Liputan6.com, Jakarta Pengacara pendiri pertukaran kripto FTX, Mark Cohen mengatakan Sam Bankman-Fried tidak mencuri dana miliaran dolar dari pelanggannya sendiri dalam persidangan terbarunya pada Rabu, 4 Oktober 2023.
Alasan ini karena dia percaya pada niat baik perusahaan perdagangan yang dia kendalikan dapat menggunakan dana simpanan di bursa mata uang kripto miliknya, bukan menggunakan dana pelanggan.
Baca Juga
Bankman-Fried dituduh oleh jaksa menggelapkan miliaran dana pelanggan FTX, melakukan pencucian uang, dan menyesatkan investor dan pemberi pinjaman.
Advertisement
"Sam tidak menipu siapa pun. Sam tidak bermaksud menipu siapa pun. Tidak ada pencurian,” kata Cohen, dikutip dari Yahoo Finance, Kamis (5/10/2023).
Strategi pertahanan yang muncul pada hari Rabu di ruang sidang Manhattan adalah menampilkan bos kripto yang jatuh itu sebagai seorang ahli matematika yang melakukan yang terbaik untuk menavigasi startup yang berkembang pesat melalui periode gila di pasar kripto, membuat keputusan dengan cepat.
Jaksa memberikan gambaran yang jauh berbeda. Asisten pengacara AS Nathan Rehn, dalam sambutan pembukaannya, mengatakan Bankman-Fried mencuri miliaran dari ribuan orang setelah menjanjikan pelanggan bahwa uang yang mereka simpan di FTX adalah milik mereka.
Bangkrutnya bursa pada November 2022 mengungkapkan dana sebesar USD 8 miliar atau setara Rp 124,8 triliun (asumsi kurs Rp 15.596 per dolar AS) hilang.
Sebuah perusahaan perdagangan bernama Alameda Research memiliki akses rahasia ke uang pelanggan FTX. Pada musim panas 2022, Bankman-Fried telah menggunakan Alameda untuk mengambil lebih dari USD 10 miliar atau setara Rp 156 triliun dari FTX.
Menggunakan Uang Nasabah untuk Kebutuh Prbadi
Bankman-Fried menggunakan uang nasabah tersebut untuk melakukan pembelian properti di Bahama dan untuk mendapatkan pengaruh politik, serta untuk menutupi pinjaman.
Beberapa orang terpilih mengetahui bahwa Bankman-Fried mengambil uang nasabah, menurut Rehn, dan beberapa anggota lingkaran dalamnya diharapkan memberikan kesaksian tentang apa yang mereka saksikan.
Beberapa detail tentang kebangkrutan FTX kemungkinan besar datang dari beberapa orang di perusahaan seperti Caroline Ellison, mantan CEO hedge fund Alameda Research, serta dua mantan eksekutif FTX: salah satu pendiri Gary Wang dan chief engineer Nishad Singh .
Ketiganya telah mengaku bersalah atas tuntutan pidana dan setuju untuk bersaksi melawan Bankman-Fried.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.