Saat Penyandang Disabilitas Bercerita Menyelam di Laut Malaka

Seorang penyandang disabilitas tuna daksa asik menyelam di laut kawasan pesisir Pantai Kecinan, Desa Malaka, Kabupaten Lombok Utara.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Okt 2019, 18:30 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2019, 18:30 WIB
Penyelam AS Ocean Ramsey bertemu langsung dengan hiu putih terbesar dalam sejarah di perairan Ouahu, Hawaii, pada Selasa 15 Januari 2019 (AFP/Juan Oliphant)
Penyelam AS Ocean Ramsey bertemu langsung dengan hiu putih terbesar dalam sejarah di perairan Ouahu, Hawaii, pada Selasa 15 Januari 2019 (AFP/Juan Oliphant)

Liputan6.com, Jakarta - Penyandang disabilitas yang berasal dari Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat berbagi pengalaman menyenangkan dan menegangkan saat menyelam di laut kawasan pesisir Pantai Kecinan, Desa Malaka, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.

Dikutip Antara, Selasa (15/10/2019), salah satunya adalah penyandang disabilitas tuna daksa dari Desa Wisata Loyok, Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur bernama Abdul Rasyid.

Ia mendapat kesempatan untuk mengibarkan Bendera Merah Putih di dasar laut bersama tim Diveable dan 10 penyandang disabilitas lainnya yang berasal dari Pulau Lombok.

"Ini berawal dari rasa penasaran saya, awalnya ragu, apalagi istri saya, dia takut saya kenapa-kenapa. Tapi setelah saya coba, ternyata berada di dalam laut itu sangat menyenangkan," kata Abdul Rasyid saat ditemui Antara.

Rasyid mengatakan, keikutsertaannya dalam kegiatan ini hanya berbekal pelatihan singkatnya yang diberikan tim Diveable di Holiday Resort, Kecamatan Sengigi, Kabupaten Lombok Barat.

 

"Itu semua tergantung dari kita pribadi, bagaimana pun kekurangan kita, kalau sudah ada kemauan, In syaa Allah kita bisa," kata dia.

Begitu juga yang telah disampaikan Avandy, leader instructur dari Dive Pro yang telah mengabdikan dirinya sejak sepuluh tahun silam sebagai instruktur selam khusus bagi penyandang disabilitas di Pulau Dewata, Bali.

Dari pengalaman Avandy menjadi seorang instruktur selam profesional, hal yang terpenting untuk bisa menikmati olahraga menyelam itu adalah kemauan.

"Jadi walaupun secara fisik ada kekurangan, tapi kalau ada kemauan, semua pasti bisa," kata Avandy.

Sementara itu, dari pihak Diveable, Mayra mengatakan, olahraga menyelam merupakan salah satu jenis olahraga laut yang masuk dalam kategori ekstrem.

"Jadi tidak semua orang berani menyelam, dan untuk kali ini di Lombok ada sebelas orang (penyandang disabilitas) yang sudah sangat berani dalam mencoba tantangan menyelam ini, mereka semua dari berbagai macam disabilitas," kata Mayra.

 

 

(Annisa Suryanie)

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya