Mengalami Keterlambatan Perkembangan, Anak Asal Jakarta Ini Ternyata Menyandang Autisme

Setiap ibu yang memiliki anak penyandang autisme punya cerita tersendiri terkait gejala-gejala yang ditemukan.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 06 Sep 2021, 10:00 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2021, 10:00 WIB
Jerrico Jefa Alif Setyawan penyandang autisme asal Jakarta.
Jerrico Jefa Alif Setyawan penyandang autisme asal Jakarta. Foto: Doc Pribadi.

Liputan6.com, Jakarta Setiap ibu yang memiliki anak penyandang autisme punya cerita tersendiri terkait gejala-gejala yang ditemukan.

Seperti Endang Setyawati, ibu asal Jakarta yang memiliki anak penyandang autisme, Jerrico Jefa Alif Setyawan.

Menurutnya, Jefa lahir secara normal pada 13 maret 2010 dengan bantuan seorang bidan. Keadaan saat lahir tak ada yang mengkhawatirkan, terlihat seperti bayi pada umumnya.

“Namun, setelah beberapa bulan, mulai terlihat perkembangannya tidak seperti anak bayi lainnya. Dia terlambat dalam perkembangan tegak lehernya, tidak bisa merangkak, sulit untuk duduk, dan juga telat dalam berjalan dan berbicara,” ujar Endang kepada Disabilitas Liputan6.com melalui keterangan tertulis, Senin (6/9/2021).

Jefa baru dapat berjalan pada umur 2,5 tahun. Ia pun baru bisa berbicara pada umur 3.5 tahun, itu pun hanya mengucapkan kata belakangnya saja.

“Misal kata "mama" Jefa hanya bisa ucap "ma" dan misal "minta" Jefa hanya bisa ucap "ta". Dia juga jarang sekali mengeluarkan kata-kata. Hanya sering mengeluarkan tangisan dan teriakan.”

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Menyekolahkan Jefa

Tak peduli dengan perbedaan yang dimiliki Jefa, Endang tetap menyekolahkan buah hatinya di PAUD.

Setiap pagi, ia mengantarkan buah hatinya ke sekolah. Kebetulan, berangkat sekolah selalu melewati pasar. Gejala autisme lainnya pun terlihat dari Jefa.

“Saya selalu diberi kejutan oleh Jefa setiap berangkat sekolah jika melewati pasar, Jefa selalu menjatuhkan barang dagangan orang. Tapi untungnya yang dijatuhkan hanya barang-barang plastik.”

Di sekolah, bocah yang kini berusia 11 tidak bisa diam. Ia suka berlari ke berbagai arah dan mencoret-coret apapun sesuka hatinya.

“Tujuan saya menyekolahkan Jefa di sekolah PAUD agar bisa berbaur dengan temannya. Di rumah pun setiap hari Jefa belajar dengan saya. Belajar membaca, menulis dan berhitung.”

“Alhamdulillah dengan telaten belajar di rumah dengan saya, Jefa di umur 4,5 tahun sudah bisa membaca sedikit-sedikit dan bisa berhitung juga.”


Mulai Bisa Bicara Lancar

Di usia 5, Jefa sudah bisa berbicara dengan lancar. Tak hanya itu, ia juga bisa membaca buku dan menghitung dengan lancar.

“Tapi sayang Jefa belum bisa mengobrol dan mengutarakan pendapatnya. Dia juga sering lempar-lempar barang, tantrum, jika keluar rumah bertemu dengan siapapun pasti orang di dekatnya selalu dipukul, ditonjok, sering juga jail.”

Kini di usia 11, Jefa sudah bisa mengurus dirinya sendiri. Ia juga rajin menghafal Al-Quran dan menjadi anak yang lebih tenang.

“Alhamdulillah berkat solat dan Al-Quran Jefa sekarang menjadi anak yang kalem yang baik dan patuh kepada ibu dan sopan kepada tetangga.”


Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas
Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya