Liputan6.com, Jakarta - Kebutaan rupanya tidak menjadikan Lucy Edwards kehilangan semangat menjalani kehidupan. Melansir BBC News, Rabu (11/12/2019), ia kehilangan penglihatannya sejak berusia 11 tahun karena menderita Incontinentia Pigmenti, kelainan genetika yang merubah warna kulit, kelumpuhan otot dan masalah visual.
Meski buta, wanita 23 tahun ini terpilih menjadi presenter di sebuah stasiun radio. Sebelumnya, Lucy sudah populer di Youtube melalui video tutorial make-up.
Terpilihnya Lucy sebagai presenter di sebuah stasiun radio akan menjadikan dirinya presenter tunanetra pertama yang bekerja di BBC Radio 1. Dia mengambil shift kerja pada larut malam dan ingin membuat pertunjukan yang luar biasa.
Advertisement
Lucy yang terpilih melalui ajang pencarian presenter Radio 1 and 1Xtra's -- yang mencari 35 presenter tamu -- akan mengudara selama lima hari selama libur Natal.
Para presenter tamu yang terpilih merupakan siswa, podcaster, pembuat tato dan manajer toko. Bahkan konon juga akan dihadiri oleh seorang artis terpopuler, Katy Perry.
Awalnya ia merahasiakan pekerjaan sebagai presenter tunanetra pertama di radio besar tersebut, karena menurutnya hal itu adalah tanggung jawab besar.
"Saya pribadi berpikir sangat penting untuk berada di sana sebagai tunanetra, dan saya sangat bangga dengan kekurangan saya," katanya.
Selain itu, ia juga sebagai podcaster di BBC Ouch yang membawakan tema tentang hidup dengan disabilitas dan di sebuah program Radio 4 In Touch tentang tunanetra.
Lucy merupakan contoh teladan mewakili komunitas penyandang disabilitas melalui bakatnya. Ia berusaha melakukan yang terbaik dalam segala hal.
"Selalu ambil setiap kesempatan yang ada, jangan sampai kamu ketinggalan karena mengabaikan kesempatan yang datang kepadamu," katanya.
Menjadi Diri Sendiri
Lucy sangat senang karena bisa mewakili komunitas penyandang disabilitas yang bekerja sebagai presenter. Ini sebuah anugerah yang ia terima selama hidupnya.
Ketika ia pertama kali megetahui dirinya terpilih menjadi prsenter di BBC Radio 1, ia sangat kegirangan sampai melompat-lompat.
"Saya bangga menjadi diri saya sendiri. Saya seorang wanita dari Birmingham yang punya kekurangan," katanya.
Â
Reporter : Yuliasna
Â
Advertisement