Liputan6.com, Jakarta Seorang mantan eksekutif di bursa kripto FTX, Ryan Salame mengaku bersalah pada Kamis, 7 September 2023 karena memberikan kontribusi kampanye ilegal sebesar puluhan juta dolar kepada politisi AS dan terlibat dalam konspirasi kriminal untuk menjalankan bisnis pengiriman uang tanpa izin.
Dilansir dari Yahoo Finance, Sabtu (9/9/2023), Salame menjadi pejabat tinggi keempat di perusahaan atau afiliasinya yang mengaku bersalah atas tuntutan pidana. Tiga eksekutif lain yang dekat dengan Sam Bankman-Fried telah mengaku bersalah yaitu Caroline Ellison, Nishad Singh dan Gary Wang.
Baca Juga
Berdasarkan kesepakatan dengan jaksa, dia setuju untuk kehilangan aset hingga USD 1,55 miliar atau setara Rp 23,7 triliun (asumsi kurs Rp 15.350 per dolar AS).
Advertisement
Dia juga dapat dipanggil sebagai saksi untuk bersaksi di persidangan pendiri FTX Sam Bankman-Fried, yang ditangkap tahun lalu di Bahama dan diekstradisi ke AS untuk menghadapi tuduhan melakukan sejumlah kejahatan saat menjalankan mata uang digital populer. platform perdagangan.
Salame mengajukan pembelaannya di hadapan hakim di Manhattan, mengakui di pengadilan dia secara ilegal menggunakan jutaan dolar dari dana lindung nilai yang dikendalikan oleh Bankman-Fried untuk memberikan kontribusi politik pada 2020 dan 2021 kepada Partai Demokrat dan Republik.
Tujuan dari sumbangan tersebut, katanya, adalah untuk mendanai inisiatif politik yang didukung oleh Bankman-Fried.Â
Dalam pengaduan pidana yang dibuka pada Kamis, jaksa mengatakan mereka telah memperoleh pesan pribadi di mana Salame menulis Bankman-Fried ingin mendukung politisi di kedua partai yang pro kripto, sambil berupaya untuk mengeluarkan anggota parlemen anti kripto dari jabatannya.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.