Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 14 orang peserta Diklat Paskibraka 2016 mengalami radang tenggorokan dan radang pita suara. Sementara satu orang peserta perempuan mengalami mual dan sempat muntah sebanyak dua kali.
"Setelah ditangani, semuanya sudah oke," kata Dokter Umum dari RSON Cibubur, dr Tb Aria Santika di Wisma-D PP-PON Menpora, Cibubur, Jakarta Timur, Kamis petang (28/7/2016)
Menurunnya kondisi ke-14 peserta diketahui usai pembukaan Diklat Paskibraka 2016. Sebagian terlihat duduk di sofa teras Wisma Soegondo Djojopoespito, mengeluh bahwa suara mulai terdengar tak enak dan hidung menampakkan tanda-tanda mau flu. "Mungkin karena kelelahan habis seleksi Kesamaptaan (jasmani). Habis itu mereka happy, nyanyi-nyanyi sehingga radang pita suara," kata Dr Aria.
Menurut Aria, banyak dugaan penyebab terjadinya kondisi tidak mengenakan ini. Adaptasi dengan kamar yang mereka tempati selama diklat. Juga kebiasaan-kebiasaan di daerah yang tidak bisa mereka lakukan di sini.
"Mungkin di rumah mereka tidak pakai AC, di sini pakai AC. Bisa juga karena kebiasaan orang daerah, kayak di Sumatera yang hobi minum air hangat, di sini minum air biasa," kata Aria menjelaskan.
Tak sekadar memberikan obat. Dr Aria juga mengedukasi sang pasien agar banyak minum air hangat dan pasien yang mengalami mual dan muntah untuk menyantap makanan yang lunak-lunak terlebih dulu.
"Sudah saya ingatkan agar katering menyediakan air hangat. Roti dan makanan yang lunak-lunak juga sudah disiapkan," kata Dr Aria.
"Penyakit itu tidak melulu harus diberi obat. Seperti pola makan juga harus diperhatikan. Di sini, semua menu makanan sudah diatur sama ahli gizinya. Mungkin ada yang tidak cocok, tapi lama kelamaan akan terbiasa," kata ujar Dr Aria.
Kondisi Jennifer Gresyana Soputan
Jennifer Gresyana Soputan sempat harus kembali ke kamar lantaran kondisi tubuh yang menurun. Ia sudah tampak lebih segar saat mengikuti latihan baki di lapangan PP-PON Menpora, Cibubur, Jakarta Timur, Kamis sore (28/7/2016)
Dokter Aria mengatakan Jennifer hanya mual dan nyeri di sekitar perut. Calon Paskibraka tingkat nasional 2016 dari Sumatera Selatan sendiri yang mengaku butuh adaptasi dalam hal pola makan.
"Dia bilang karena berubah pola makannya. Karena anak ini biasanya makannya nyantai. Sedangkan di sini makan itu harus cepat. Lima atau sepuluh menurut harus sudah selesai. Perutnya tidak siap untuk adaptasi secepat itu," kata Dr Aria kepada Liputan6.com di Wisma-D PP-PON, Cibubur, Jakarta Timur.
Jennifer juga mengaku sempat tidak tidur sehabis pengumuman seleksi Paskibraka . Sehingga sejak Selasa pagi, kondisi badannya mulai tidak karuan.
"Kemarin sempat banyak pikiran dan tidak tidur gara-gara banyak teman juga yang tidak tidur. Besoknya masuk angin, mual, dan muntah," kata Jennifer yang mengaku sakit bukan lantaran angen rumah.
Dr Aria menyarankan Jennifer untuk menyantap makanan yang lunak-lunak saja sementara waktu. Seperti roti yang sudah disiapkan panitia. Tidak lupa untuk banyak minum air hangat.
Advertisement