Otentikasi Biometrik Jadu Prioritas Buat Hadapi Penipuan Kripto

Insiden peretasan yang terus melonjak pada platform digital, termasuk pada sektor kripto, memberikan peringatan penting bagi para pemilik aset digital untuk mengambil langkah pelindungan yang lebih kuat.

oleh Arthur Gideon diperbarui 14 Sep 2024, 18:00 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2024, 18:00 WIB
Founder dan CEO VIDA Niki Luhur, mengungkapkan bahwa langkah-langkah pelindungan tradisional kini sudah tidak lagi memadai untuk menghadapi kompleksitas ancaman digital. (Dok Vida)
Founder dan CEO VIDA Niki Luhur, mengungkapkan bahwa langkah-langkah pelindungan tradisional kini sudah tidak lagi memadai untuk menghadapi kompleksitas ancaman digital. (Dok Vida)

Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan digitalisasi tak bisa dibendung. Aset kripto telah menjadi salah satu instrumen keuangan paling diminati dalam perkembangan digital ini. Namun memang, risiko keamanan Aset kripto juga meningkat secara signifkan.

Insiden peretasan yang terus melonjak pada platform digital, termasuk pada sektor kripto, memberikan peringatan penting bagi para pemilik aset digital untuk mengambil langkah pelindungan yang lebih kuat.

Founder dan CEO VIDA Niki Luhur menjelaskan, langkah pelindungan tradisional kini sudah tidak lagi memadai untuk menghadapi kompleksitas ancaman digital.

"Dalam situasi di mana serangan siber terhadap aset digital semakin canggih, langkah-langkah keamanan proaktif sangat diperlukan. Otentikasi biometrik menjadi solusi kunci untuk memastikan keamanan transaksi digital, terutama untuk melindungi dompet digital dari akses yang tidak sah." kata dia dalam keterangan tertulis, Sabtu (14/9/2024).

Selain penipuan digital di sektor kripto, ada empat jenis penipuan lainnya yang yang juga meningkat:

  1. Penipuan yang Dihasilkan AI (AI-Generated Fraud): Ancaman seperti deepfake dan konten palsu yang dihasilkan kecerdasan buatan.
  2. Rekayasa Sosial (Social Engineering): Manipulasi psikologis yang dilakukan untuk mendapatkan akses ilegal ke akun pengguna.
  3. Pengambilalihan Akun (Account Takeover): Pencurian identitas untuk mendapatkan akses tidak sah ke akun digital.
  4. Pemalsuan Dokumen dan Tanda Tangan: Pemalsuan dokumen elektronik dan tanda tangan digital yang sering kali menjadi alat penipuan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


VIDA Identity Stack

Ilustrasi Tanda Tangan Elektronik Menggunakan VIDA (Dok. VIDA)
Ilustrasi Tanda Tangan Elektronik Menggunakan VIDA (Dok. VIDA)

Dan menyikapi jenis-jenis penipuan digital tersebut VIDA meluncurkan solusi VIDA Identity Stack.

Dan dalam sektor kripto, solusi utama yang ditawarkan VIDA antara lain:

  • PhoneToken: Solusi ini menghubungkan akun pengguna dengan perangkat terverifkasi, memastikan transaksi hanya dapat dilakukan dari perangkat yang sah, dan mencegah akses tidak sah.
  • FaceToken: Menggantikan metode verifkasi tradisional seperti SMS dengan teknologi pengenalan wajah yang lebih aman, memberikan lapisan perlindungan tambahan serta kemudahan penggunaan bagi pengguna.
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya