Harga Kripto Hari Ini Kamis 5 Mei 2022: Bitcoin Masih Menguat, Cardano Catat Penguatan Terbesar

Sebagian besar kripto teratas mencatatkan kenaikan pada perdagangan Kamis, 5 Mei 2022 termasuk bitcoin dan ethereum.

oleh Agustina Melani diperbarui 05 Mei 2022, 07:25 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2022, 07:25 WIB
Crypto Bitcoin
Bitcoin adalah salah satu dari implementasi pertama dari yang disebut cryptocurrency atau mata uang kripto.

Liputan6.com, Jakarta - Harga bitcoin dan jajaran kripto teratas lainnya sebagian besar berada di zona hijau pada perdagangan Kamis pagi (5/5/2022). Cardano mencatat penguatan terbesar di antara kripto lainnya.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Kamis pagi, bitcoin (BTC) yang merupakan kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar naik 5 persen dalam 24 jam terakhir. Sedangkan selama sepekan, harga bitcoin hanya naik 1,01 persen. Saat ini, harga bitcoin berada di posisi USD 39.643,65 atau sekitar Rp 570,27 juta (asumsi kurs Rp 14.385 per dolar AS).

Harga ethereum juga ikut menguat pada Kamis pagi ini. Harga ethereum (ETH) melonjak 5,44 persen dalam 24 jam terakhir dan 1,75 persen dalam sepekan. Harga ethereum ditransaksikan di posisi USD 2.937,68 atau sekitar Rp 42,24 juta.

Kemudian Binance Coin (BNB) menguat 5,05 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga BNB naik 2,9 persen. Saat ini, harga BNB di posisi USD 402,52 per koin.

Selanjutnya harga Cardano memimpin penguatan terbesar pada Kamis pagi ini. Harga Cardano naik 16,25 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga Cardano bertambah 6,35 persen. Saat ini, harga Cardano di posisi USD 0,8947.

Selanjutnya harga Solana naik 7,56 persen dalam 24 jam terakhir. Saat ini harga Solana ditransaksikan di posisi USD 92,21. Dalam sepekan, harga solana merosot 6,42 persen.

Selain itu, harga XRP juga ikut menguat dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga XRP susut 0,69 persen. Harga XRP sekarang di posisi USD 0,6475.

Kripto lainnya seperti Terra (LUNA) menguat 3,88 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan, harga Terra merosot 3,47 persen. Saat ini, harga Terra ditransaksikan di posisi USD 86,09.

Lalu harga TerraUSD (UST) tergelincir 0,07 persen dalam 24 jam terakhir ke posisi USD 1,00. Dalam sepekan terakhir, harga USD naik 0,03 persen.

Stablecoin seperti harga Tether (USDT) berada di zona hijau dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan turun tipis 0,01 persen. Saat ini, harga tether ditransaksikan di posisi USD 1,00.

Di sisi lain, harga USD Coin naik 0,02 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan, harga USD Coin melemah 0,01 persen. Saat ini harga USD Coin di posisi USD 1,00.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Harga Bitcoin dan Kripto Teratas Lanjutkan Koreksi

Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Kanchanara)
Ilustrasi kripto

Sebelumnya, bitcoin dan kripto lainnya melanjutkan penurunan mereka selama lima hari terakhir karena investor masih menunggu dampak terburuk dalam kebijakan moneter AS baru-baru ini soal kenaikan suku bunga setengah poin oleh Federal Reserve.

Cryptocurrency terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, Bitcoin baru-baru ini diperdagangkan sekitar USD 37.800 atau sekitar Rp 546,4 juta, turun lebih dari 2 persen selama 24 jam terakhir.

Ethereum, kripto terbesar kedua berdasarkan kapitalisasi pasar, berpindah tangan sekitar USD 2.800, turun 2 persen untuk periode yang sama. Sebagian besar kripto besar lainnya berada di zona merah, meskipun tidak banyak.

Solana, Cardano, dan Avalanche baru-baru ini turun lebih dari satu persen. Cronos dan Tron masing-masing naik sekitar 5 persen.

CEO platform perdagangan aset digital CrossTower, Kapril Rathi mengatakan penurunan harga pada pasar kripto masih dibayangi oleh sentimen ekonomi makro.

"Masalah makro, apakah itu perang Ukraina, masalah rantai pasokan global, dan inflasi yang memengaruhi setiap negara lain dan The Fed memperketat kebijakannya, di saat seperti ini aset berisiko umumnya tidak berkinerja baik," ujar Rathi dikutip dari CoinDesk, Rabu, 4 Mei 2022.

"Orang dapat berargumen kripto masih selaras dengan teknologi dalam hal risiko. Kami melihat tekanan makro pada teknologi dan kripto pada saat yang sama,” lanjut dia.

Federal Reserve secara luas diperkirakan memulai pendekatan yang lebih hawkish untuk menjinakkan inflasi, yang telah mencapai level tertinggi 40 tahun dan mengancam untuk meningkat lebih lanjut di tengah agresi lanjutan Rusia di negara tetangga Ukraina.

Harga Energi Meroket

Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay
Ilustrasi kripto

Konflik telah membuat harga energi meroket karena banyak negara mencari alternatif dari energi Rusia, dan rantai pasokan mengalami penundaan yang berkelanjutan.

Harga minyak mentah Brent, ukuran pasar energi yang diawasi secara luas, turun sedikit dari Selasa tetapi masih diperdagangkan di sekitar USD 105 per barel, naik sekitar 40 persen sejak awal tahun.

Di sisi lain, Indeks Ketakutan dan Keserakahan Bitcoin berada dalam indeks "Ketakutan" atau "Ketakutan Ekstrim," selama empat minggu berturut-turut, terpanjang periode sentimen pasar yang menakutkan tahun ini.

Meskipun begitu, Rathi memberikan nada optimis yang hati-hati tentang harga Bitcoin pada akhir tahun.

"Dalam enam hingga sembilan bulan ke depan, kita akan melihat peran penting yang akan dimainkan Bitcoin saat negara-negara menghadapi inflasi, jadi saya mengharapkan kebangkitan kembali di pasar,” pungkas Rathi.

Bank Terbesar Argentina Fasilitasi Nasabah Beli Bitcoin

Ilustrasi bitcoin (Foto: Vadim Artyukhin/Unsplash)
Ilustrasi bitcoin

Sebelumnya, Banco Galicia, bank swasta terbesar di Argentina, mengizinkan nasabahnya untuk membeli, menjual, mengirim, dan menerima bitcoin di aplikasi selulernya. Banco Galicia (Nasdaq: GGAL) mengkonfirmasi perusahaan akan mengizinkan penggunanya untuk membeli dan menjual bitcoin dan mata uang kripto lainnya dalam serangkaian "opsi investasi baru,”.

Melansir Bitcoinmagazine, ditulis Rabu, 4 Mei 2022, bank menambahkan fitur pada bagian investasi di aplikasi selulernya. Penambahan fitur tersebut ditujukan bagi pengguna untuk memperoleh bitcoin dan beberapa cryptocurrency lainnya.

Banco Galicia akan bekerja dengan Lirium, sebuah perusahaan infrastruktur cryptocurrency untuk menyelesaikan peluncuran fitur investasi baru ini. Lirium memungkinkan bank dan dompet digital untuk membeli, menjual, mengirim, dan menerima cryptocurrency.

Argentina menjadi semakin ramah terhadap adopsi bitcoin selama dua tahun terakhir. Pada Agustus 2021, Presiden Argentina, Alberto Fernandez, mengaku tidak ingin mengambil risiko terlalu jauh. Namun, juga ada tidak ada alasan untuk mengatakan tidak. Pada saat itu, Argentina berada di urutan ketujuh dalam indeks inflasi dunia.

Sebelum adopsi El Salvador, perusahaan infrastruktur pembayaran bitcoin yang dikenal sebagai Strike diluncurkan di wilayah tersebut. Pada Januari 2022, Strike diluncurkan di Argentina yang memberikan langkah maju untuk adopsi bitcoin di wilayah tersebut.

"Kami meluncurkan pengalaman keuangan yang unggul ke negara yang menghadapi hiperinflasi, jaringan pembayaran predator, dan transfer lintas batas yang tidak dapat digunakan.Kami menggunakan jaringan moneter terbuka dunia, Bitcoin, untuk memberikan harapan kepada masyarakat Argentina,” kata CEO Strike, Jack Maller.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya