Liputan6.com, Jakarta Music video alias MV, selama ini selalu jadi bagian tak terpisahkan dalam kegiatan para artis K-Pop. Momen perilisan video klip ikut menandai comeback dan debut yang ditunggu-tunggu penggemar. MV juga memiliki posisi penting dalam satu siklus promosi seorang artis.
Video musik jadi "etalase" konsep yang ditampilkan, yang dicerminkan lewat tata kostum, makeup, aneka jenis properti, hingga penggunaan efek visual level sinematik bila dibutuhkan. Belum lagi aspek sinematografi yang perlu didesain secara matang, karena video klip K-Pop hampir selalu menampilkan koreografi yang mesti ditangkap kamera dengan ciamik.
Baca Juga
Karena itu, pernahkah Anda memikirkan tentang berapa besar kocek yang mesti dirogoh untuk membuat satu video K-Pop?
Advertisement
Sebagian besar agensi memang memilih tutup mulut soal rahasia dapur ini, tapi ada juga sumber dalam yang memberikan bocoran secara anonim. Dalam sebuah artikel yang dirilis The Korea Times, Mei 2024, pembuatan MV kala itu berkisar antara 400 - 500 miliar won, atau sekitar Rp4,5 miliar hingga 5,6 miliar. Namun ada pula proyek MV yang angkanya menembus 800 juta sampai 1 miliar won.
Salah satunya MV (G)I-DLE bertajuk "Super Lady." Dalam acara Knowing Bros pada episode 419, Jeon Soyeon, leader grup ini, mengungkap bahwa biaya produksi video untuk lagu ini mencapai angka 1,1 miliar won atau lebih dari Rp12 miliar.
"Lagu ini memiliki feel bernuansa akbar," kata dia, dilansir dari konten YouTube K-content Voyage. Ada ratusan figuran dan penari yang dilibatkan dalam proyek ini. Beberapa tahun ke belakang, angkanya memang mengalami kenaikan tinggi.
Beberapa tahun lalu, MV yang layak "hanya" butuh biaya 150 juta hingga 200 juta won. "Dibanding sebelum Covid-19, ongkos produksi video musik naik lebih dari 30 persen," kata Kim, pekerja di sebuah agensi K-Pop besar.
Rela Rogoh Kocek Dalam demi MV
Sementara itu, CEO Zanybros yang mengorbitkan Alexa via ZB Label, pernah mengungkap kepada Forbes dengan blak-blakan pada 2020 mengenai biaya yang dibutuhkan untuk debut artis. Angkanya sekitar US$ 300 ribu dolar, atau sekitar Rp4 miliar kala itu. Sebanyak 40 persen dari modal, dianggarkan untuk pembuatan MV.
"Karena video musik salah satu bagian terpenting dari karier idol K-Pop, kami menghabiskan lebih banyak dari yang diperkirakan, termasuk untuk pemasaran secara domestik dan global," kata sang CEO, Kim Jung Hong.
Pentingnya MV juga dijabarkan Kim Young Jo, produser dari rumah produksi Naive Production yang menangani banyak artis dari JYP dan sejumlah nama beken lain.
"Nama PSY terkenal di dunia berkat video musik 'Gangnam Style'. Saat ini, ketika grup K-pop merilis album, konten yang paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia adalah video musik," tuturnya, dalam wawancara dengan Korea JoongAng Daily pada 2022.
Advertisement
Kecenderungan Masa Kini
Kim Young Jo juga menyebut saat ini permintaan dari pihak agensi menjadi lebih bervariasi.
"Beberapa ada yang hanya memberi kami lagu lalu berkata, 'Kami serahkan semua kepadamu.' Sementara yang lain meninggalkan pesan seperti, 'Kami ingin membuatnya terasa muda', ada pula yang memberi kami storyline khusus dan minta kami membuat ulang secara persis," kata Kim Young Jo.
Ia menambahkan, "Opini kami dengan agensi sering bentrok. Kadang kami berpikir tentang konsep yang kuat bakal lebih cocok dengan suatu grup, tapi agensinya mungkin tak setuju karena apa yang trending saat itu atau apa yang fans inginkan."
Utamakan Visual
Belakangan, Kim Young Jo menjelaskan bahwa tren MV dalam industri K-Pop adalah menonjolkan aspek, termasuk koreografi.
"Yang paling penting membuat koreografi kelompok kelihatan keren. Karena banyak orang yang menyebut kesuksesan K-Pop karena aspek performa, secara natural kami fokus untuk membuat video musik yang menampilkan gerakan para member," ia mengulas.
Kim Young Jo menambahkan, "Dulu, video musik menekankan tentang apa lagunya, tapi sekarang lebih fokus kepada aspek visual."
Advertisement