Liputan6.com, Jakarta Nazario Prianggara Kurniawan adalah seorang penyandang autisme yang berhasil menunjukkan pada orang-orang bahwa disabilitas bukan halangan untuknya berkembang dan menjalankan ibadah di bulan Ramadan.
Selain autisme pria usia 22 ini juga mengalami brain injury yang menyebabkan amnesia serta cedera di bagian otak kirinya.
Advertisement
Baca Juga
Sejak SD dalam keadaan amnesia karena jatuh, pria yang akrab disapa Dena ini sudah melaksanakan ibadah puasa Ramadan secara penuh. Menurut sang ibu, Yati Mulyati (56), kegiatan Dena di bulan Ramadan, biasanya ikut pesantren kilat dan tadarusan di masjid.
Advertisement
“Tapi karena kondisi pandemi Ramadan kali ini pesantren kilat dan tadarusannya di rumah saja. Ramadan kali ini kegiatannya diawali pengajian bersama komunitas Peduli Anak Spesial dilanjutkan buka bersama,” kata Yati kepada kanal Disabilitas Liputan6.com melalui pesan teks ditulis Kamis (6/5/2021).
Selain pengajian, kegiatan bakti sosial (baksos) tak luput dari catatan jadwal Dena selama Ramadan. Baksos telah dilaksanakan 2 kali di daerah Rancaekek, Bandung dan Cireundeu, Cimahi, Jawa Barat.
Seolah tak ingin menyia-nyiakan momen Ramadan, Dena juga ikut dalam kegiatan pasar murah dan hasil penjualannya didonasikan kepada temannya yang menderita penyakit kanker getah bening.
Simak Video Berikut Ini
Kegiatan Lainnya
Kegiatan demi kegiatan berjalan lancar, lanjut Yati. Selain kegiatan ibadah, Dena juga aktif belajar berbagai hal seperti membatik.
Baru-baru ini ia belajar membatik dengan teknik gutta tamarin, melukis, membuat kue kering dan kriya. Beberapa hasil karyanya berupa baju, tas, topi lukis, dan lain-lain yang juga diikutkan dalam sebuah pameran.
Kini Dena tercatat sebagai mahasiswa di Art Therapy Center (ATC) Widyatama, Bandung dan mengikuti program belajar daring di Institut Kesenian Jakarta (IKJ).
“Hari-harinya tidak lepas dari kegiatan dan Dena sangat menyukai semua kegiatannya. Setiap hari Dena membantu menyiapkan untuk makan sahur dan juga berbuka. Dena juga menyukai kegiatan memasak,” kata Yati.
Tak berhenti di sana, melihat sang buah hati memiliki ketertarikan di bidang tarik suara dan bermain musik. Yati pun bergabung dalam komunitas anak spesial D-Star. Sebuah komunitas anak disabilitas untuk unjuk bakat dan keterampilan.
“Sejak bergabung dengan komunitas D-Stars, pengalaman bertambah banyak. Banyak ilmu pengetahuan yang diperoleh, terutama dari Mak Ems sebagai ketua D-Stars. Informasi tentang lomba, parenting, dan banyak lagi informasi penting didapat dari komunitas D-Stars dan sangat bermanfaat bagi Dena,” tutup Yati.
Advertisement