Liputan6.com, Jakarta - Kolesterol tinggi merupakan salah satu masalah kesehatan yang seringkali tidak disadari banyak orang. Meskipun kolesterol tinggi dapat menyebabkan masalah serius seperti serangan jantung atau stroke, seringkali kondisi ini tidak menunjukkan gejala yang jelas.
Salah satu gejala yang menjadi tanda kolesterol tinggi adalah kehilangan ingatan. Meskipun ini mungkin terdengar tidak biasa, penelitian dan wawancara dengan ahli kesehatan menunjukkan bahwa kolesterol tinggi dapat berdampak langsung pada daya ingat dan kognisi.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Meskipun kolesterol tinggi seringkali tidak menunjukkan gejala yang mencolok, beberapa penelitian telah menemukan hubungan antara kolesterol tinggi dan gangguan kognitif, termasuk kehilangan ingatan.
Dr. Joseph Ambani, seorang dokter dari GlowBar, menjelaskan bahwa kolesterol tinggi dapat menyebabkan masalah ingatan dan konsentrasi yang semakin parah seiring waktu.
“Kolesterol tinggi merupakan kondisi umum yang bisa memiliki berbagai gejala,” ungkap Dr Joseph, seperti mengutip Mirror, Minggu (19/1/2025).
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Arteriosclerosis, Thrombosis and Vascular Biology pada tahun 2008 mengungkapkan bahwa individu yang memiliki kadar lipoprotein densitas tinggi (HDL) rendah cenderung lebih sering mengalami gangguan memori.
Penelitian tersebut melibatkan lebih dari 3.600 peserta, dan hasilnya menunjukkan bahwa pria dan wanita yang memiliki kadar HDL yang lebih rendah berisiko 53% lebih tinggi mengalami masalah ingatan pada usia 60 tahun ke atas dibandingkan dengan mereka yang memiliki kadar HDL yang lebih tinggi.
Tanda-Tanda Kolesterol Tinggi yang Tidak Biasa
Penurunan daya ingat bisa menjadi gejala awal dari demensia, penyakit yang menyebabkan penurunan fungsi otak secara progresif.
Archana Singh-Manoux, penulis utama dari penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American Heart Association, menjelaskan bahwa masalah ingatan seringkali menjadi indikator penting dalam diagnosis demensia.
“Kami menemukan bahwa tingkat low-density lipoprotein (HDL) yang rendah dapat menjadi faktor risiko kehilangan memori pada usia paruh baya. Ini menunjukkan bahwa kolesterol HDL yang rendah mungkin juga menjadi faktor risiko demensia," ujar Singh-Manoux.
Kolesterol baik (HDL) bekerja dengan cara menyerap kolesterol jahat (LDL) dalam darah dan mengangkutnya kembali ke hati untuk dibuang. Namun, jika kadar HDL rendah, tubuh tidak mampu membersihkan kolesterol jahat dengan efektif, yang dapat menyebabkan penumpukan di pembuluh darah.
Seiring waktu, ini akan mempersempit pembuluh darah dan meningkatkan risiko terjadinya masalah kardiovaskular dan gangguan kognitif, termasuk demensia.
Advertisement
Penurunan Memori dan Risiko Demensia
Penelitian lain yang diterbitkan dalam Journal of American Geriatrics Society juga menyoroti pengaruh kolesterol pada daya ingat.
Penelitian tersebut menyatakan bahwa kadar lipoprotein densitas rendah (LDL), yang dikenal sebagai kolesterol jahat, dapat memengaruhi kinerja otak, terutama pada orang dewasa yang lebih tua dengan risiko kardiovaskular.
"Temuan ini menunjukkan efek buruk dari peningkatan LDL-C pada kinerja tugas memori kerja dan penekanan DMN terkait tugas pada orang dewasa yang lebih tua dengan risiko kardiovaskular," ungkap para peneliti.
Menurut para ahli, tingkat kolesterol total yang sehat dalam darah dianggap lima atau kurang milimol per liter (mmol/l). Padahal, tingkat lipoprotein densitas tinggi yang sehat adalah satu atau lebih mmol/l. Empat atau kurang mmol/l lipoprotein densitas rendah juga dianggap normal.
Cara Mengotrol Kolesterol Tinggi
Menjaga kadar kolesterol dalam batas normal sangat penting, baik untuk kesehatan jantung maupun otak. Beberapa langkah sederhana dapat dilakukan untuk mengurangi kolesterol dan mencegah masalah kesehatan lebih lanjut.
Berikut beberapa cara yang disarankan oleh NHS (National Health Service) untuk mengurangi kolesterol dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan:
1. Kurangi Konsumsi Lemak Jenuh
Makanan yang mengandung lemak jenuh, seperti daging berlemak, mentega, dan produk olahan, dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Sebaiknya pilih sumber lemak yang lebih sehat, seperti minyak zaitun, kacang-kacangan, dan ikan berlemak yang kaya omega-3.
2. Rutin Berolahraga
Aktivitas fisik tidak hanya membantu menurunkan berat badan, tetapi juga dapat meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dan menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL). Berolahraga secara teratur, seperti berjalan kaki, berlari, atau bersepeda, dapat membantu menjaga kadar kolesterol tetap seimbang.
3. Berhenti Merokok
Merokok memperburuk kesehatan pembuluh darah dan meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh. Dengan berhenti merokok, Anda dapat meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dan mengurangi risiko penyakit jantung serta masalah kognitif.
4. Kurangi Konsumsi Alkohol
Alkohol yang dikonsumsi secara berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam darah dan mempengaruhi kesehatan jantung. Mengurangi konsumsi alkohol atau menghindarinya sama sekali dapat membantu menjaga kadar kolesterol tetap sehat.
Advertisement