Perusahaan Jasa Keuangan Punya Calon Mendag AS Akuisisi 5% Saham Tether

Sumber terkait menyebut 5% saham Tether yang diperoleh Cantor bernilai hingga USD 600 juta atau sekitar Rp 9,5 triliun saat kesepakatan dibuat.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 25 Nov 2024, 17:30 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2024, 17:03 WIB
Ilustrasi tether (Foto: DrawKit Illustrations/Unsplash)
Ilustrasi tether (Foto: DrawKit Illustrations/Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta Perusahaan jasa keuangan asal Amerika Serikat, Cantor Fitzgerald dilaporkan mencapai kesepakatan untuk memperolah 5% saham di penerbit stablecoin, Tether.

Mengutip Cointelegraph, Senin (25/11/2024) sumber terkait menyebut 5% saham Tether yang diperoleh Cantor bernilai hingga USD 600 juta atau sekitar Rp 9,5 triliun saat kesepakatan dibuat.

Kabar terkait akuisisi saham kripto Tether muncul setelah CEO Cantor Fitzgerald, Howard Lutnick, terpilih sebagai Menteri Perdagangan Presiden Terpilih Amerika Serikat terpilih Donald Trump pada 19 November lalu.

Laporan Wall Street Journal (WSJ) juga menyebut, Giancarlo Devasini, yang diduga sebagai pemegang saham terbesar Tether, menuding Lutnick akan menggunakan pengaruh politiknya untuk meredakan ancaman yang dihadapi Tether.

WSJ juga menyebut, Lutnick sudah bekerja sama erat dengan Trump sebagai salah satu penasihat transisinya. Ia telah menyeleksi kandidat untuk jabatan tinggi pemerintahan lainnya yang dapat melibatkan pengawasan Tether.

Lutnick mengatakan ia akan mengundurkan diri sebagai CEO Cantor Fitzgerald setelah mendapat konfirmasi senat.

Diketahui, Cantor Fitzgerald telah menjadi salah satu mitra perbankan terpenting Tether pada saat penerbit stablecoin tersebut telah diputus oleh banyak bank di seluruh dunia.

Perusahaan jasa keuangan itu telah memegang sebagian besar cadangan Tether sebesar USD 134 miliar atau Rp.2,1 kuadriliun, sebagian besar dalam bentuk surat utang pemerintah AS.

Lutnick sendiri juga secara terbuka menyatakan keyakinannya terhadap kesehatan keuangan Tether dan menyoroti peran penting yang dapat dimainkan oleh Stablecoin yang didukung Dolar AS bagi orang-orang di negara-negara dengan inflasi tinggi seperti Argentina, Turki, dan Venezuela.

Ia juga mengumumkan program pinjaman Bitcoin baru Cantor Fitzgerald pada konferensi Bitcoin 2024 pada bulan Juli.

"Kami akan menawarkan leverage kepada mereka yang memiliki Bitcoin. Kami akan meluncurkannya dengan pinjaman senilai USD 2 miliar," kata Lutnick saat itu.

Menurut data Fintel, Cantor Fitzgerald saat ini memiliki aset senilai sekitar USD 3,5 miliar atau setara Rp.55,5 triliun.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya