Liputan6.com, Jakarta Penyandang tunanetra atau disabilitas netra memiliki cara sendiri untuk membuat tulisan dengan huruf timbul atau biasa disebut braille.
Dalam membuat tulisan braille, ada alat khusus yang diperlukan, alat tersebut adalah reglet dan stilus. Seperti dibagikan oleh Iksanuddin, seorang mahasiswa tunanetra di Bandung yang aktif membuat video terkait kehidupan tunanetra.
Baca Juga
Dalam saluran YouTube pribadinya (Netralitas Iksan) ia menjelaskan alat tulis tersebut sambil mempraktikkan cara menulis braille.
Advertisement
Reglet sendiri berupa alat berbentuk persegi panjang seperti mistar namun ada lubang-lubang khusus untuk mecetak tulisan barille. Reglet memiliki dua sisi yang bisa dibuka dan ditutup seperti laptop untuk menjepit kertas sebelum dilubangi. Sedang, stilus adalah jarum khusus untuk menusuk kertas mengikuti pola reglet.
Simak Video Berikut Ini
Cara Menggunakan
Iksan juga memperlihatkan cara menggunakan reglet dan stilus. Pertama, ia menyiapkan satu lembar kertas kemudian ujung kertas yang hendak dibubuhi tulisan braille dijepit oleh reglet.
Setelah reglet terpasang, letakan kertas dan reglet itu di meja atau bidang datar. Langkah selanjutnya adalah menusuk kertas mengikuti pola reglet untuk membentuk huruf yang diinginkan dengan stilus.
Tidak seperti non disabilitas yang menulis huruf dengan pena dari kiri ke kanan, teman netra menulis huruf braille dengan arah yang berlawanan yaitu dari kanan ke kiri.
Hal ini dilakukan bukan tanpa alasan. Menurut Iksan, tulisan braille tidak akan timbul di sisi kertas yang ditusuk, melainkan di baliknya atau di belakang kertas tersebut.
“Kita tadi nulisnya dari kanan karena huruf braillenya tidak muncul di halaman kertas yang ditusuk tapi di baliknya,” ujar Iksan dalam video tersebut.
Dengan demikian, para teman netra tetap bisa membaca tulisan dari sisi kiri terlebih dahulu.
“Jadi seperti itulah tunanetra menulis huruf braille, mudah-mudahan bermanfaat dan memberikan suatu pengetahuan baru bagi teman-teman semuanya,” tutupnya.
Advertisement