Liputan6.com, Jakarta - KOK Coin adalah mata uang digital, diproduksi dalam ekosistem mandiri yang juga mengeluarkan NFT yang didukung ETH. Kok CoinĀ juga dapat digunakan dalam membuat konten berbasis hadiah.Ā
Dilansir dari Coinmarketcap, didirikan dan dikembangkan oleh KOK Foundation, proyek ini beroperasi di pasar kripto dengan prinsip peluang di dunia konten dan landasan pengetahuan.
KOK dapat dibayangkan seperti sebuah sistem yang bertujuan untuk mengintegrasikan teknologi blockchain dalam industri konten di tingkat global dan untuk memperbarui model bisnis saat ini.Ā
Advertisement
Demi meningkatkan konten media digital dan memperkuatnya dari segi kuantitas dan kualitas KOK Foundation menghadirkan KOK Coin. Token KOK dan KOK dibagi menjadi NFT dan digunakan untuk pembayaran, kepemilikan dan distribusi konten digital, dan kompensasi sebagai mata uang utama ekosistem.Ā
Dengan protokol KOK NFT, memngkinkan pengguna untuk berdagang dan memiliki berbagai konten seperti item dalam sebuah game, musik hingga video.
Yayasan KOK Foundation menyatakan koin tersebut membantu pembuat konten yang kuat, dan telah menggembar-gemborkan peluncuran platform K Stadium yang suatu hari nanti dapat menyaingi perusahaan Netflix. Mereka juga berbicara tentang Stadion K mengambang di bursa saham Nasdaq.
Harga KOK Coin
Berdasarkan data Coinmarketcap, Senin (11/9/2023), harga KOK Coin adalah Rp 125,43 dengan volume perdagangan 24 jam sekitar Rp 15,18 miliar.
KOK Coin menguat 42,37 persen dalam 24 jam terakhir. Sedangkan untuk peringkat Coinmarketcap saat ini adalah 460 dengan kapitalisasi pasar Rp 13,46 miliar. Hingga saat ini telah terjadi peredaran suplai sekitar 107,3 juta KOK dari maksimal suplai tidak tersedia.Ā
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Bos Kripto Turki Dijatuhi Hukuman Penjara 11 Ribu Tahun Akibat Kasus Penipuan
Sebelumnya, pendiri bursa kriptoĀ TurkiĀ Thodex yang runtuh, Faruk Fatih Ozer, dijatuhi hukuman 11.196 tahun, 10 bulan dan 15 hari penjara dan dengan USD 5 juta atau setara Rp 76,9 miliar (asumsi kurs Rp 15.381 per dolar AS) akibat sejumlah kejahatan termasuk penipuan.
Dilansir dari Yahoo Finance, Sabtu (9/9/2023), tak hanya Ozer, saudara perempuannya Serap Ozer dan saudara laki-lakinya Guven Ozer telah juga dijatuhi hukuman sama.Ā
ThodexĀ adalah salah satu bursa kripto terbesar di Turki sebelum tiba-tiba offline pada April 2021 dan Ozer menghilang. Lebih dari 400.000 nasabah dibiarkan dalam kegelapan tanpa akses ke simpanan senilai USD 2 miliar atau setara Rp 30,7 triliun dalam mata uang kripto.Ā
Ozer telah melarikan diri ke Albania tetapi ditangkap pada Agustus 2022 setelah pemberitahuan merah Interpol terhadapnya.Ā
Pada April 2023, Ozer diekstradisi ke Turki, dan ditahan oleh polisi setibanya di sana atas tujuh tuduhan, termasuk mendirikan dan mengelola sebuah organisasi dengan tujuan melakukan kejahatan, menjadi anggota sebuah organisasi, penipuan dengan menggunakan sistem informasi sebagai alat untuk melakukan kejahatan bank atau lembaga perkreditan.
Ozer juga melakukan penipuan terhadap pedagang atau pengurus perusahaan dan pengelola koperasi, serta pencucian nilai harta kekayaan hasil tindak pidana.
Ā
Ā
Advertisement
Putusan Pengadilan
Ketika kasus ini terungkap, saudara laki-laki, saudara perempuan Ozer, dan empat karyawan senior lainnya dipenjara dan setidaknya 83 orang ditahan sebagai bagian dari penyelidikan. Persidangan akhirnya melihat 21 terdakwa menghadapi hukuman 40.564 tahun penjara.
Pengadilan Pidana Berat ke-9 Anatolia mengumumkan putusan tersebut pada Kamis, membebaskan 16 dari 21 terdakwa dan membebaskan empat dari tujuh orang yang dipenjara karena kurangnya bukti. Terdakwa lainnya dijatuhi hukuman penjara yang berbeda-beda karena berbagai kejahatan.
Runtuhnya Thodex menciptakan kehebohan di Turki karenaĀ kriptoĀ telah digunakan sebagai alat lindung nilai terhadap inflasi yang sangat tinggi dan devaluasi lira yang tajam.
Texas Beri Insentif Rp 486 Miliar untuk Penambang Bitcoin
Sebelumnya, sebagai perusahaan penambangan, Riot Platforms menjalankan ribuan komputer dalam upaya menghasilkan mata uang digital yang menghabiskan banyak energi. Namun, baru-baru ini, perusahaan tersebut mendapat banyak uang dari Texas untuk menurunkan penggunaanĀ listrikĀ operasi penambangan.
Riot mengatakan pada Rabu, 6 September 2023, operator jaringan listrik Texas membayar perusahaan tersebut sebesar USD 31,7 juta atau setara Rp 486,9 miliar (asumsi kurs Rp 15.361 per dolar AS) dalam bentuk kredit energi pada Agustus.
Biaya yang diberikan Texas sekitar USD 22 juta atau setara Rp 337,9 miliar lebih banyak dari nilaiĀ bitcoinĀ yang ditambangnya pada bulan itu untuk mengurangi konsumsi energinya selama gelombang panas yang memecahkan rekor di Amerika.
Dewan Keandalan ListrikĀ Texas, yang mengoperasikan jaringan listrik di negara bagian tersebut, mengeluarkan kredit tersebut untuk memberi insentif kepada perusahaan-perusahaan agar mengurangi aktivitas yang mungkin membebani sistem energi negara bagian yang sudah kelebihan beban.
CEO Riot, Jason Les mengatakan Efek dari kredit ini secara signifikan menurunkan biaya Riot dalam menambang Bitcoin.
āEfek dari kredit ini secara signifikan menurunkan biaya Riot untukĀ menambang bitcoinĀ dan merupakan elemen kunci dalam menjadikan Riot salah satu produsen bitcoin dengan biaya terendah di industri ini,ā kata Les, dikutip dariĀ Yahoo Finance, Sabtu (9/9/2023).Ā
Riot, yang diperdagangkan secara publik, pada 2022 melaporkan kerugian lebih dari USD 500 juta atau setara Rp 7,6 triliun. Pada kuartal terakhir, perusahaan mengalami kerugian sekitar USD 27 juta atau setara Rp 414,4 miliar dan pendapatan USD 76,7 juta atau setara Rp 1,1 triliun.
Ā
Advertisement