Harga Kripto Hari Ini 11 Oktober 2023: Bitcoin Loyo, Dogecoin Menghijau

Harga kripto jajaran teratas beragam pada Rabu, 11 Oktober 2023. Namun, bitcoin lesu, harga dogecoin dan BNB melesat.

oleh Agustina Melani diperbarui 11 Okt 2023, 07:59 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2023, 07:59 WIB
Ilustrasi Kripto. Foto: Freepik/Rawf8.com
Harga kripto jajaran teratas beragam pada perdagangan Rabu pagi (11/10/2023). Harga bitcoin dan Ethereum kompak tertekan. (Foto:Freepik/Rawf8.com)

Liputan6.com, Jakarta - Harga kripto jajaran teratas beragam pada perdagangan Rabu pagi (11/10/2023). Harga bitcoin dan Ethereum kompak tertekan.

Berdasarkan data Coinmarketcap, harga kripto kapitalisasi pasar terbesar bitcoin (BTC) merosot 0,75 persen dalam 24 jam terakhir. Namun, sepekan terakhir, harga bitcoin naik 0,37 persen. Saat ini, harga bitcoin berada di posisi USD 27.418,22 atau sekitar Rp 431,13 juta (asumsi kurs Rp 15.724 per dolar Amerika Serikat).

Demikian juga harga Ethereum (ETH) berada di zona merah. Harga Ethereum tergelincir 0,80 persen dalam 24 jam terakhir. Saat ini, harga Ethereum berada di posisi USD 1.570,64 atau sekitar Rp 24,68 juta.Dalam sepekan terakhir, harga Ethereum terpangkas 4,1 persen.

Sementara itu, harga binance coin (BNB) menguat 1,06 persen dalam 24 jam terakhir. Sedangkan selama sepekan terakhir, harga BNB anjlok 1,61 persen. Kini, harga BNB berada di posisi USD 208,53.

Harga XRP turun 0,85 persen selama 24 jam terakhir. Namun, selama sepekan terakhir, harga XRP jatuh 5,58 persen. Harga XRP kini berada di posisi USD 0,4973.

Di sisi lain, harga solana (SOL) naik 0,42 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga solana terbenam 4,94 persen. Saat ini, harga solana berada di posisi USD 22,20.

Harga cardano (ADA) melemah 0,99 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan terakhir, harga cardano merosot 2,93 persen. Kini, harga cardano berada di posisi USD 0,2491.

Selain itu, harga dogecoin (DOGE) naik 1,06 persen dalam 24 jam terakhir. Akan tetapi, selama sepekan terakhir, harga dogecoin melemah 2,42 persen.Kini, harga dogecoin berada di posisi USD 0,05938.

Demikian juga harga tron (TRX) naik tipis 0,12 persen dalam 24 jam terakhir. Harga TRON merosot 3,63 persen dalam 24 jam terakhir. Saat ini, harga tron berada di posisi USD 0,08647.

Sementara itu,harga kripto hari ini, tether USDT (USDT) melemah tipis 0,03 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga USDT berada di zona hijau dalam sepekan.

Adapun harga USDC naik tipis 0,02 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga USC bertambah 0,01 persen. Saat ini, harga USDC berada di posisi USD 1,00.

Kapitalisasi pasar kripto global turun 0,55 persen dalam satu hari menjadi USD 1,07 triliun.

Analis Sebut Hanya Ada Sedikit Katalis Positif Kerek Harga Bitcoin

Ilustrasi kripto (Foto: Kanchanara/Unsplash)
Ilustrasi kripto (Foto: Kanchanara/Unsplash)

Sebelumnya diberitakan, dalam beberapa hari pada awal Oktober 2023, bitcoin (BTC) mengalami gejolak harga yang signifikan. Namun, memasuki pekan kedua Oktober harga Bitcoin lainnya dan kripto keseluruhan alami penurunan. 

Penurunan ini sedikit menimbulkan kekhawatiran akan pertanda momen "Uptober" yang mungkin belum terjadi dalam waktu dekat. Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, menjelaskan saat ini hanya ada sedikit katalis yang dapat menggerakan Bitcoin lebih tinggi. 

Fyqieh menyebut penurunan dapat disimpulkan adanya lonjakan imbal hasil obligasi (treasury yields) AS yang membuat dolar naik, sehingga mengurangi permintaan akan investasi berisiko. Selain itu, kekhawatiran terkait dengan peluncuran ETF Ethereum Futures yang kurang memuaskan dari sisi volume perdagangan transaksi. 

“Kinerja yang kurang impresif dari ETF Ether ini mungkin telah memadamkan harapan terkait aliran masuk dana ke ETF Bitcoin spot di masa depan. Selain itu, masih ada ketidakpastian yang menggantung seputar waktu dan peluang persetujuan dari SEC untuk produk-produk tersebut,” kata Fyqieh dalam siaran pers, dikutip Senin (9/10/2023).

Kebijakan The Fed

Fyqieh menambahkan, kepercayaan investor pada Bitcoin telah terguncang oleh peristiwa di dunia keuangan konvensional, terutama berkaitan dengan kebijakan The Fed Amerika Serikat. 

Data terbaru tentang pasar tenaga kerja AS yang dirilis pada 3 Oktober menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam jumlah lowongan pekerjaan, yang pada gilirannya meningkatkan ekspektasi terkait kemungkinan tindakan kontraktif dari The Fed.

 

 

Menuju Perdagangan Baru

Aset Kripto
Perkembangan pasar aset kripto di Indonesia. foto: istimewa

Ketua The Fed, Jerome Powell, sebelumnya telah meramalkan kemungkinan respons kebijakan moneter jika situasi pasar tenaga kerja tidak membaik. Akibatnya, para pelaku pasar sekarang memperkirakan peluang kenaikan suku bunga sebesar 30 persen pada pertemuan bulan November, yang merupakan lonjakan dari angka 16 persen hanya satu minggu sebelumnya, menurut data dari CME FedWatch Tool. 

Meski melemah, tapi Bitcoin sudah mulai bergerak menuju bulan perdagangan baru setelah mengalahkan sejarah pada bulan lalu, mengungguli S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average yang naik pada September pertama dalam tujuh tahun. Sejarah menunjukkan bahwa kinerja yang lebih baik dapat berlanjut pada bulan Oktober. 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

Binance Berancang-ancang Hapus Perdagangan Stablecoin di Eropa, Ada Apa?

Ilustrasi crypto, kripto atau perdagangan kripto. Foto: Freepik
Ilustrasi crypto, kripto atau perdagangan kripto. Foto: Freepik

Sebelumnya diberitakan, seorang eksekutif Binance mengatakan perusahaan berencana untuk menghapus stablecoin di pasar Eropa pada Juni 2024 untuk mematuhi standar yang ditetapkan oleh Uni Eropa.

Kepala hukum di Binance France, Marina Parthuisot menjelaskan karena belum ada proyek yang disetujui,  perusahaan akan menghapus semua stablecoin di Eropa pada 30 Juni 2024. 

Langkah ini menyusul disahkannya peraturan kripto penting Eropa, undang-undang Pasar dalam Aset Kripto (MiCA), yang terjadi awal tahun ini pada Juni. Ketentuan undang-undang untuk stablecoin akan mulai berlaku setahun kemudian, pada Juni 2024.

Namun, Binance telah berubah pikiran sebelumnya mengenai penghapusan aset. Pada 26 Juni, mereka membatalkan keputusannya untuk menghapus koin privasi di Eropa karena adanya revisi operasinya untuk mematuhi standar Uni Eropa dan juga setelah mendengar masukan dari komunitasnya dan berbagai proyek.

“Hal ini dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap pasar di Eropa dibandingkan dengan negara lain di dunia,” kata Parthuisot, dikutip dari Cointelegraph, Senin (25/9/2023). 

Mengenai masalah stablecoin, pengacara yang mengikuti situasi seputar undang-undang UE yang baru berkomentar pada Juli batasan transaksi stablecoin dapat menahan adopsi kripto di Eropa. 

Di bawah aturan MiCA, akan ada batasan USD 216 juta atau setara Rp 3,3 triliun (asumsi kurs Rp 15.408 per dolar AS) yang dikenakan pada stablecoin, termasuk Tether USDT dan USDC.

Keputusan Binance untuk menghapus stablecoin demi mematuhi MiCA bukanlah satu-satunya contoh perubahan atas nama kepatuhan. Perusahaan dan negara telah beralih untuk memenuhi standar baru.

 

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya