Ingin Anak Difabelnya Bekerja, Ibu Ini Buka Toko Roti

Margaret Cortes, seorang ibu asal Illinois, US, buka toko roti agar anaknya yang menyandang disabilitas dapat bekerja di sana. Selain untuk anaknya, toko ini juga bertujuan membantu difabel lain untuk mendapat kerja.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 05 Mar 2020, 17:00 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2020, 17:00 WIB
Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Jakarta Margaret Cortes, seorang ibu asal Illinois, US, buka toko roti agar anaknya yang menyandang disabilitas dapat bekerja di sana. Selain untuk anaknya, toko ini juga bertujuan membantu difabel lain untuk mendapat pekerjaan.

Umumnya, orangtua yang memiliki anak difabel memikirkan bagaimana masa depan anak tersebut. Faktanya, difabel usia kerja masih kesulitan mendapatkan kerja. Menurut liveaction.com, mereka sebetulnya mampu bekerja namun rentan eksploitasi dan pengabaian.

Sang anak, Frankie, saat lahir dinyatakan tidak akan bisa berjalan dan berbicara. Namun perkiraan tersebut salah. “Dia bisa bernyanyi, dia bisa menari, dia bisa berlari, dia bisa melompat. Dia bisa melakukan banyak hal, ” kata Margaret.

Sebagai orang tua, dia takut dengan apa yang akan terjadi setelah anaknya lulus SMA. “Penting bagi saya untuk melihat dia tidak hanya berakhir sebagai bekerja di pabrik,” jelasnya.

Bakery Kneads Spesial adalah jawaban. Toko roti ini dibuat agar Frankie dapat bekerja sekaligus bercengkerama dengan pelanggan.

"Aku hanya mencoba dan memperlakukan semua orang dengan hormat dan membuat mereka tersenyum," kata Frankie. "Aku suka melayani mereka karena itu membuat hati terasa baik."

"Sungguh menakjubkan melihat seberapa jauh dia berusaha," tambah Margaret.

Simak Video Berikut Ini:

Kedai Kopi Bitty & Beau

Lip 6 default image
Gambar ilustrasi

Margaret bukan satu-satunya orang tua yang khawatir akan masa depan anaknya. Orang tua lain bernama Amy Wright juga mendirikan kedai kopi Bitty & Beau untuk anaknya yang menyandang disabilitas.

Bahkan, ia dinobatkan sebagai “pahlawan” oleh CNN pada 2017 karena ia mampu menyediakan lapangan pekerjaan bagi para penyandang disabilitas. Nama kopi Bitty & Beau diambil dari nama kedua anaknya yang menyandang down syndrome.

Usaha kedai kopi ini telah memiliki waralaba di berbagai lokasi di U.S. Amy dan suami melihat bahwa 70 persen penyandang disabilitas menganggur, maka dari itu kedai ini mempekerjakan mereka.  

 “Kami mencoba memberikan contoh di sini bahwa pekerjaan mereka sama layaknya dengan orang-orang yang lain,” katanya ketika ia memenangkan penghargaan. “Dan mereka memiliki mimpi yang ingin mereka capai. Salah satunya membantu keluarga membayar biaya rumah atau menabung untuk beli mobil. ”

Cortes, Wright, dan banyak orang lainnya sedang berusaha mengubah pandangan dengan membuktikan bahwa penyandang disabilitas mampu bekerja.  Sudah waktunya seluruh dunia sadar dan memberi orang-orang seperti Frankie kesempatan untuk membuat perubahan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya