Harga Kripto Hari Ini 7 Desember 2023: Bitcoin Lesu, Avalanche Melambung

Mayoritas harga kripto jajaran teratas bergerak di zona hijau pada Kamis, 7 Desember 2023. Akan tetapi, harga bitcoin dan ethereum melemah.

oleh Agustina Melani diperbarui 07 Des 2023, 07:21 WIB
Diterbitkan 07 Des 2023, 07:21 WIB
Harga Kripto Hari Ini 7 Desember 2023: Bitcoin Lesu, Avalanche Melambung
Harga kripto jajaran teratas mayoritas bergerak di zona hijau pada perdagangan Kamis (7/12/2023). (Foto: Unsplash/Raphael Wild)

Liputan6.com, Jakarta - Harga kripto jajaran teratas mayoritas bergerak di zona hijau pada perdagangan Kamis (7/12/2023). Harga bitcoin dan Ethereum kompak melemah.

Berdasarkan data Coinmarketcap, harga kripto kapitalisasi pasar terbesar bitcoin (BTC) melemah 0,67 persen dalam 24 jam terakhir. Namun, selama sepekan terakhir, harga bitcoin melesat 15,68 persen dalam sepekan terakhir. Saat ini, harga bitcoin berada di posisi USD 43.771,90 atau sekitar Rp 678,86 juta (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.509).

Demikian juga harga kripto Ethereum (ETH) bergerak di zona merah dalam 24 jam terakhir, bahkan lebih besar dari bitcoin. Harga Ethereum terpangkas 2,7 persen. Namun, selama sepekan terakhir, harga Ethereum melambung 10,08 persen. Saat ini, harga Ethereum berada di posisi USD 2.232,48 atau sekitar Rp 34,61 juta.

Harga binance coin (BNB) merosot 0,71 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan terakhir, harga BNB naik 1,11 persen. Kini, harga BNB berada di posisi USD 229,76.

Sementara itu, harga XRP bergerak di zona hijau dalam 24 jam terakhir. Harga XRP menguat 2,86 persen. Dalam sepekan terakhir, harga XRP meroket 4,94 persen. Kini, harga XRP berada di posisi USD 0,6392.

Harga solana (SOL) bertambah 0,52 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga solana menguat 4,67 persen. Saat ini, harga solana berada di posisi USD 61,95.

Harga cardano (ADA) melambung 4,47 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan terakhir, harga cardano terbang 16,53 persen. Kini, harga cardano berada di posisi USD 0,4446.

Harga dogecoin (DOGE) naik 1,11 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga dogecoin meroket 18,28 persen. Saat ini, harga dogecoin berada di posisi USD 0,09533.

Selain itu, harga avalanche (AVAX) terbang 6,23 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga AVAX menguat 23,42 persen. Kini, harga avalanche berada di posisi USD 26,09.

Harga kripto hari ini seperti stablecoin tether USDT (USDT) melemah 0,01 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan terakhir, harga USDT susut 0,01 persen. Saat ini, harga USDT berada di posisi USD 1,00.

Harga USDC naik 0,03 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga USDC bergerak di zona merah dalam sepekan terakhir. Kini, harga USDC berada di posisi USD 1,00.

Kapitalisasi pasar kripto global berada di posisi USD 1.59 triliun atau turun 0,62 persen dalam sehari.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Selain Optimisme ETF Bitcoin, Sentimen Ini Turut Jadi Pendongkrak Harga Bitcoin

Ilustrasi Kripto atau Penambangan kripto. Foto: Freepik
Ilustrasi Kripto atau Penambangan kripto. Foto: Freepik

Sebelumnya diberitakan, pasar kripto kembali menghijau dengan naiknya harga BItcoin yang menembus hingga USD 44.176 atau setara Rp 683 juta (asumsi kurs Rp 15.462 per dolar AS) pada Rabu, 6 Desember 2023. 

Crypto Analyst Reku, Fahmi Almuttaqin mengatakan kenaikan ini didorong oleh sejumlah katalis, selain dari optimisme terhadap persetujuan SEC untuk permohonan Exchange-Traded Fund (ETF) Bitcoin yang diagendakan pada Januari 2024 mendatang.

Rendahnya Tekanan Jual

“Selain optimisme terhadap ETF Bitcoin, faktor lain di balik kenaikan harga Bitcoin adalah rendahnya tekanan jual dari investor yang diukur berdasarkan data exchange netflow Bitcoin. Semakin rendah exchange netflow berarti semakin rendah pula kemungkinan investor untuk menjual aset,” kata Fahmi dalam siaran pers, dikutip Rabu (6/12/2023).

Fahmi melanjutkan, lebih banyak Bitcoin yang investor pindahkan dari exchange ke dompet pribadi, daripada yang dipindahkan dari dompet pribadi ke exchange. 

“Hal ini menandakan investor lebih memilih untuk menyimpan atau hold Bitcoin yang dimiliki daripada menjualnya, meskipun harga sudah naik ke area USD 39.500 pada waktu itu,” jelas Fahmi.


Investor Institusional Akuisisi Bitcoin

Ilustrasi crypto, kripto atau perdagangan kripto. Foto: Freepik
Ilustrasi crypto, kripto atau perdagangan kripto. Foto: Freepik

Selain itu, sentimen pendorong lainnya yakni peran investor institusional yang terus mengakuisisi Bitcoin terlepas dari kenaikan harga yang terjadi. 

Microstrategy sebagai salah satu perusahaan terkemuka di dunia analytics, kembali membeli Bitcoin sekitar 16.130 koin atau setara USD 593,3 juta atau setara Rp 9,1 triliun secara tunai, selama periode 1 November dan 29 November tahun ini. 

Pembelian tersebut merupakan yang terbesar setelah pembelian yang dilakukan pada Februari 2021 lalu dan membuat Microstrategy dan anak perusahaannya saat ini memiliki total 174,530 Bitcoin. 

Potensi Dihentikannya Kenaikan Suku Bunga The Fed

Kemudian Fahmi menuturkan sentimen selanjutnya yang mendongkrak harga Bitcoin adalah kepercayaan investor terhadap akan dihentikannya siklus kenaikan suku bunga The Fed dan dimulainya siklus penurunan suku bunga yang mungkin akan terjadi pada kuartal pertama 2024 nanti. 

Sentimen tersebut cukup berkembang menjelang pertemuan penentuan kebijakan suku bunga The Fed pekan depan. 

“Optimisme investor terhadap berhentinya siklus kenaikan suku bunga selain didorong oleh keputusan The Fed untuk mempertahankan tingkat bunga yang ada pada pertemuan sebelumnya juga didorong oleh perkembangan data ekonomi yang menunjukkan tantangan pertumbuhan ke depan,” pungkas Fahmi 

 


El Salvador Untung Rp 55,7 Miliar dari Investasi Bitcoin

Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital.
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

El Salvador telah memasukkan bitcoin (BTC) ke dalam cadangan nasionalnya, mengadopsi strategi rata-rata biaya dolar sejak 2022. 

Menurut angka dari situs pelacakan perbendaharaan BTC, aset bitcoin El Salvador berjumlah 2,381 BTC, bernilai sedikit di atas USD 98 juta atau setara Rp 1,5 triliun (asumsi kurs Rp 15.474 per dolar AS) dengan nilai tukar saat ini. 

Pada Senin, 4 Desember 2023, Presiden El Salvador, Nayib Bukele dengan antusias berbagi di platform media sosial X laporan keuangan BTC El Salvador telah berhasil bertransisi. 

Bukele menekankan dengan nilai tukar yang berlaku, El Salvador siap tidak hanya untuk memulihkan investasi awalnya dalam bitcoin tetapi juga untuk mendapatkan keuntungan sebesar USD 3,6 juta atau setara Rp 55,7 miliar. 

“Tentu saja kami tidak punya niat untuk menjual, itu tidak pernah menjadi tujuan kami. Kami menyadari sepenuhnya bahwa harga akan terus berfluktuasi di masa depan, hal ini tidak mempengaruhi strategi jangka panjang kami,” kata Bukele, dikutip dari Bitcoin.com, Rabu (6/12/2023).

Pernyataan terbaru dari Bukele muncul setelah laporan keuangan positif serupa dari Microstrategy mengenai investasi BTC-nya. Pemimpin El Salvador menekankan pentingnya para kritikus dan penulis artikel negatif mempertimbangkan kembali posisi mereka, dan mendesak mereka untuk menarik kembali pernyataan mereka.

Bukele berpendapat hal tersebut merupakan tindakan yang tepat dan hal yang bertanggung jawab untuk dilakukan adalah mereka mengeluarkan pencabutan, meminta maaf, atau, paling tidak, mengakui El Salvador kini menghasilkan keuntungan.

 

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya