Liputan6.com, Jakarta - Peralihan masa anak-anak menuju remaja menjadi sesuatu yang membanggakan sekaligus hal yang sulit bagi banyak orang tua. Hal ini terjadi karena dari kecil orang tua berupaya untuk mengarahkan segala sesuatunya kepada anak-anak.
Namun, kini setelah beranjak remaja mereka sudah dapat menentukan pilihannya sendiri. Bagi sebagian orang tua kondisi ini terkadang sulit untuk diterima karena merasa sebesar apapun mereka adalah anak-anak.
Advertisement
Namun, Anda perlu memahami perubahan yang terjadi setelah anak-anak tumbuh menjadi remaja. Anda perlu menghormati apa yang menjadi keputusan mereka. Namun, sebagai orang tua tentunya Anda perlu mengarahkan atas perilaku anak-anak. Dilansir dari Mom Junction, Senin (11/11/2024) berikut tips menghadapi sikap anak remaja yang perlu orang tua ketahui.
Advertisement
1. Beri Saran yang Tidak Berlebihan
Bagi remaja saat ini memperoleh nasihat bukan sesuatu yang dapat menyelesaikan suatu masalah. Mungkin kedengarannya kasar, tetapi kebanyakan remaja menghadapi masalah ketika orang tua mencoba untuk melakukan paksaan kepada mereka. Bagi orang tua, hal itu dilakukan untuk melindungi anak-anaknya.
Namun, jika Anda sebaga orang tua memperlakukan anak demikian maka Anda telah melanggar batasan yang menyebabkan masalah sikap pada anak. Langkah yang harus Anda lakukan adalah coba berikan saran yang mendukung tanpa berlebihan dan bangun komunikasi untuk menyelesaikan masalahnya. Hal ini lebih efektif dibandingkan dengan memberi nasihat yang terkesan memaksakan.
2. Biarkan Anak Menentukan Pilihannya Sendiri
Dahulu saat anak Anda masih seumur balita seluruh kehidupannya diatur oleh Anda. Mereka sepenuhnya akan bergantung kepada Anda sebagai orang tuanya baik untuk makan, pakaian, aktivitas, hingga sekolah mereka. Namun, setelah beranjak remaja mereka akan mengendalikan hidupnya sendiri.
Mereka akan memilih arah yang menurutnya lebih baik dan terdorong untuk mempertanggungjawabkan pilihannya sendiri. Bagi orang tua hal ini merupakan pilihan yang sulit untuk diterima. Namun, Anda perlu menghargai pilihan anak remaja Anda. Anda dapat membicarakan hal ini kepada anak remaja Anda dan cobalah untuk mempercayai pilihan mereka.
Advertisement
3. Berikan kebebasan tapi juga konsekuensi
Peralihan masa anak-anak menuju remaja mungkin akan menunjukkan perubahan dalam segi menentukan pilihanya. Semakin bertambah usia menuju remaja membuat mereka ingin keluar dan bermain bersama dengan temannya. Hal ini menjadi salah satu perubahan yang harus Anda sambut dan Anda hormati.
Anda dapat memberikan kebebasan kepada anak remaja untuk sekadar pergi bermain bersama dengan teman-temannya. Namun, Anda perlu memberikan aturan kepada anak-anak. Anda juga harus menetapkan konsekuensi kepada mereka. Misalnya jika mereka ingin bermain bersama teman hingga larut malam, maka Anda dapat membuat batasan waktu yang tepat untuk pulang. Jika Anak remaja Anda ketahuan pulang lebih dari jam yang telah ditentukan, maka beri konsekuensi kepada mereka.
4. Sampaikan Maksud Anda dan Jangan Sampai Memaksa
Mendapati anak remaja yang memiliki masalah adalah salah satu situasi yang begitu berat. Bahkan, sebagian orang tua berusaha untuk membuat anak remajanya memahami sudut pandang orang tua dan menghentikan mereka untuk melakukan kesalahan. Jika Anda selaku orang tua bertindak demikian, maka besar kemungkinan anak remaja Anda akan merasa tidak dihargai.
Kebanyakan anak remaja ingin melakukan sesuatu dengan caranya sendiri sesuai dengan umurnya. Untuk mengatasi hal tersebut, Anda perlu melakukan negoisasi dan menyelesaikan masalah dengan positif. Dalam diri Anda sebagai orang tua harus menanamkan sikap memahami anak remaja Anda. Pandang orang tua dengan anak remaja tentu berbeda, maka Anda perlu membicarakan hal tersebut dan menyamakan persepsi bersama.
Advertisement
5. Tunggu, Jangan Abaikan
Sebagai orang tua tentu Anda menanamkan nilai tertentu pada anak Anda. Hal ini terjadi karena orang tua adalah guru pertama bagi anak-anaknya. Namun, jika perilaku anak Anda justru membuat membuat bahasa tubuh yang menyebabkan Anda marah, seperti mengangkat bahu dan sebagainya, maka Anda dapat bersikap tegas.
Namun, Anda perlu memperhatikan beberapa cara untuk dapat dipahami oleh anak remaja. Jangan sampai Anda memulai pertengkaran yang membuat anak remaja Anda semakin keras kepala. Beri waktu untuk mengatasi perilaku negatif mereka dan cobalah ingatkan apa yang membuat Anda merasa marah kepada mereka dengan nada biasa.
6. Tanggapi Perilaku Buruk dengan Tenang
Anda dapat memberikan nasihat kepada anak remaja Anda jika melakukan perilaku buruk. Gunakan kebijaksanaan dalam mengatasi situasi semacam ini. Anda perlu mengatur emosi yang stabil saat hendak menyelesaikan masalah perilaku buruk ini bersama dengan anak remaja Anda.
Jangan membuat mereka seperti merasa diceramahi, tetapi katakan kepada mereka bahwa perilaku buruk semacam itu tidak akan ditoleransi. Setelah itu, coba untuk berbicara pada mereka dengan suara tenang dan atur nada bicara Anda agar tetap tenang.
Advertisement