Liputan6.com, Jakarta Pernahkah Anda mendengar tentang kandungan Hydroquinone, kandungan dalam produk kecantikan yang berfungsi untuk memudarkan bintik-bintik hitam yang membandel? Sayangnya, kandungan ini sering disebut dapat mengubah warna kulit, berbeda dengan brightener yang memang dapat mencerahkan secara alami.
Dilansir dari stylecaster.com, Kamis (6/9/2018), Hydroquinone adalah jenis fenol yang larut dalam air. Hydroquinone dapat Anda temukan di alam. Namun, untuk penggunaan komersial dalam produk kecantikan, biasanya kandungan ini akan disintesis di laboratorium untuk konsistensi dan kemanjuran.
Hydroquinone adalah agen pereduksi yang dapat mencegah dan meminimalisasi pigmentasi pada kulit. Kandungan ini merupakan satu-satunya yang disetujui oleh FDA sebagai pencerah kulit dalam produk kecantikan.
Advertisement
Hydroquinone pernah disebut sebagai kandungan yang berpotensi karsinogenisitas
Kandungan ini juga sitotoksik terhadap melanocyte yang mengalami malfungsi atau dapat membunuh sel-sel yang memproduksi pigmen secara berlebih. Hydroquinone juga merupakan inhibitor tirosinase, enzim yang berperan dalam proses penciptaan pigmen dan deposit di kulit.
Lantas, mengapa kandungan ini memiliki reputasi yang buruk? Pada 2006, banyak pertanyaan tentang keamanan untuk menggunakan kandungan ini dalam waktu jangka panjang, karena menurut data, di tahun 1982, kandungan ini pernah ditarik karena potensi karsinogenisitas.
Advertisement
Cara terbaik mengaplikasikan produk kecantikan dengan kandungan Hydroquinone
Cara terbaik untuk menggunakan Hydroquinone adalah diaplikasikan sebagai spot treatment, Anda bisa menemukannya dalam bentuk serum atau krim topikal. Sebelum menggunakan produk kecantikan tertentu yang mengandung Hydroquinone, sebaiknya Anda melakukan tes secara keseluruhan terlebih dahulu.
FDA menyatakan bahwa sebuah produk kecantikan dengan kandungan ini hanya boleh digunakan selama 3 bulan dalam satu waktu. Harus ada istirahat selama beberapa bulan sebelum memulai kembali penggunaannya.