Citizen6, Maroko: Dalam rangka menyambut dan mengisi bulan suci Ramadan 1434 H ini, Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCI NU) Maroko bekerja sama dengan Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Jakarta yang sedang mengikuti program kelas internasional di Maroko menggelar rangkaian kegiatan. Kegiatan dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan ini dikemas dalam bingkai `Ngaji Pasaran`atau kegiatan mengaji di bulan Ramadan.
Marajo Nasution, Selaku Ketua Pelaksana `Ngaji Pasaran` mengatakan, kegiatan tersebut merupakan upaya pelestarian tradisi kepesantrenan ala NU sebagaimana yang telah dipraktekkan diberbagai pesantren di Indonesia. Hal senada juga disampaikan oleh H. Aly Syahbana selaku Wakil Ketua Tanfidziyah PCI NU Maroko, kegiatan `Ngaji Pasaran` tersebut juga sebagai wujud partisipasi PCI NU Maroko dalam merangsang daya pikir intelektualis dikalangan mahasiswa Maroko.
Adapun dalam hal penyajian ngaji pasaran tidak mutlak sama persis dengan kebanyakan pesantren salaf di Indonesia. Pesantren salaf adalah sebutan bagi pondok pesantren yang mengkaji "kitab-kitab kuning" atau kitab gundul.Selain kitab As Syifa karya Ulama Maroko, Syekh Al Qadi ' Iyad, serta kitab Fathul Qarib karya Syekh Muhammad bin Qasim al Ghazy yang dikaji dengan model mirip di pesantren-pesantren salaf, ada juga yang berbentuk diskusi atau kajian ilmiah mingguan. Bahkan ada juga kegiatan kajian maqasid syariah, kajian ilmu hadits, dan beberapa kajian lainnya.
Kegiatan `Ngaji Pasaran` ini rencananya bertempat di Griya Mahasiswa Indonesia Kenitra. Kegiatan tersebut terbuka secara umum, dalam artian tidak hanya untuk warga nahdliyyin yang ada di Maroko. Kegiatan akan dilaksanakan selama bulan Ramadan dari hari pertama puasa hingga berakhirnya bulan Ramadan. Selain kegiatan `Ngaji Pasaran`, PCI NU dalam Ramadan kali ini juga akan menggelar kegiatan "Tabarruk Nuzulul Qur'an" dan "Tabarruk Lailatul Qadar." (Kusnadi El-Ghezwa/YSH)
Kusnadi El-Ghezwa adalah pewarta berita
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke citizen6@liputan6.com
Marajo Nasution, Selaku Ketua Pelaksana `Ngaji Pasaran` mengatakan, kegiatan tersebut merupakan upaya pelestarian tradisi kepesantrenan ala NU sebagaimana yang telah dipraktekkan diberbagai pesantren di Indonesia. Hal senada juga disampaikan oleh H. Aly Syahbana selaku Wakil Ketua Tanfidziyah PCI NU Maroko, kegiatan `Ngaji Pasaran` tersebut juga sebagai wujud partisipasi PCI NU Maroko dalam merangsang daya pikir intelektualis dikalangan mahasiswa Maroko.
Adapun dalam hal penyajian ngaji pasaran tidak mutlak sama persis dengan kebanyakan pesantren salaf di Indonesia. Pesantren salaf adalah sebutan bagi pondok pesantren yang mengkaji "kitab-kitab kuning" atau kitab gundul.Selain kitab As Syifa karya Ulama Maroko, Syekh Al Qadi ' Iyad, serta kitab Fathul Qarib karya Syekh Muhammad bin Qasim al Ghazy yang dikaji dengan model mirip di pesantren-pesantren salaf, ada juga yang berbentuk diskusi atau kajian ilmiah mingguan. Bahkan ada juga kegiatan kajian maqasid syariah, kajian ilmu hadits, dan beberapa kajian lainnya.
Kegiatan `Ngaji Pasaran` ini rencananya bertempat di Griya Mahasiswa Indonesia Kenitra. Kegiatan tersebut terbuka secara umum, dalam artian tidak hanya untuk warga nahdliyyin yang ada di Maroko. Kegiatan akan dilaksanakan selama bulan Ramadan dari hari pertama puasa hingga berakhirnya bulan Ramadan. Selain kegiatan `Ngaji Pasaran`, PCI NU dalam Ramadan kali ini juga akan menggelar kegiatan "Tabarruk Nuzulul Qur'an" dan "Tabarruk Lailatul Qadar." (Kusnadi El-Ghezwa/YSH)
Kusnadi El-Ghezwa adalah pewarta berita
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke citizen6@liputan6.com