Selera Perdagangan Bitcoin oleh Investor Menurun meski Harga Pulih

Meskipun terjadi pemulihan ini, para investor Bitcoin tetap tidak yakin dalam jangka pendek, menurut sebuah analisis dari Glassnode.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 13 Sep 2024, 10:26 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2024, 10:26 WIB
Selera Perdagangan Bitcoin oleh Investor Menurun meski Harga Pulih
Bitcoin melanjutkan pemulihannya pada 10 September, sempat mencapai USD 58.000 atau setara Rp 898,4 juta. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Bitcoin melanjutkan pemulihannya pada 10 September, sempat mencapai USD 58.000 atau setara Rp 898,4 juta (asumsi kurs Rp 15.489 per dolar AS). Meskipun terjadi pemulihan ini, para investor Bitcoin tetap tidak yakin dalam jangka pendek, menurut sebuah analisis dari Glassnode.

Data Glassnode menyoroti penurunan aktivitas perdagangan yang signifikan selama kuartal terakhir, tetapi para pedagang berharap kuartal empat 2024 akan membawa pembalikan tren yang tajam. Laporan tersebut mencatat bursa terpusat atau CEX tetap menjadi indikator utama aktivitas spekulatif investor dan penemuan harga di pasar mata uang kripto yang terus berkembang. 

Mereka mengevaluasi volume onchain yang dikumpulkan di seluruh CEX untuk menentukan aktivitas investor dan selera spekulasi. Dengan melihat data arus masuk dan arus keluar yang terkait dengan bursa, Glassnode mencatat volume rata-rata bulanan telah turun jauh di bawah tahunan.

"Hal ini menggarisbawahi penurunan permintaan investor dan lebih sedikit perdagangan oleh spekulan dalam kisaran harga saat ini,” kata Glassnode dalam laporannya, dikutip dari Cointelegraph, Jumat (13/9/2024). 

Glassnode percaya penurunan pasar baru-baru ini telah meredam aktivitas pasar. Dengan menerapkan metrik skala 90 hari untuk mengevaluasi volume perdagangan spot di bursa, para analis menyimpulkan momentum volume spot di seluruh CEX terus berkurang.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Harga Kripto Hari Ini 13 September 2024

Ilustrasi aset kripto Bitcoin. (Foto By AI)
Ilustrasi aset kripto Bitcoin. (Foto By AI)

Sebelumnya, harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang seragam pada Jumat (13/9/2024). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau kembali berada di zona hijau.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) kembali menguat. Bitcoin naik 1,28 persen dalam 24 jam dan 3,56 persen sepekan.

Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 58.122 per koin atau setara Rp 897,2 juta (asumsi kurs Rp 15.463 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) turut menguat. ETH naik 0,80 persen sehari terakhir, tetapi masih melemah 0,22 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 36,4 juta per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) masih perkasa. Dalam 24 jam terakhir BNB naik 2,61 persen dan 8,41 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 8,40 juta per koin. 

Kemudian Cardano (ADA) masih berada di zona hijau. ADA naik 1,25 persen dalam 24 jam terakhir dan 9,70 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 5.500 per koin.

Adapun Solana (SOL) juga menguat. SOL naik 2,72 persen dalam sehari dan 5,27 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 2,10 juta per koin. 

 

Harga XRP

Kripto XRP (Foto: Traxer/Unsplash)
Kripto XRP (Foto: Traxer/Unsplash)

XRP terpantau kembali berada di zona hijau. XRP tumbuh 5,09 persen dalam 24 jam dan 3,37 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 8.684 per koin. 

Koin Meme Dogecoin (DOGE) kembali menguat. Dalam satu hari terakhir DOGE naik 1,40 persen dan 5,47 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 1.586 per token.

Harga kripto hari ini stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), sama-sama menguat, masing-masing menguat 0,01 persen. Harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00.

Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 2,05 triliun atau setara Rp 31.644 triliun, menguat sekitar 1,39 persen dalam sehari terakhir

Harga Bitcoin Sudah Capai Titik Terendah? Ini Prediksinya

Bitcoin (Foto: Jievani Weerasinghe/Unsplash)
Bitcoin (Foto: Jievani Weerasinghe/Unsplash)

Sebelumnya, menurut analisis terbaru di CryptoQuant, Bitcoin (BTC) menunjukkan tanda-tanda mencapai titik terendah lokal dalam aksi jual awal Agustus baru-baru ini.

Dilansir dari Yahoo Finance, Rabu (14/8/2024), sebuah wawasan yang diposting di platform analitik on-chain menyoroti sinyal bullish dari nilai jaringan terhadap indikator golden cross transaksi (NVT-GC), yang menunjukkan ruang untuk pertumbuhan.

Meskipun ada peringatan baru-baru ini tentang potensi penurunan BTC/USD, indikaor NVT-GC, yang mirip dengan indikator Bollinger Bands, menunjukkan kemungkinan rebound. 

Metrik ini membandingkan kapitalisasi pasar Bitcoin dengan nilai transaksi dari waktu ke waktu, mengidentifikasi puncak dan dasar pasar lokal. Kontributor CryptoQuant Burakkesmeci menjelaskan jika NVT-GC naik di atas 2,2 poin, itu menandakan harga yang terlalu panas, sementara penurunan di bawah -1,6 poin menunjukkan pendinginan yang berlebihan dan titik terendah lokal. 

Saat ini, alat tersebut menunjukkan titik terendah lokal, mirip dengan sinyal pada 18 Januari dan 12 Juli, yang mendahului kenaikan harga masing-masing sebesar 78% dan 23%.

BTC saat ini diperdagangkan pada harga USD 58.681 atau setara Rp 936,7 juta (asumsi kurs Rp 15.963 per dolar AS), turun 3,8% selama 24 jam terakhir setelah kehilangan level USD 60.000. Namun, Bitcoin naik 7,58% selama 7 hari terakhir setelah pulih dari level terendah USD 49.500.

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya