang yang diparkir di luar," ujar Harteveldt. "Jika Anda melihat desain bandara, sebagian besar ruang tambahan dialokasikan untuk layanan ritel."

Pesawat yang lebih besar juga mulai digunakan untuk mengangkut lebih banyak penumpang, karena maskapai penerbangan sudah tidak mengoperasikan beberapa pesawat kecil. Contohnya, United mengganti 200 pesawat jet regional yang lebih kecil dengan pesawat yang lebih besar. Pesawat yang lebih besar ini perlu ditempatkan lebih jauh di landasan.

"Ada alasan bisnis yang kuat untuk penggunaan pesawat yang lebih besar, yang mendorong maskapai penerbangan untuk meningkatkan ukuran armada mereka," kata Wilson Rayfield, wakil presiden eksekutif penerbangan di Gresham Smith, sebuah firma arsitektur. "Ketika Anda memarkir 10 pesawat bersebelahan dengan jarak 75 kaki, secara alami akan memakan waktu lebih lama untuk berjalan."


Menjadi Tantangan Bagi Penumpang dan Karyawan

Ilustrasi traveler saat di bandara.
Ilustrasi traveler saat di bandara. (dok. JESHOOTS-com/Pixabay/Tri Ayu Lutfiani)

Bandara yang luas juga menjadi tantangan tersendiri bagi kru dan karyawan bandara yang berusaha memastikan penerbangan dapat lepas landas tepat waktu. Beberapa bandara telah memasang rambu-rambu elektronik dengan tujuan memberikan estimasi waktu yang dibutuhkan para pelancong untuk mencapai gate atau waktu kedatangan.

Perjalanan bandara terpanjang di Amerika Serikat yaitu di Dallas Fort Worth, memiliki jarak dari pintu masuk Terminal B ke Terminal E mencapai 2,16 mil, menurut studi oleh perusahaan sepatu Kuru Footwear. Beruntungnya, bandara ini dilengkapi dengan kereta api.

Bandara Internasional Sky Harbor Phoenix memiliki "jalur kebugaran" yang memungkinkan para pelancong menikmati pemandangan gunung, taman, dan landmark kota lainnya dari selasar.


Beberapa Bandara Masih Memiliki Fasilitas yang Kurang Memadai

Ilustrasi
Ilustrasi Bandara Ahmad Yani Semarang ,(Foto : Titoisnau)

Beberapa terminal bandara baru-baru ini dibuka tanpa menyediakan jalur pejalan kaki yang memadai, menyebabkan ketidakpuasan di kalangan pelancong. Contohnya, tahun lalu Bandara Internasional Orlando meluncurkan terminal baru senilai USD 2,8 miliar, namun tidak dilengkapi dengan jalur pejalan kaki. Akibat banyaknya keluhan dari penumpang, para pemimpin bandara kini mempertimbangkan untuk memasang jalur tersebut melalui proses pemungutan suara.

Bandara Internasional Salt Lake City juga menghadapi kritik serupa setelah membuka terminal baru pada tahun 2020. Waktu tempuh yang bisa lebih dari 20 menit menuju gerbang keberangkatan menjadi sumber utama keluhan. Untuk mengatasi hal ini, bandara sedang membangun terowongan guna memperpendek jarak antara pos keamanan dan gerbang keberangkatan.

Lantas, apakah banyak penumpang yang ketinggalan pesawat karena harus berjalan jauh? Tidak, justru sebaliknya. Penundaan penerbangan akibat cuaca sering terjadi sepanjang tahun lalu, sehingga para penumpang tetap bisa menunggu di gerbang keberangkatan.


Apa yang Dimaksud Gate di Bandara?

Gate Merupakan pintu keluar dari ruang tunggu yang mengarah ke jembatan penghubung menuju pintu masuk pesawat. Nomor gate ini juga tercantum pada boarding pass.


Apa Itu Boarding di Bandara?

Istilah boarding mengacu pada proses masuknya penumpang ke dalam pesawat. Untuk bisa melakukan boarding, penumpang harus memiliki boarding pass, yaitu dokumen yang memuat informasi penting terkait penerbangan. Saat proses boarding berlangsung, penumpang biasanya akan disambut oleh pramugari yang bersikap ramah.


Apa Bedanya Terminal dan Gate?

Gate adalah titik akses bagi penumpang untuk naik atau turun dari pesawat. Setiap gate memiliki nomor tersendiri. Terminal adalah semacam platform seperti di stasiun kereta api. Bandara di Delhi memiliki 3 terminal, dengan berbagai maskapai yang beroperasi dari terminal yang berbeda untuk penerbangan internasional dan domestik.


Apa Tugas Boarding Gate?

Tugas sehari-hari mereka mencakup memeriksa boarding pass penumpang yang hendak naik pesawat serta memastikan identitas pemilik tiket sudah sesuai. Selain itu, mereka juga membantu penumpang yang terlambat dan mencatat penumpang yang sudah boarding atau telah masuk ke pesawat.


Apa yang Dimaksud dengan Waktu Boarding?

Waktu boarding adalah saat penumpang mulai naik ke pesawat. Proses ini biasanya dimulai sekitar 20-30 menit sebelum jadwal keberangkatan. Untuk memastikan tidak ketinggalan, penumpang diharapkan sudah berada di ruang tunggu sebelum waktu boarding dimulai.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya