Liputan6.com, Jakarta Harga ethereum (ETH) berada di zona hijau pada perdagangan Senin, (27/2/2023). Namun, selama sepekan terakhir, harga ethereum alami penurunan. Lantas, bagaimana harga ethereum hari ini?
Berdasarkan data Coinmarketcap, harga ethereum melambung 2,33 persen dalam 24 jam terakhir. Namun, selama sepekan, harga ethereum anjlok 2,59 persen. Saat ini, harga ethereum berada di posisi USD 1.640,67 atau sekitar Rp 24,96 juta (asumsi kurs Rp 15.215 per dolar AS). Sementara itu, kapitalisasi pasar ethereum sekitar USD 200.775.268.607 dan suplai 122,373,866 ETH coin.
Baca Juga
Ethereum merupakan sistem blockchain sumber terbuka terdesentralisasi yang memiliki mata uang kriptonya, ether. ETH berfungsi sebagai platform untuk banyak mata uang kripto lainnya dan untuk pelaksanaan kontrak pintar terdesentralisasi.
Advertisement
Ethereum pertama kali dijelaskan dalam whitepaper pada 2013 oleh Vitalik Buterin. Buterin, bersama penemu lainnya mendapatkan pendanaan untuk proyek itu dalam crowdsale publik online pada musim panas 2014 dan resmi meluncurkan blokckchain pada 30 Juli 2015.
Adapun ethereum bertujuan menjadi platform global untuk aplikasi terdesentralisasi, memungkinkan pengguna dari seluruh dunia untuk menulis dan menjalankan perangkat lunak yang tahan terhadap sensor, waktu henti dan penipuan.
Sementara itu, Ethereum Classic (ETC) adalah hasil hard fork Ethereum (ETH) yang diluncurkan pada Juli 2016. Fungsi utamanya adalah sebagai jaringan smart contract, dengan kemampuan untuk menerima dan mendukung aplikasi terdesentralisasi (DApps).
Ā
Beda
Dilansir dari Coinmarketcap, sejak peluncurannya, Ethereum Classic telah berusaha untuk membedakan dirinya dari Ethereum, dengan peta jalan teknis dua jaringan ini yang semakin menjauh dan berbeda satu sama lain.
Ethereum Classic pertama kali dimulai untuk melindungi integritas blockchain Ethereum yang ada setelah peristiwa peretasan besar yang menyebabkan pencurian 3,6 juta ETH. Sedangkan untuk token kripto jaringan Ethereum Classic disebut sebagai ETC Coin.
Pendiri Ethereum Classic
Ethereum Classic sebenarnya adalah chain warisan dari jaringan Ethereum. Maka dari itu secara tidak langsung pencipta dari Ethereum Classic adalah pengembang Ethereum asli yaitu Vitalik Buterin dan Gavin Wood.
Hard fork ini awalnya kontroversial di Ethereum karena para partisipan tidak setuju apakah akan melakukan blockchain ini untuk memperbaharui peretasan besar tersebut. Ini berdampak pada DAO, organisasi otonom terdesentralisasi (DAO) yang telah mengumpulkan sekitar USD 150 juta dalam penawaran koin perdana (ICO) beberapa bulan sebelumnya.
Ethereum Classic muncul sebagai jaringan yang tidak ada rantai rantai ini. Pengembang menyatakan tidak ada tim "resmi" yang mengawasi proyek ini, dan "komunitas pengembangan globalnya adalah 'do-ocracy' tanpa izin, di mana siapa pun dapat berpartisipasi."
Advertisement