Liputan6.com, Jakarta Muniroh (50) adalah seorang ibu asal Sidoarjo, Jawa Timur yang dikaruniai anak dengan disabilitas intelektual autism spectrum disorder (ASD/spektrum autisme), Aqil (12).
Menurutnya, ada 5 hal penting yang perlu diajarkan pada anak dengan spektrum autisme. Kelima hal tersebut adalah:
-Mengenal keluarga inti seperti ayah, ibu, kakak, dan siapa dirinya.
Advertisement
-Mengenal saudara terdekat dari ayah dan ibunya, tetangga-tetangganya, guru-gurunya, teman-temannya.
-Mengenal apa yang harus dilakukan sehari-hari dari bangun pagi hingga tidur kembali. Bagi anak dengan disabilitas intelektual hal ini perlu diajarkan dengan rinci dan teratur.
Baca Juga
“Seperti merapikan tempat tidur, memakai baju dan celana, makan, minum, dan lain-lain harus bisa melakukannya sendiri,” ujar Muniroh melalui keterangan tertulis, Senin (30/8/2021).
“Doa sehari-hari harus bisa dihafal dan memang kita yang menuntun dari sebelum dia verbal. Sehingga jika sudah verbal akan keluar dengan sendirinya,” sambungnya.”
Mengenal Huruf
Hal penting berikutnya adalah:
-Mengenalkan huruf abjad, angka, dan huruf hijaiyah (bagi muslim) sejak usia dini lewat mainan edukasi, tanpa menunggu verbal keluar untuk mengajarinya.
“Misalnya diberi 5 kartu yang ada gambar dan tulisannya, lalu setelah dirasa sudah sering, ajukan tantangan misalnya minta ambil tulisan ‘mobil’, jika diambil berarti dia sudah bisa baca.”
-Saat mendidik anak ASD, berikan pelajaran sesuai kemampuan yang bisa dia serap, tidak harus bisa seperti teknik yang diberi dari gurunya.
“Saya memberi dengan teknik lain, tapi hasilnya sama. Contohnya belajar dengan menggunakan visual support. Ini lebih mudah diserap oleh anak ASD.”
Visual support tersebut berupa kartu-kartu. Jika sedang mengaji, dapat diberi huruf hijaiyah, kalau sedang baca beri abjad hingga tulisan per kata seperti “Mata”, “hidung”, “telinga”, dan sebagainya.
Advertisement
Kiat Merawat Anak ASD
Munaroh juga memberikan kiat dalam merawat anak ASD. Kiat tersebut meliputi:
-Harus sabar.
-Tahan emosi.
-Tahan hinaan di mana-mana.
“Saat ditolak dalam belajar di sekolah maupun pengajian, saya cukup diam dan tetap saya ajari di rumah dengan berdoa kepada Allah. ‘Ya Allah, tunjukkan kepadaku apa yang harus kulakukan untuk memasukkan ilmu kepada anak hebatku.”
Infografis Tunjangan Khusus Penyandang Disabilitas di Jakarta
Advertisement