Pengalaman Pahit Dian Pelangi Saat Solo Traveling ke Eropa

Dian Pelangi pernah mengalami perlakuan tidak mengenakan saat solo traveling ke Eropa.

oleh Meita Fajriana diperbarui 19 Okt 2017, 15:00 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2017, 15:00 WIB
Dian Pelangi ke Eropa
Berikut pengalaman Dian Pelangi mengalami diskriminasi saat Solo Traveling ke Eropa. (Foto: instagram/dianpelangi)

Liputan6.com, Jakarta Siapa yang tidak kenal dengan desainer modest wear Tanah Air yang namanya sudah dikenal hingga mancanegara, Dian Pelangi. Baru-baru ini, Dian Pelangi diundang untuk memamerkan karyanya di Paris Fashion Week 2018. Setelah membawa modest wear di kota paling romantis di dunia ini, Dian tidak melewatkan kesempatan menikmati keindahan kota dan alam di sana.

Dian Pelangi melakukan solo traveling menjelajah beberapa destinasi wisata di Eropa, seperti Amsterdam, Swiss, dan Jerman. Setiap perjalanan ke luar negeri, Dian selalu menantikan momen solo traveling. Menurutnya, dengan solo traveling ia dapat mengenal pribadi diri sendiri lebih baik.

 

What I learned in fashion design is character, personality, signature, are not represented using colors. It's represented by the style. The skill of designing, styling, creativity, and creating the mood. Someone can still look elegant in bright, bold or even dark colors. Elegant, is the character, the personality. Or, with red lipstick or pale pink lipstick, someone can still look Edgy too, it depends on how you style it! So have fun in mix matching colors and patterns, Ladies! Jangan takut bermain warna atau mencoba warna dan motif lain.. Anything will look good if you feel good 😘💕 sesuai kata @hijup Look good, Feel good, Do good #DPstylingTips 🌸 •••••••••••••••• Scarf from Allura x Hijup Dress from @novierock Make up by @philipekarunia Lipcream @wardahbeauty in Pink Me From Paris, with Love 💕

A post shared by Dian Pelangi (@dianpelangi) on

"Solo traveling itu membuat kita lebih kenal dengan diri sendiri. Bisa bicara dengan diri. Bertemu orang-orang baru interaksi dan banyak hal-hal yang menyenangkan lainnya," kata Dian Pelangi saat ditemui Rabu (18/10/2017), di Restoran Bunga Rampai, Menteng.

Namun, saat perjalanannya berkeliling Eropa ada sedikit hal yang mengecewakannya. Dian Pelangi mengalami diskriminasi karena tampilannya sebagai muslimah dengan hijab.

Pengalaman yang dialami Dian Pelangi diawali saat berkunjung ke restoran di hotel. Saat Dian Pelangi memanggil waiters, ia diminta untuk menunggu hingga hampir 1 jam tidak kunjung dilayani. Tanpa berkecil hati Dian meninggalkan restoran dan mencari pilihan makanan lainnya.

Hal yang serupa juga terjadi pada dirinya saat perjalanan menggunakan kereta, yakni ketika penumpang lain yang duduk di sebelahnya kemudian memutuskan pindah.

 

Mengambil pelajaran dari pengalaman Dian Pelangi

Tidak hanya itu, Dian juga mendapat permintaan dari panitia Paris Fashion Week untuk tidak menggunakan hijab full pada model. Namun, Dian Pelangi tetap pada pendiriannya kalau modest wear yang dia perkenalkan harus tetap menggunakan hijab. Setelah berdiskusi akhirnya fashion show berjalan dengan baik.

"Perlakuan seperti ini karena mereka tidak tahu muslim yang sesungguhnya seperti apa. Kalau orang-orang fashion biasanya akan lebih mengerti dan mengapresiasi. Saya bahkan ketemu dengan salah satu fashion blogger yang senang dengan tampilan saya," kata Dian.

Menurut Dian Pelangi, memahami dan tetap melakukan hal baik apa pun, diskriminasi yang dirasakan saat berlibur di Eropa merupakan salah satu cara Anda dapat tetap menikmati waktu di sana. Dan pastinya tetap harus berhati-hati saat menyusuri keramaian terlebih saat bersolo traveling.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya