Liputan6.com, Jakarta Tidak akan pernah berhenti belajar dan harus nyaman menjadi diri sendiri. Itulah pelajaran yang Dennis Adhiswara dapati selama berkecimpung dalam dunia perfilman mulai dari aktor hingga memberanikan diri menjadi sutradara.
“Selalu ada tantangan dan ilmu baru di setiap proses pembuatan film. Di Hari Film Nasional, saya berharap film Indonesia semakin maju, lebih banyak genre dan karya orisinal anak bangsa. Saya mulai menyadari passion saya terhadap dunia perfilman semenjak masa SMA dengan mulai memproduksi proyek film pendek dengan teman-teman saya,” ujar Dennis Adhiswara melalui keterangan yang diterima Liputan6.com, Senin (2/4/2018).
Advertisement
Kesempatan pertama kali pun datang dengan berperan sebagai Mamet, peran pendukung di film 'Ada Apa dengan Cinta?' (AADC) di tahun 2002. Inilah titik awal ia memasuki industri film. Dan hingga saat ini Dennis sudah tampil di lebih dari 14 film, termasuk 'Jomblo' dan 'Ayat-ayat Cinta'.
Advertisement
Melalui peran pendukung di Jomblo (2006), Dennis mendapatkan nominasi untuk aktor peran pendukung terbaik di Indonesian Film Festival. Tidak ingin berhenti belajar hal baru, ia mulai menjajaki profesi sebagai sutradara dalam Kwaliteit 2 pada tahun 2003.
Terinspirasi oleh produser Indonesia, Dennis ingin memiliki kontribusi mulai dari proses kreatif hingga pembuatan film. Selain itu, ia juga turut disibukkan dengan mendirikan Layaria di tahun 2012, sebuah perusahaan start-up yang menawarkan dukungan dan konsultasi untuk pemuda-pemuda kreatif yang tertarik untuk menjadi pembuat konten video.
“Di kesempatan Hari Film Nasional, saya berharap dapat melihat film-film Indonesia dengan genre yang beragam karena film Indonesia masih memiliki ruang besar untuk berkembang. Ini memotivasi saya untuk membuat film dan membantu pembuat konten muda untuk bangsa ini,” ujar Dennis.
Untuk dapat terus berkarya dalam industri ini, ia pun harus memastikan bahwa ia bekerja dalam keadaan yang nyaman. Contohnya dengan dikelilingi oleh tim yang dapat berkolaborasi dengan baik dan membuat suasana bekerja lebih nyaman.
Selain itu, kenyamanan juga dapat dibantu dengan menggunakan pakaian yang cocok dengan cuaca. Dennis Adhiswara perlu untuk merasa sejuk saat cuaca sedang panas, tetapi hangat ketika temperatur turun.
“Menemukan pakaian untuk dipakai dengan nyaman dalam studio atau lokasi film menurut saya, juga merupakan suatu tantangan. Karena saya harus banyak bergerak, berada di segala cuaca, dan berhadapan dengan panasnya lampu shooting,” katanya.
Pakaian Nyaman, Kunci Penting Dennis Adhiswara Sukses Berkarya
Menggunakan pakaian dalam sudah menjadi sebuah kebiasaan bagi Dennis. Sebelumnya hampir semua pakaian dalamnya terbuat dari bahan katun yang terkadang membuat saya merasa kurang bebas bergerak apalagi ketika pakaian dalam sudah basah oleh keringat.
“Namun sejak saya menemukan innerwear AIRism dari UNIQLO, masalah tersebut sudah dapat saya atasi karena AIRism memiliki teknologi Jepang yang mudah menyerap keringat dan cepat kering sehingga membuat saya merasa nyaman sepanjang hari,” ujar Dennis.
AIRism memberikan kenyamanan ketika Dennis beraktifitas mobile, dari satu titik meeting hingga ke tempat lokasi shooting, hingga ketika harus melakukan shooting di lokasi indoor maupun outdoor. Selain itu, Dennis juga sangat menyukai AIRism karena sejuk saat disentuh dan lentur saat digunakan untuk mendukung aktifitas pria ini sehari-hari.
Advertisement
Pakaian Nyaman, Kunci Penting Dennis Adhiswara Sukses Berkarya
Setiap hari baik dalam tampilan casual hingga formal, AIRism telah menjadi innerwear terfavorit Dennis, yang kini tengah sibuk dengan proyek miniseri video berjudul ‘Jawara’. Serial delapan episode ini menceritakan superhero jalanan yang ceritanya berfokus pada seorang hero yang sebenarnya lebih ingin menjadi Youtuber terkenal daripada melawan orang jahat. Serial ini rencananya akan tayang bulan depan di platform online.
Selain itu, dalam waktu dekat Dennis juga akan tampil dalam film ‘Milly & Mamet’, yang akan tayang pada Desember tahun ini. Ia merasa sangat bersemangat mengeksplorasi karakter Milly dan Mamet.
“Semoga film ini nanti dapat diterima dengan baik. Sekali lagi, selamat Hari Film Nasional. Maju terus film Indonesia!” ujarnya.