Sempat Dihadang Masuk GBK, Pengguna Kursi Roda Abil Asswad Bertemu Pengelola dan Memberi Masukan

Penyandang disabilitas daksa Abil Asswad Chaniago sempat mendapat perlakuan tak menyenangkan dari petugas Stadion Gelora Bung Karno (GBK) saat hendak masuk untuk berolahraga.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 31 Des 2021, 13:00 WIB
Diterbitkan 31 Des 2021, 13:00 WIB
Sempat Dihadang Masuk GBK, Pengguna Kursi Roda Abil Asswad Bertemu Pengelola dan Memberi Masukan
Sejumlah orang berolahraga selama pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Komplek Gelora Bung Karno, Kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (16/4/2020). Kendati Kawasan Senayan pun juga diterapkan PSBB, warga bisa tetap berolahraga di Komplek GBK. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Penyandang disabilitas daksa Abil Asswad Chaniago sempat mendapat perlakuan tak menyenangkan dari petugas Stadion Gelora Bung Karno (GBK) saat hendak masuk untuk berolahraga.

Ia tak diperbolehkan masuk lantaran menggunakan kursi roda. Padahal, aturan yang berlaku adalah tidak membawa alat-alat beroda seperti skateboard, sepatu roda, dan sepeda.

Terkait kejadian ini, Abil telah diundang oleh pihak Kepala Unit GBK dan menerima permintaan maaf. Ia menyimpulkan bahwa dalam kejadian ini yang salah bukan dari petugas melainkan pengelola yang kurang mengedukasi para petugas.

Selain itu, ia juga menyampaikan beberapa masukan untuk pihak pengelola, salah satunya untuk tidak ada pemutusan kerja bagi para petugas karena yang salah bukan sekuriti.

“Terus saya memberikan masukan itu biar sekuriti terutama para petugas dan staf-stafnya diajarkan bagaimana cara melayani orang dengan disabilitas. Bukan hanya disabilitas dengan kursi roda, ada juga tunanetra, Tuli dan lain-lain,” ujar Abil kepada kanal Disabilitas Liputan6.com, Kamis (30/12/2021).

Simak Video Berikut Ini

Disabilitas Bukan Orang Sakit

Dalam video yang sempat viral, petugas sempat mengatakan pada Abil bahwa ia perlu pendamping untuk masuk GBK.

“Kita enggak terima itu karena disabilitas bukan orang sakit, orang disabilitas itu terbiasa ke mana-mana sendiri. Sebetulnya penyampaian yang dibilang sekuriti itu, itu mereka buat-buat sendiri, bukan dari pengelola.”

Pada dasarnya, tidak ada peraturan yang mengatur bahwa penyandang disabilitas harus ada pendamping untuk masuk ke GBK.

Pengalaman Sebelumnya

Sebelum ada kejadian ini, Abil sempat beberapa kali datang ke GBK untuk olahraga. Ia pun tidak pernah mendapat pengalaman seperti ini saat masuk ke GBK.

“Sebelumnya aman-aman saja, kan peraturan ini dibuatnya baru-baru ini, dikarenakan di GBK banyak orang yang menggunakan alat beroda yang mengganggu orang lain olahraga, seperti skateboard, sepeda yang melaju terlalu cepat, itu mengganggu para pelari.”

Dari sisi fasilitas, Abil tak memungkiri bahwa GBK merupakan tempat olahraga yang akses bagi penyandang disabilitas. Bahkan, di sana sudah disediakan jalur khusus untuk kursi roda. Hanya saja, para petugas harus lebih diajarkan atau diberi pelatihan untuk melayani penyandang disabilitas.

“Dengan kejadian ini, saya harap yang pasti tidak ada diskriminasi lagi pada teman-teman disabilitas, bukan hanya di GBK tapi di tempat lain di seluruh Indonesia,” tutup Abil.

 

 

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas
Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya