NPC Indonesia Gerak Cepat Realisasi Pembangunan Training Centre untuk Atlet Disabilitas

Sejumlah keputusan sangat positif dihasilkan untuk perkembangan pembangunan training center khusus untuk cabang-cabang olahraga Paralimpiade.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Jul 2023, 15:00 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2023, 15:00 WIB
Senny Marbun
Senny Marbun, Ketua National Paralympic Committee (NPC) Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Komite Paralimpiade Nasional (NPC) Indonesia langsung bergerak cepat merealisasikan pembangunan pusat pelatihan atau training center untuk atlet disabilitas nasional di Karanganyar, Jawa Tengah.

Melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis, NPC Indonesia menggelar rapat dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) di Solo, Jawa Tengah, kemarin.

Wakil Sekretaris Jenderal NPC Indonesia Rima Ferdianto mengatakan sejumlah keputusan sangat positif dihasilkan untuk perkembangan pembangunan training center khusus untuk cabang-cabang olahraga Paralimpiade.

"Dalam rapat sudah mendapatkan kesepakatan skala prioritas untuk nantinya dibangun. Rencananya dalam tiga bulan ke depan, training center sudah mulai dibangun," kata Rima, dilansir antara.

Permintaan Pembangunan Pusat Latihan Disabilitas 

Rencana pembangunan training center atau pemusatan latihan nasional disabilitas ini bermula dari permintaan Ketua NPC Indonesia Senny Marbun kepada Presiden Joko Widodo, beberapa waktu lalu.

Tujuannya untuk meningkatkan prestasi olahraga disabilitas Indonesia. Permintaan Senny Marbun itu kemudian ditindaklanjuti oleh Presiden Jokowi.

Guna merealisasikan pembangunan tersebut, NPC Indonesia mengadakan pertemuan dengan Kemenpora dan Kementerian PUPR yang telah menghasilkan beberapa keputusan penting.

Rencananya, di atas lahan seluas 8 hektar di Karanganyar, Jawa Tengah akan dibangun fasilitas latihan bertaraf internasional untuk 12 cabang olahraga.

Sejumlah sarana pendukung lainnya juga akan dibangun seperti gelanggang olahraga dan asrama yang bisa menampung 500 orang.

Namun karena anggaran belum tersedia secara penuh maka pembangunan akan dibangun dalam beberapa tahapan.

 

Tahap Pertama Pembangunan

Untuk tahap pertama akan dibangun fasilitas latihan bagi delapan cabang olahraga dan asrama untuk 300 orang.

"Harapan kami dengan adanya training center ini maka kualitas latihan akan lebih baik sehingga prestasi atlet kita bisa lebih meningkat lagi," ujar Rima.

"Pemusatan ini sudah seratus persen ramah disabilitas dan memiliki fasilitas berstandar internasional," ujarnya menambahkan.

 

Pusat Pelatihan Atlet Disabilitas

Sementara itu Direktur Prasarana Strategis Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR Essy Asiah berharap pembangunan training center ini bisa terwujud karena merupakan satu-satunya pusat pelatihan disabilitas yang ada di Indonesia.

"Kami sudah menyiapkan perencanaan pembangunan dan kami juga sudah membahasnya dengan NPC. Jadi, saat ini kami membahas bagaimana pembangunan ini mulai dilaksanakan dengan efisien supaya bisa dikerjakan tahun ini," kata Essy Asiah.

Setelah pertemuan ini akan disepakati fasilitas cabang olahraga apa saja yang akan diprioritaskan untuk dibangun terlebih dahulu. Kementerian PUPR juga akan mendesain ulang rencana pembangunan kemudian akan diadakan pelelangan kepada kontraktor.

"Jika lelangnya berjalan lancar dan cepat, semoga pembangunan sudah mulai dilaksanakan pada akhir bulan September atau Oktober tahun ini," pungkas Essy Asiah.

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas
Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya