Indikator Fear and Greed Bitcoin Berada di Level Ketakutan Ekstrem

Indikator tersebut menunjukan level investor yang berada pada "Ketakutan Ekstrem"

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 18 Apr 2022, 21:24 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2022, 21:24 WIB
Ilustrasi aset kripto, mata uang kripto, Bitcoin, Ethereum, Ripple
Ilustrasi aset kripto, mata uang kripto, Bitcoin, Ethereum, Ripple. Kredit: WorldSpectrum via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Pasar kripto masih menunjukkan penurunan pada Senin pagi (18/4/2022). Dalam sepekan terakhir, pasar kripto cukup mengalami pergerakan yang bergejolak yang tiba-tiba naik kemudian kembali turun. 

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, bitcoin kembali berada di bawah USD 40.000 tepatnya di level USD 38.947,65 atau sekitar Rp 559,3 juta, turun 3,56 persen sejak satu hari terakhir.  Sedangkan ethereum juga turun 4,17 persen dalam periode yang sama.

Hingga saat ini, Ethereum diperdagangkan di harga USD 2.916,43 atau sekitar Rp 43 juta.  Sampai saat ini, investor masih terus memproses kenaikan inflasi, kemungkinan resesi dan perkembangan terbaru dari konflik Rusia-Ukraina.

Crypto Fear and Greed Index, indikator sentimen populer yang dihosting di situs web Alternative.me, menunjukkan saat ini sentimen investor berada di level “Ketakutan Ekstrem” di antara investor kripto pada Senin dengan angka 24. Sentimen itu naik dari akhir pekan yang berada di level ‘Ketakutan” dengan angka 28.

Indeks tersebut menghasilkan satu angka, antara 1 hingga 100, dengan 1 menunjukkan pasar kripto berada dalam keadaan ketakutan yang ekstrem (artinya orang-orang menjual), sementara di ujung lain spektrum, 100 menunjukkan pasar sedang mengalami penurunan. tingkat keserakahan yang ekstrim (artinya orang membeli).

Analis DailyFX, Paul Robinson mengatakan, Bitcoin bisa melihat aksi harga yang lebih berombak dalam beberapa bulan mendatang.

"Bitcoin terjual habis selama Q4, tetapi kemudian selama bingkai pertama tahun 2022, Bitcoin mengalami periode perdagangan yang relatif tanpa arah,” ujar Robinson dikutip dari CoinDesk, Senin, 18 April 2022.

"Aksi harga kontrak selama tiga bulan terakhir dapat terus membuat segalanya menjadi lebih buruk dalam waktu dekat, tetapi mengingat sifat volatilitas dan fakta ini adalah Bitcoin, volatilitas kemungkinan akan meningkat lagi saat kita menuju menjelang pertengahan tahun,” pungkas dia. 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Harga Bitcoin Turun Lagi, Ini Kata Analis

Ilustrasi Bitcoin. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat
Ilustrasi Bitcoin. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Sebelumnya, harga bitcoin dan kripto teratas lainnya masih berada di zona merah, Senin, 18 April 2022. Beberapa hari terakhir, pasar kripto menunjukkan pergerakan harga yang cukup bergejolak. 

Pekan lalu misalnya, Bitcoin sempat turun di bawah USD 40.000 atau sekitar Rp 574,4 juta kemudian berhasil kembali di atas USD 40.000 dalam waktu singkat, tetapi harus kembali turun. Begitu juga yang dialami Altcoin deretan teratas lainnya. 

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Senin siang, harga bitcoin kembali turun yaitu di level USD 38.947,78. Melihat kondisi pasar kripto hari ini, analis Litedex Protocol, Andra mengatakan, sentimen pasar secara on chain mengarah bearish. 

"Sementara itu untuk data fear and greed index, tingkat kekhawatiran investor terhadap Bitcoin berada di posisi extreme fear yakni di angka 24. secara teknikal, level support 1 Bitcoin berada di USD 37.560, sedangkan support 2 di level USD 34.295. Adapun untuk area resistance 1 di level USD 41.220 dan area resistance 2 berada di level USD 45.180,” ujar Andra kepada Liputan6.com, Senin, 18 April 2022.

Selain itu, Andra menjelaskan, data Glassnode, arus inflow dan outflow, aliran BTC yang masuk ke exchange atau inflow sebesar 7,356 BTC, sementara itu, data outflow atau yang keluar dari exchange sebesar 7.565. Hal tersebut dapat diartikan, inflow lebih rendah dari outflow. 

"Dari data teknikal tersebut, BTC diprediksi akan bergerak sidaway di area USD 37.000 hingga USD 39.000,” ujar Andra.

Kemudian, dari sisi fundamental, Andra menjelaskan sentimen negatif tetap hadir dari ketidakpastian akhir konflik Rusia-Ukraina, yang kini justru makin memanas. Selain itu ketatnya kebijakan moneter Bank Sentral Amerika Serikat membuat likuiditas AS makin menipis. 

 

Bitcoin dan Kripto Besar Lainnya Stagnan pada Awal Pekan Ketiga April 2022

Ilustrasi bitcoin (Foto: Visual Stories/Unsplash)
Ilustrasi bitcoin (Foto: Visual Stories/Unsplash)

Sebelumnya, Bitcoin mengawali minggu ketiga April 2022 stagnan dengan bertengger kira-kira di mana ia menghabiskan sebagian besar beberapa hari terakhir, sedikit di atas USD 40.000 atau sekitar Rp 573.7 juta.

Cryptocurrency terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, Bitcoin pada Senin pagi, 18 April 2022 diperdagangkan sekitar USD 39.928, sedikit turun dari posisinya 24 jam sebelumnya dan hampir sama saat perayaan Jumat Agung dan liburan akhir pekan. 

Ethereum, kripto terbesar kedua berdasarkan kapitalisasi pasar, diperdagangkan sekitar USD 2.992, level yang hampir tidak bergerak sejak Senin lalu. Kripto besar lainnya sebagian besar merah, meskipun SOL adalah salah satu dari sedikit pengecualian yang naik sekitar 1 persen. 

Perdagangan selama libur akhir pekan ringan karena investor terus memproses kenaikan inflasi, kemungkinan resesi dan perkembangan terbaru dari konflik Rusia-Ukraina. 

Rusia mendesak maju dengan serangannya ke kota-kota besar Ukraina, termasuk ibu kota Kyiv, dan menuntut penyerahan pelabuhan strategis Mariupol di Laut Hitam ke Tenggara. 

Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk mengatakan pada Minggu diskusi dengan Rusia tentang membangun koridor kemanusiaan bagi warga sipil untuk evakuasi kota-kota besar Ukraina telah gagal.

CEO manajer dana BitBull, Joe DiPasquale pesimis tentang masa kripto pada minggu ini, mencatat dukungan untuk Bitcoin dapat terbentuk jauh di bawah USD 40.000. 

"Hal-hal masih belum terlihat sangat bullish untuk Bitcoin, dan kami terus mencari reaksi di sekitar USD 37.000. Untuk setiap pergerakan ke atas, BTC perlu mengkonsolidasikan sekitar USD 42.000 dalam minggu ini, skenario yang tidak mungkin terjadi tanpa adanya berita atau katalis utama,” ujar DiPasquale dikutip dari CoinDesk, Senin, 18 April 2022.

 

Harga Kripto Senin Pagi 18 April 2022

Ilustrasi Bitcoin. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat
Ilustrasi Bitcoin. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Sebelumnya, memasuki pekan ketiga April 2022, harga Bitcoin dan kripto jajaran teratas terpantau memiliki pergerakan beragam, Senin pagi, 18 April 2022. Namun, mayoritas kripto jajaran teratas masih berada di zona merah.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Senin pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) turun 0,31 persen dalam 24 jam terakhir dan 6,82 persen dalam sepekan.

Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 40.216,48 per koin atau setara Rp 577,7 juta (asumsi kurs Rp 14.366 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) berhasil menguat hari ini di tengah jajaran kripto yang melemah. Selama 24 jam terakhir, ETH naik 0,30 persen. Namun masih melemah 7,38 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 3.044,15 per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) juta ikut melemah. Dalam 24 jam terakhir BNB merosot 0,31 persen dan 3,15 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 413,99 per koin. 

Kemudian Cardano (ADA) mengikuti jejak kripto di deretan atasnya yang juga melemah. Dalam satu hari terakhir ADA turun 0,17 persen dan 11,59 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,9427 per koin.

Adapun solana (SOL) juga berhasil kembali ke zona hijau mengikuti jejak Ethereum. Sepanjang satu hari terakhir SOL naik 0,90 persen, tapi masih melemah 10,36 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 102,88 per koin.

XRP juga bernasib sama dengan mayoritas kripto lainnya. Dalam satu hari terakhir, XRP anjlok 1,05 persen dan 0,24 persen dalam sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,7683 per koin. 

Terra (LUNA) hari ini juga masih anjlok. Terra melemah 0,22 persen dalam 24 jam terakhir dan 15,51 persen dalam sepekan. Saat ini Terra dihargai USD 80.56 per koin.

Stablecoin seperti Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini juga sama-sama melemah yaitu 0,01 persen. Dengan begitu, USDT diharga USD 1,00 per koin dan USDC berada di level USD 0,9997 per koin.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya