Liputan6.com, Jakarta - Harga kripto jajaran teratas menguat pada perdagangan Jumat (2/2/2024). Mayoritas harga kripto menguat termasuk bitcoin dan Ethereum.
Berdasarkan data Coinmarketcap, harga kripto berkapitalisasi pasar terbesar bitcoin (BTC) menguat 0,76 persen. Selama sepekan terakhir, harga bitcoin melonjak 7,63 persen. Saat ini, harga bitcoin berada di posisi USD 42.941,87 atau sekitar Rp 675,68 juta.
Baca Juga
Demikian juga harga Ethereum (ETH) menguat dalam 24 jam terakhir. Harga Ethereum bertambah 0,50 persen. Selama sepekan terakhir, harga Ethereum melambung 3,59 persen. Saat ini, harga Ethereum berada di posisi USD 2.297,44 atau sekitar Rp 36,13 juta.
Advertisement
Harga kripto binance coin (BNB) melemah 0,39 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga BNB naik 2,71 persen. Kini, harga BNB berada di posisi USD 299,31.
Sementara itu, harga solana (SOL) bertambah 0,31 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga solana perkasa. Harga solana melambung 12,32 persen. Saat ini, harga solana berada di posisi USD 97,38.
Harga XRP naik 0,48 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga XRP terpangkas 1,56 persen. Kini, harga XRP berada di posisi USD 0,5058.
Harga cardano (ADA) meroket 0,87 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga cardano meroket 8,52 persen. Saat ini, harga cardano berada di posisi USD 0,505.
Demikian juga harga avalanche menguat dalam 24 jam terakhir. Harga avalanche (AVAX) naik 1,31 persen dan pimpin penguatan. Selama sepekan terakhir, harga AVAX meroket 11,22 persen. Saat ini, harga avalanche berada di posisi USD 33,79.
Demikian juga harga dogecoin (DOGE) berada di zona hijau dalam 24 jam terakhir. Harga dogecoin naik 0,48 persen. Selama sepekan terakhir, harga dogecoin meroket 1,82 persen. Kini, harga dogecoin berada di posisi USD 0,07923.
Harga kripto hari ini seperti stablecoin tether USDT (USDT) melemah 0,02 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga USDT naik 0,02 persen. Saat ini, harga tether berada di posisi USD 0,9997.
Harga USDC menguat dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga USDC naik 0,01 persen. Kini, harga USDC berada di posisi USD 1,00.
Kapitalisasi pasar kripto global bertambah 0,62 persen dalam satu hari menjadi USD 1,64 triliun.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Investor Kripto di Indonesia Sentuh 18,5 Juta
Sebelumnya diberitakan, Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Tirta Karma Sanjaya mengungkapkan data terbaru investor kripto di Indonesia mencapai 18,5 juta per Desember 2023.
Menurut Tirta, jumlah ini presentasinya cukup banyak jika dibandingkan dengan jumlah penduduk di Indonesia sekitar 277 juta. Adapun saat ini Bappebti telah mengizinkan 501 aset kripto yang dapat diperdagangkan oleh exchanger.
"Saat ini perdagangan masih kita batasi 501 aset kripto. Di coinmarketcap ada sekitar 11.000 aset kripto, tetapi tidak semua masyarakat mau bertransaksi dengan koin sebanyak itu,” kata Tirta dalam acara Tokocrypto Crypto Outlook 2024, Rabu (31/1/2024).
Tirta menuturkan, Bappebti akan memilih aset kripto sesuai dengan permintaan masyarakat dan juga exchanger kripto. Sebagai regulator yang masih mengawasi aset kripto, Bappebti akan membuat regulasi yang mengikuti perkembangan produk aset kripto.
Seperti diketahui, hingga saat ini Indonesia hanya memperbolehkan perdagangan spot untuk aset kripto, sedangkan secara global sudah banyak perkembangan produk kripto salah satunya derivatif.
Terkait peralihan pengawasan dari Bappebti ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Tirta mengungkapkan regulator akan berkolaborasi dalam membangun regulasi untuk aset kripto.
"Saat ini masih ada kesempatan memperbaiki regulasi dan memperkuat. Ketika beralih harusnya lebih diperkuat lagi. Mungkin ada beberapa regulasi dalam lingkup wewenang Bappebti belum bisa diakomodir semoga bisa diakomodir oleh OJK,” pungkas Tirta.
Advertisement
Jual Kepemilikan Kripto, Cadangan Kas FTX Sentuh Rp 69,5 Triliun
Sebelumnya diberitakan, pertukaran kripto yang bangkrut, FTX, terus menjual kepemilikan kriptonya untuk meningkatkan aset likuid sebelum rencana pembayaran kembali kepada kreditor. FTX telah melepas sejumlah besar aset kripto, menggandakan cadangan kasnya menjadi selama dua bulan.
Dilansir dari Decrypt, Selasa (30/1/2024), pada Desember 2023, penasihat menjual kripto dari empat afiliasi terbesar grup FTX dan hampir menggandakan cadangan kas entitas menjadi USD 4,4 miliar atau setara Rp 69,5 triliun (asumsi kurs Rp 15.814 per dolar AS) dari USD 2,3 miliar atau setara Rp 36,3 triliun pada Oktober.
Sejak kebangkrutan FTX mulai dibenahi, perusahaan setuju untuk menjual kepemilikan kripto sejak September 2023, dompet yang terkait dengan FTX sering kali menyetor dana ke bursa lain, dan melepaskan kripto senilai ratusan juta dolar dari platform staking.
Awal bulan ini, muncul laporan FTX sendiri mungkin bertanggung jawab atas arus keluar hampir USD 1 miliar atau setara Rp 15,8 triliun dari Grayscale Bitcoin Trust (GBTC) dalam lima hari pertama perdagangannya sebagai ETF.
Sekitar waktu yang sama, Alameda Research secara sukarela menolak gugatan terhadap penerbit GBTC Grayscale atas dugaan larangan penebusan yang tidak tepat pada saham dana tersebut gugatan yang diajukan sebelum GBTC diubah menjadi dana yang diperdagangkan di bursa (ETF).
Meskipun upaya FTX untuk memulihkan nilai dalam bentuk aset likuid kemungkinan besar akan berdampak besar pada pembayaran kembali kreditor, beberapa pelanggan bursa menantang cara penilaian klaim mereka.
Saat ini, nilai dana pelanggan akan dipatok pada nilai aset mereka yang diperdagangkan saat FTX mengajukan Bab 11 Kebangkrutan.
Peretas Curi Rp 26,9 Triliun Kripto Sepanjang 2023
Sebelumnya diberitakan, peretas platform cryptocurrency mencuri sekitar USD 1,7 miliar atau setara Rp 26,9 triliun (asumsi kurs Rp 15.853 per dolar AS) pada 2023, sekitar 54,3% lebih rendah dari tahun sebelumnya, menurut laporan Chainalysis pada Rabu, 24 Januari 2024.
Dilansir dari Yahoo Finance, ditulis Minggu (28/1/2024), serangan dunia maya telah menjadi tantangan yang terus-menerus bagi industri kripto, dan peretasan yang meluas adalah salah satu alasan mengapa sebagian besar regulator di seluruh dunia tidak menyukai kripto.
Meskipun dana curian berkurang lebih dari setengahnya, jumlah insiden peretasan individu meningkat menjadi 231 tahun lalu dari 219 pada 2022.
Jumlah peretasan yang dilakukan oleh organisasi yang terkait dengan Korea Utara meningkat menjadi 20 pada tahun lalu, yang merupakan rekor tertinggi. Chainalysis memperkirakan, mereka mencuri sedikit lebih dari USD 1 miliar atau setara Rp 15,8 triliun, dibandingkan dengan USD 1,7 miliar pada 2022.
Chainalysis sebelumnya menemukan nilai yang diterima oleh alamat mata uang kripto ilegal hingga 2023 berjumlah USD 24,2 miliar atau setara Rp 378,5 triliun.Ini merupakan penurunan yang signifikan dibandingkan dengan nilai tertinggi sepanjang masa sebesar USD 39,6 miliar atau setara Rp 619,6 triliun pada 2022.
Pemimpin Penelitian Kejahatan Dunia Maya di Chainalysis, Eric Jardine menjelaskan meningkatnya kematangan aset digital kelas ini dibuktikan lebih lanjut dengan fakta kejahatan kripto hanya menyumbang 0,34% dari total volume transaksi on-chain tahun lalu.
Advertisement