Liputan6.com, Jakarta Disabilitas tuli dapat disebabkan oleh berbagai hal salah satunya akibat virus terutama rubella. Gangguan pendengaran yang paling sering terjadi pada anak dengan infeksi rubella adalah tuli sensorineural.
Tuli sensorineural adalah tuli yang terjadi ketika sistem saraf terganggu. Maka dari itu, tuli ini juga disebut tuli saraf.
Baca Juga
Menurut peneliti dari Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar Anisar Apriliani, orangtua biasanya baru menyadari anak mengalami tuli saraf saat anak berumur 2-5 tahun karena awal-awal tahun tersebut kondisi yang tidak biasa baru dapat teramati.
Advertisement
Biasanya ada gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak, khususnya dari segi kemampuan bicara dan bahasa.
“Anak dengan tuli ini dapat mengakibatkan keterlambatan bicara, gangguan bahasa, penyimpangan perilaku sosial serta penurunan kemampuan kognitif,” tulisnya dikutip Liputan6.com, Jumat (4/12/2020).
Simak Video Berikut Ini:
Rubella Sebagai Penyebeb Tuli Saraf
Berdasarkan data dari WHO pada 2012 rubella adalah penyakit infeksi virus RNA yang menular dan belum ada pengobatan khusus untuk infeksinya. Pada 2016, dilaporkan ada 22.361 kasus rubella di Dunia.
Menurut survei di Indonesia pada 2010 sampai 2015 diperkirakan terdapat 30.436 kasus rubella. Data surveilans selama lima tahun terakhir menunjukan 70 persen kasus rubella terjadi pada kelompok usia kurang dari 15 tahun.
“Selain itu, berdasarkan studi tentang estimasi beban penyakit SRK di Indonesia pada 2013 diperkirakan terdapat 2.767 kasus SRK, 82 per 100.000 terjadi pada usia ibu 15-19 tahun dan menurun menjadi 47 per 100.000 pada usia ibu 40-44 tahun.”
Infeksi rubella pada kehamilan dapat menyebabkan keguguran, lahir mati dan sindrom rubella kongenital (SRK) pada bayi baru lahir, terutama selama trimester pertama kehamilan.
Infeksi virus rubella yang asimptomatis membuat seorang ibu hamil terlambat untuk mengetahui dirinya telah terinfeksi virus rubella yang dapat menyebabkan SRK.
Sindrom tersebut adalah gangguan yang disebabkan faktor genetik maupun non genetik yang memengaruhi janin. Manifestasi klinis sindrom rubella kongenital (SRK) disebut trias rubella yaitu berupa gangguan jantung, gangguan mata serta gangguan pendengaran (Banatvala and Brown,2004).
Advertisement