Liputan6.com, Jakarta - Adopsi teknologi Metaverse di Indonesia semakin pesat, kali ini PT WIR Asia, Tbk (WIR Group) perusahaan yang fokus pada teknologi Metaverse seperti Augmented Reality (AR), Virtual Reality, dan Artificial Intelligence berkolaborasi dengan Cakap, platform teknologi edukasi.
Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara grup WIR dan Cakap pada Kamis (19/5/2022) di Jakarta. Dengan kolaborasi ini memungkinkan untuk menggabungkan sistem edukasi dengan teknologi metaverse yang akan menghadirkan cara belajar baru bagi para murid-murid.
Baca Juga
Direktur Utama grup WIR, Michel Budi menuturkan, kolaborasi ini akan memberikan pengalaman belajar baru bagi para murid-murid di Indonesia.
Advertisement
“Dengan teknologi metaverse bisa memberikan pengalaman belajar baru, misalkan mempelajari organ tubuh, para murid bisa lebih mengimajinasikan visual lebih immersive dibandingkan dengan menonton sebuah video,” ujar Michel, Kamis (19/5/2022).
Michel juga mengungkapkan dipilihnya Cakap sebagai partner kolaborasi ini karena Cakap merupakan salah satu platform e-learning live tutor di Indonesia.
"Jika kita bicara soal metaverse arahnya itu ke real time dan sifatnya live. Kata kuncinya di metaverse itu real time bukan sesuatu yang di-play karena kalau real time lebih terasa teknologinya. Nah, cakap kita lihat sudah ke arah sana, makanya kita gandeng Cakap,” ujar Michel.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pembelajaran Jadi Lebih Efisien
Di sisi lain, menurut CTO Cakap, Yohan Limerta dengan teknologi Metaverse membuat sistem pembelajaran menjadi lebih efisien.
"Menggunakan teknologi membuat pembelajaran lebih atraktif, materi yang disampaikan para guru bisa lebih ditangkap oleh para murid-murid karena secara pengalaman bisa langsung menunjukkan materi ke murid,” tutur Yohan.
"Dalam industri medical bisa bedah manusia di metaverse, dalam risk management misalnya ada gedung kebakaran bisa dipelajari langsung apa yang harus dilakukan. Dalam kasus kita, dalam metaverse dapat menciptakan classroom di cakap jadi murid bisa hadir tanpa keluar rumah,” lanjut dia.
Kolaborasi ini juga akan ditampilkan pada World Economic Forum (WEF) 2022 di Davos. Hadirnya sektor pendidikan Indonesia dalam metaverse nantinya diharapkan mampu menunjukkan kepada dunia mengenai kemajuan pengembangan teknologi, khususnya teknologi digital di Indonesia.
Bagi WIR Group, kesempatan bergabung pada World Economic Forum merupakan kali ketiga, setelah sebelumnya, WIR Group juga ikut berpartisipasi di forum tahunan tersebut pada WEF 2019 dan 2020.
Pada kesempatan ini, WIR Group berkolaborasi dengan Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Advertisement
Tawarkan Pengalaman Baru
Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal, Nurul Ichwan mengatakan platform metaverse menawarkan sejumlah pengalaman baru dan peluang yang sebelumnya tidak terbayangkan.
Metaverse dipercaya menjadi tren dan menjadi jawaban atas tantangan di era digital tanpa batas. Sudah seharusnya dunia pendidikan berada di garda depan dalam pengembangan teknologi ini,” kata Ichwan.
“Kami percaya, dengan keahlian dan pengalaman WIR Group di bidang AR/VR, dan AI, dan berkolaborasi dengan CAKAP akan menjadikan dunia pendidikan di Indonesia lebih interaktif dan efisien,” pungkas dia.
Emirates Airlines Akan Luncurkan NFT hingga Pengalaman di Metaverse
Sebelumnya, maskapai Uni Emirat Arab (UEA), Emirates Airlines, telah mengumumkan rencana untuk meluncurkan Non Fungible Token (NFT) dan pengalaman dalam metaverse untuk pekerja dan pelanggannya. Peluncuran ini sejalan dengan inisiatif ekonomi digital dan aset virtual UEA.
Dalam sebuah pernyataan yang baru-baru ini dirilis, maskapai mengungkapkan pekerjaan pada proyek pertama sudah berlangsung dengan mengatakan peluncuran proyek itu akan selesai pada beberapa bulan mendatang.
Mengomentari rencana Non Fungible Token (NFT) Emirates, ketua dan CEO Emirates, Sheikh Ahmed bin Saeed Al Maktoum menunjuk pada sejarah perusahaannya dalam merangkul teknologi canggih. Al Maktoum juga membagikan apa yang ingin dicapai Emirates dengan peluncuran NFT.
"Kami senang dengan peluang di ruang digital masa depan dan melakukan investasi yang signifikan dalam hal keuangan dan sumber daya, untuk mengembangkan produk dan layanan menggunakan teknologi canggih yang akan menghasilkan pendapatan, pengalaman merek, dan efisiensi bisnis,” kata Al Maktoum, dikutip dari Bitcoin.com, Minggu (8/5/2022).
Untuk membantu mengarahkan Emirates menuju pencapaian tujuan ini, CEO heikh Ahmed bin Saeed Al Maktoum mengatakan, Emirates Pavilion bertema masa depan sedang digunakan kembali sebagai pusat untuk mengembangkan pengalaman masa depan mutakhir yang selaras dengan visi UEA untuk ekonomi digital.
Pernyataan maskapai juga mengatakan Emirates akan terus bekerja sama dengan mitranya mengenai hal-hal yang berkaitan dengan strategi Web3-nya dan proyek metaverse.
Advertisement