Kisah Sparsh Shah, Penyandang Disabilitas yang Terkenal Sebagai Rapper

Setiap orang mempunyai kesempatan untuk berkarya dan melakukan hal yang mereka suka, meskipun seorang disabilitas.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Okt 2019, 15:46 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2019, 15:46 WIB
Sumber Foto Instagram/shahsparsh
Sumber Foto Instagram/shahsparsh

Liputan6.com, Jakarta - Dari sudut pandang yang positif, kekurangan adalah kesempatan. Setiap orang memiliki kesempatan, bedanya bagaimana kita menggunakan kesempatan tersebut.

Kesempatan itulah yang digunakan bocah 12 tahun ini meskipun ia seorang penyandang disabilitas.

Sparsh Shah yang berhasil dikenal dunia melalui prestasinya di bidang musik. Usianya yang masih sangat muda sehingga ia di juluki sebagai rapper cilik atau dikenal dengan rapper Purhythm.

Kecintaannya dengan musik rap terbukti dengan seringnya Sparsh meng-cover lagu Eminem dan mengunggahnya ke YouTube.

Melansir the better india.com, Selasa (29/10/2019), Sparsh terlahir dengan segudang bakat. Ia Sering tampil di acara-acara TV dan radio, baik itu off air maupun on air sebagai pembawa acara atau MC.

Tidak hanya itu, ia dapat berbicara dalam empat aksen berbeda dalam bahasa Inggris, mengucapkan 12 kata terpanjang kamus bahasa Inggris dalam waktu kurang dari 18 detik, dan menulis beberapa puisi, cerita pendek, pidato, motivasi dan banyak lainnya.

Berkat bakatnya, Sparsh telah menulis 10 lagu di antaranya This Love Will Never Fade, There’s Always Tomorrow, Why’d You Have To Leave Me?, You Are My Heroes, Count on Me, A Little Bit of Respect, Turn Around, Birthday Wishes, You’re The One,  and No One Knows. Dia juga membuat komposisi musik untuk lagu-lagu yang ia tulis.

Siapa Sangka Di Balik Bakatnya yang Luar Biasa, Sparsh Shah Menderita Osteogenesis Imperfecta

Sumber Foto Instagram/shahsparsh
Sumber Foto Instagram/shahsparsh

Sparsh menderita penyakit Osteogenesis imperfecta (OI). OI yang juga disebut dengan penyakit tulang rapuh yang ditandai dengan tulang yang mudah patah. OI disebabkan oleh kerusakan pada gen yang memproduksi kolagen tipe 1.

Sparsh telah mengalami patah tulang sebanyak 35-40 tulang saat lahir. Saat ini, ia telah mengalami lebih dari 125 patah tulang selama 12 tahun dan diprediksi akan bertambah untuk masa yang akan datang.

Kondisi ini membuat tulangnya sangat rapuh meskipun hanya berjabat tangan. Bahkan tulangnya tidak dapat menopang berat tubuhnya, sehingga ia tidak bisa berjalan apalagi berlari seperti anak-anak pada umumnya.

Mengalami Patah Tulang tak Membuat Semangatnya Patah

Sumber Foto Instagram/shahsparsh
Sumber Foto Instagram/shahsparsh

Pada April 2015 lalu, Sparsh berhasil menjuarai kompetisi bakat bergengsi Young Voice NYC. saat ini ia sebagai Youth Ambassador untuk rumah sakit penelitian St. Jude Childrens Amerika. Dia sangat mendukung rumah sakit dalam menyebarkan kesadaran tentang cara melawan kanker pada anak.

Sparch mulai belajar musik klasik India pada usia enam tahun. Ia juga mahasiswa di Pandit Jasraj Institute of Music (PJIM) sejak tahun 2009.

Tidak hanya berprestasi di dunia musik namun juga tergabung dalam tim the Watt NXT Robotics yang berhasil memenangkan kompetisi di tingkat negara bagian di Amerika.

prestasi lainnya ia menjuarai kompetisi pidato tentang Dr. Ambedkar pada Konsulat India di Amerika pada November 2015. Sparsh juga berpartisipasi dalam Kompetisi Menyanyi Swardhara diorganisir oleh Marathi Vishwa, New Jersey, pada bulan Februari 2016.

Atas segala prestasinya, Sparsh selalu berterimakasih kepada orang tua dan kakeknya. Dengan segala kekurangannya, semangat Sparsh tidak pernah patah. Berikut pesan Sparsh untuk kita semua.

"Saya tidak melihat diri saya seorang yang difabel. Kebanyakan penyandang disabilitas selalu memikirkan kekurangan mereka dan itu membuat beban dipikiran mereka. Saya ingin menjadi penyemangat untuk hal tersebut," kata Sparsh sambil tersenyum.

 

Reporter : Yuliasna

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya