10 Hewan yang Doyan Tidur, Ada yang Bisa Sampai 22 Jam Full

Liputan6.com, Malang Tidur adalah cara untuk memulihkan dan mengembalikan energi yang telah terpakai. Beberapa hewan di alam liar sering tidur dalam jangka waktu yang sangat panjang, bahkan hingga berhari-hari, dalam kondisi yang biasa disebut sebagai hibernasi. Hibernasi memungkinkan hewan untuk menyimpan energi dan bertahan tanpa makanan selama berbulan-bulan.

Sejumlah hewan tidak hibernasi tetapi sangat gemar tidur dalam waktu yang lama, beberapa di antaranya bahkan bisa tidur hingga 22 jam! Berikut adalah beberapa spesies hewan yang terkenal dengan kegemaran tidurnya, dikutip dari berbagai sumber, pada Minggu (16/06/2024).

Para ilmuwan mendapatkan data penting tentang tidur hewan pengerat dengan menjadikannya sebagai subjek uji. Namun, tikus pohon menjadi anomali yang menarik perhatian karena mereka jarang meninggalkan sarang pada malam hari. Hal ini mungkin disebabkan oleh struktur mata mereka yang tidak mendukung penglihatan pada siang hari.

Jam Tupai mengumpulkan makanan untuk hibernasi selama musim dingin, tetapi tetap tidur banyak di luar siklus hibernasi. Mereka aktif di siang hari, tetapi tidur hingga 15 jam setiap hari selama musim aktif. Tupai juga merapikan sarang mereka untuk hibernasi, saat mereka hanya terjaga selama 12-20 jam dalam seminggu.

Harimau, predator ganas dengan tubuh berotot yang membutuhkan banyak energi, melakukan sebagian besar perburuan mereka di malam hari. Meskipun menghabiskan 16 jam sehari untuk tidur, mereka dapat bersantai hingga 20 jam. Kegagalan berburu satu malam dapat menyebabkan lingkaran kelaparan dan kegagalan bagi harimau, sehingga mereka harus memanfaatkan energinya seefisien mungkin.

Armadillo raksasa menggunakan karapasnya untuk melindungi diri dari berbagai ancaman alam. Meskipun demikian, mereka cenderung menghabiskan sebagian besar waktunya bersembunyi.

Mereka dapat berada di liang mereka selama 16 hingga 18 jam sehari, di mana mereka mencari makanan dan istirahat. Para peneliti belum yakin seberapa banyak waktu yang mereka habiskan untuk tidur, karena armadillo raksasa juga aktif mencari makan dalam liang mereka, terutama serangga dan larva yang mudah ditemukan di tempat tidur mereka.

Monyet malam, yang dikenal karena aktivitasnya di hutan hujan Amerika Tengah yang lebat dan gelap, menghadapi tantangan besar dalam pengawasan populasi mereka.

Mereka memiliki siklus aktivitas yang beradaptasi dengan kegelapan, memanfaatkan penglihatan malam mereka untuk berburu dan bertahan hidup dengan efisien di dalam hutan yang rimbun. Meskipun dikenal sebagai "monyet burung hantu" karena kemampuannya yang unik, mereka tetap lincah dan dapat menavigasi lingkungan tanpa cahaya dengan sangat baik.  4o

Ular piton adalah salah satu ular yang paling malas, dapat tidur hingga 18 jam berturut-turut. Mereka aktif pada malam hari, berburu mangsa, kemudian beristirahat di tempat yang aman. Istirahat panjang ini penting karena mereka membutuhkan waktu yang lama untuk mencerna mangsanya. Tergantung pada ukurannya, proses pencernaan bisa memakan waktu berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu.

Kelelawar coklat kecil aktif berburu setelah senja, lalu kembali ke tempat tidurnya untuk beristirahat dan mengumpulkan energi. Kelelawar ini membutuhkan makanan setara dengan setengah berat badannya setiap malam, sementara yang dewasa dapat makan lebih dari seluruh berat badannya dalam satu malam. Selain itu, kelelawar coklat juga berhibernasi selama musim dingin.

Koala, hewan berkantung pemanjat pohon dari Australia, mengalami kantuk kronis yang disebabkan oleh pola makan mereka yang kurang gizi. Meski hidup di cabang-cabang tinggi yang melindungi mereka dari pemangsa dan menyediakan daun eucalyptus, daun tersebut memiliki sedikit nilai gizi sehingga tidak banyak persaingan di antara mereka. Dalam empat hingga lima jam mereka terjaga, koala sangat rakus, mampu mengonsumsi satu kilogram daun eucalyptus per hari dan menyimpannya di pipi mereka untuk dimakan saat tidur siang.

Sloth sering dianggap sebagai makhluk paling malas di dunia. Meski di penangkaran mereka bisa tidur hingga 20 jam sehari, penelitian menunjukkan bahwa sloth di alam liar biasanya tidur kurang dari 10 jam setiap malam. Sloth dikenal karena kebiasaan mereka yang unik, bergelantungan di dahan pohon sebagian besar waktu mereka. Tubuh mereka yang unik memungkinkan mereka melakukan banyak aktivitas, termasuk melahirkan dan kawin, sambil bergelantungan, selain makan dan tidur. Karena makanan yang cukup dan minimnya predator, sloth jarang meninggalkan kanopi hutan tempat mereka tinggal.

Opossum bukanlah hewan yang tidur sambil bergelantungan di ekornya seperti yang banyak dipercaya. Sebaliknya, mereka adalah hewan nokturnal yang bersembunyi di dalam lubang-lubang pohon atau sarang hewan pengerat setelah selesai berburu.

Kukang adalah hewan yang gemar tidur! Mereka bisa tidur sekitar 8-11 jam setiap hari, lebih lama dari waktu tidur normal manusia.

Jerapah sering disebut sebagai mamalia yang paling sedikit tidur. Hewan ini diperkirakan hanya tidur nyenyak selama 30 menit per hari. Sebuah penelitian besar pada tahun 1996 menemukan bahwa total waktu tidur jerapah mendekati 4,5 jam dalam periode 24 jam.

Karena daun eukaliptus memiliki nutrisi yang sangat rendah dan membutuhkan waktu lama untuk dicerna, koala perlu tidur antara 18 hingga 22 jam sehari untuk memulihkan energi mereka.

Siput memerlukan kelembapan untuk bertahan hidup; jika cuaca tidak mendukung, mereka bisa tidur hingga 3 tahun lamanya, tergantung pada kondisi geografis. Siput dapat masuk ke dalam hibernasi di musim dingin atau estivasi di musim panas.

Koala memegang posisi puncak sebagai hewan dengan waktu tidur terpanjang di dunia, bisa tidur selama 20 hingga 22 jam setiap hari.