Liputan6.com, Jakarta Dermabrasi merupakan salah satu prosedur perawatan kulit yang semakin populer belakangan ini. Banyak orang tertarik mencoba dermabrasi untuk mendapatkan kulit yang lebih halus dan cerah. Namun, apa sebenarnya dermabrasi itu? Bagaimana prosedurnya dilakukan? Apa saja manfaat dan risikonya? Mari kita bahas tuntas tentang dermabrasi dalam artikel ini.
Definisi Dermabrasi
Dermabrasi adalah prosedur perawatan kulit yang bertujuan untuk menghaluskan dan meremajakan kulit dengan cara mengikis lapisan luar kulit. Istilah dermabrasi berasal dari kata "derm" yang berarti kulit dan "abrasi" yang berarti pengikisan. Jadi, dermabrasi secara harfiah berarti pengikisan kulit.
Dalam prosedur dermabrasi, dokter kulit atau ahli bedah plastik menggunakan alat khusus berputar untuk mengamplas lapisan atas kulit. Tindakan abrasif ini akan menghilangkan lapisan kulit yang rusak atau bermasalah, sehingga lapisan kulit baru yang lebih halus dan sehat dapat tumbuh.
Dermabrasi berbeda dengan eksfoliasi biasa yang hanya mengangkat sel-sel kulit mati di permukaan. Prosedur ini bekerja lebih dalam hingga ke lapisan dermis, sehingga efeknya lebih signifikan dalam memperbaiki tekstur dan penampilan kulit.
Tujuan utama dermabrasi adalah untuk memperbaiki berbagai masalah kulit seperti:
- Bekas jerawat
- Noda atau flek hitam
- Kerutan halus
- Tekstur kulit yang kasar
- Kerusakan kulit akibat sinar matahari
- Hiperpigmentasi
- Bekas luka
Dengan menghilangkan lapisan kulit yang rusak, dermabrasi memicu proses regenerasi kulit sehingga kulit tampak lebih muda, cerah, dan halus. Prosedur ini umumnya dilakukan di area wajah, namun bisa juga diaplikasikan di area tubuh lain yang membutuhkan perbaikan tekstur kulit.
Advertisement
Manfaat Dermabrasi
Dermabrasi menawarkan berbagai manfaat untuk kesehatan dan kecantikan kulit. Berikut ini adalah beberapa keuntungan utama dari prosedur dermabrasi:
1. Menghaluskan Tekstur Kulit
Manfaat paling nyata dari dermabrasi adalah tekstur kulit yang lebih halus. Proses pengikisan lapisan kulit luar akan menghilangkan sel-sel kulit mati dan memacu pertumbuhan sel kulit baru yang lebih sehat. Hasilnya, permukaan kulit menjadi lebih lembut dan rata.
2. Mengurangi Bekas Jerawat
Dermabrasi sangat efektif untuk menyamarkan bekas jerawat, terutama yang berbentuk cekungan ringan. Prosedur ini akan mengikis jaringan parut sehingga bekas jerawat menjadi kurang terlihat.
3. Mencerahkan Warna Kulit
Dengan mengangkat lapisan kulit yang kusam, dermabrasi membantu mencerahkan warna kulit secara keseluruhan. Kulit akan tampak lebih segar dan bercahaya setelah prosedur ini.
4. Mengurangi Hiperpigmentasi
Dermabrasi dapat membantu mengatasi masalah hiperpigmentasi seperti melasma, flek hitam, dan noda akibat penuaan. Prosedur ini mengikis sel-sel kulit yang mengandung pigmen berlebih.
5. Meminimalkan Pori-pori
Pori-pori yang membesar dapat dikecilkan dengan dermabrasi. Pengikisan lapisan kulit akan membantu membersihkan dan mengecilkan pori-pori yang tersumbat.
6. Merangsang Produksi Kolagen
Proses dermabrasi memicu respon penyembuhan alami tubuh, termasuk peningkatan produksi kolagen. Hal ini membantu meningkatkan elastisitas dan kekenyalan kulit.
7. Meremajakan Kulit
Secara keseluruhan, dermabrasi memberikan efek peremajaan pada kulit. Kulit akan terlihat lebih muda, segar, dan bercahaya setelah prosedur ini.
8. Meratakan Warna Kulit
Bagi yang memiliki masalah warna kulit tidak merata, dermabrasi dapat membantu menyamaratakan tone kulit sehingga tampak lebih seragam.
9. Memperhalus Garis Halus
Garis-garis halus dan kerutan ringan dapat disamarkan dengan dermabrasi, memberikan tampilan kulit yang lebih muda.
10. Meningkatkan Penyerapan Produk Skincare
Setelah dermabrasi, kulit akan lebih mudah menyerap produk perawatan kulit, sehingga manfaatnya lebih optimal.
Dengan berbagai manfaat tersebut, tidak heran jika dermabrasi menjadi salah satu perawatan kulit yang banyak diminati. Namun perlu diingat, hasil dermabrasi dapat bervariasi pada setiap individu tergantung kondisi kulit awal dan faktor-faktor lainnya.
Prosedur Dermabrasi
Prosedur dermabrasi umumnya dilakukan oleh dokter kulit atau ahli bedah plastik di klinik atau rumah sakit. Berikut adalah tahapan umum dalam prosedur dermabrasi:
1. Konsultasi Awal
Sebelum melakukan dermabrasi, pasien akan berkonsultasi dengan dokter untuk membahas tujuan perawatan, kondisi kulit, dan riwayat kesehatan. Dokter akan mengevaluasi apakah pasien merupakan kandidat yang tepat untuk dermabrasi.
2. Persiapan Kulit
Beberapa minggu sebelum prosedur, dokter mungkin akan meresepkan krim retinoid atau produk perawatan kulit lainnya untuk mempersiapkan kulit. Pasien juga diminta menghindari paparan sinar matahari berlebihan.
3. Pembersihan dan Anestesi
Pada hari prosedur, kulit akan dibersihkan secara menyeluruh. Kemudian, dokter akan memberikan anestesi lokal untuk meminimalkan rasa tidak nyaman selama prosedur.
4. Proses Dermabrasi
Dokter akan menggunakan alat khusus bernama dermabrader untuk mengikis lapisan kulit. Alat ini memiliki ujung berputar yang dilapisi bahan abrasif seperti wire brush atau diamond fraise. Dokter akan menggerakkan alat ini di permukaan kulit dengan tekanan yang terkontrol.
5. Pendinginan Kulit
Setelah proses pengikisan selesai, dokter akan mengaplikasikan kompres dingin atau es untuk menenangkan kulit dan mengurangi pembengkakan.
6. Perawatan Pasca Prosedur
Kulit yang telah di-dermabrasi akan dibalut dengan perban khusus. Dokter akan memberikan instruksi perawatan pasca prosedur, termasuk penggunaan salep antibiotik dan pelembap.
7. Follow-up
Pasien biasanya diminta untuk kembali beberapa hari kemudian untuk evaluasi dan perawatan lanjutan jika diperlukan.
Durasi prosedur dermabrasi bervariasi tergantung luas area yang dirawat, biasanya berkisar antara 30 menit hingga 2 jam. Prosedur ini umumnya dilakukan secara rawat jalan, sehingga pasien dapat pulang di hari yang sama.
Penting untuk diingat bahwa dermabrasi adalah prosedur invasif yang membutuhkan waktu pemulihan. Kulit akan terasa sensitif dan mungkin terlihat kemerahan selama beberapa minggu setelah prosedur. Pasien harus mengikuti instruksi perawatan pasca prosedur dengan seksama untuk hasil optimal dan meminimalkan risiko komplikasi.
Advertisement
Jenis-jenis Dermabrasi
Dermabrasi memiliki beberapa variasi teknik yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi kulit pasien. Berikut adalah beberapa jenis dermabrasi yang umum dilakukan:
1. Dermabrasi Konvensional
Ini adalah teknik dermabrasi klasik yang menggunakan alat bermotor dengan ujung abrasif seperti wire brush atau diamond fraise. Metode ini efektif untuk mengatasi masalah kulit yang lebih dalam seperti bekas jerawat atau kerutan.
2. Mikrodermabrasi
Mikrodermabrasi adalah versi lebih ringan dari dermabrasi konvensional. Prosedur ini menggunakan kristal halus yang disemprotkan ke permukaan kulit untuk mengeksfoliasi lapisan terluar. Mikrodermabrasi cocok untuk masalah kulit ringan dan tidak memerlukan waktu pemulihan yang lama.
3. Dermabrasi Kristal
Teknik ini menggunakan kristal aluminium oksida yang disemprotkan ke kulit dengan tekanan tinggi. Kristal ini akan mengikis sel-sel kulit mati dan kemudian divakum kembali bersama dengan debris kulit.
4. Dermabrasi Tanpa Kristal
Metode ini menggunakan ujung berlian atau alat abrasif lainnya tanpa menggunakan kristal. Teknik ini lebih bersih dan mengurangi risiko iritasi pada mata atau saluran pernapasan.
5. Dermabrasi Laser
Meskipun secara teknis berbeda, dermabrasi laser sering dikelompokkan bersama dermabrasi karena tujuannya sama yaitu mengikis lapisan kulit. Prosedur ini menggunakan sinar laser untuk menghilangkan lapisan kulit dengan presisi tinggi.
6. Dermabrasi Kimia
Juga dikenal sebagai chemical peel, metode ini menggunakan larutan kimia untuk mengeksfoliasi kulit. Intensitasnya dapat diatur dari ringan hingga dalam tergantung jenis bahan kimia yang digunakan.
7. Dermabrasi Mekanis
Ini adalah teknik manual yang menggunakan alat seperti scrub atau sikat khusus untuk mengeksfoliasi kulit. Metode ini umumnya lebih ringan dan dapat dilakukan di rumah, meskipun hasilnya tidak seintensif dermabrasi profesional.
Pemilihan jenis dermabrasi yang tepat tergantung pada beberapa faktor, termasuk:
- Jenis dan tingkat keparahan masalah kulit
- Tipe kulit pasien
- Hasil yang diinginkan
- Waktu pemulihan yang tersedia
- Toleransi terhadap ketidaknyamanan atau rasa sakit
Penting untuk berkonsultasi dengan dokter kulit atau ahli kecantikan berpengalaman untuk menentukan jenis dermabrasi yang paling sesuai dengan kondisi dan kebutuhan kulit Anda. Setiap jenis dermabrasi memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, sehingga pemilihan yang tepat akan memaksimalkan hasil dan meminimalkan risiko.
Kandidat yang Cocok untuk Dermabrasi
Meskipun dermabrasi dapat memberikan banyak manfaat, tidak semua orang cocok menjalani prosedur ini. Berikut adalah kriteria umum kandidat yang ideal untuk dermabrasi:
1. Memiliki Masalah Kulit Tertentu
Dermabrasi umumnya direkomendasikan untuk mereka yang memiliki masalah kulit seperti:
- Bekas jerawat ringan hingga sedang
- Noda atau flek hitam
- Kerutan halus
- Kerusakan kulit akibat sinar matahari
- Tekstur kulit yang kasar
- Hiperpigmentasi ringan
2. Kulit Sehat
Kandidat ideal memiliki kulit yang secara umum sehat dan bebas dari infeksi aktif atau peradangan. Mereka yang sedang mengalami jerawat aktif atau kondisi kulit lain yang memicu peradangan mungkin perlu menunda prosedur dermabrasi.
3. Tipe Kulit Tertentu
Dermabrasi umumnya lebih aman dan efektif untuk individu dengan tipe kulit Fitzpatrick I-III (kulit putih hingga cokelat muda). Mereka dengan kulit yang lebih gelap (tipe IV-VI) memiliki risiko lebih tinggi mengalami perubahan pigmentasi pasca prosedur.
4. Ekspektasi Realistis
Kandidat yang baik memahami bahwa dermabrasi dapat memperbaiki penampilan kulit, namun tidak akan menghasilkan kulit yang sempurna. Mereka memiliki ekspektasi yang realistis terhadap hasil prosedur.
5. Komitmen untuk Perawatan Pasca Prosedur
Dermabrasi membutuhkan perawatan khusus selama masa pemulihan. Kandidat ideal harus siap mengikuti instruksi dokter dengan seksama, termasuk menghindari paparan sinar matahari dan menggunakan produk perawatan yang direkomendasikan.
6. Tidak Memiliki Kontraindikasi
Beberapa kondisi yang dapat menjadi kontraindikasi untuk dermabrasi antara lain:
- Riwayat keloid atau pembentukan jaringan parut berlebihan
- Penggunaan obat isotretinoin dalam 6-12 bulan terakhir
- Kehamilan atau menyusui
- Penyakit autoimun tertentu
- Riwayat radioterapi di area yang akan dirawat
- Infeksi herpes aktif
7. Usia yang Sesuai
Meskipun tidak ada batasan usia yang ketat, dermabrasi umumnya lebih cocok untuk orang dewasa. Remaja mungkin disarankan untuk menunggu hingga pertumbuhan kulit mereka lebih stabil.
8. Gaya Hidup yang Mendukung
Kandidat ideal adalah mereka yang dapat mengambil waktu untuk pemulihan dan bersedia menghindari aktivitas tertentu (seperti olahraga berat atau berenang) selama beberapa minggu pasca prosedur.
Penting untuk diingat bahwa setiap kasus adalah unik. Konsultasi mendalam dengan dokter kulit atau ahli bedah plastik berpengalaman sangat penting untuk menentukan apakah Anda adalah kandidat yang tepat untuk dermabrasi. Dokter akan mempertimbangkan kondisi kulit Anda, riwayat kesehatan, dan faktor-faktor lain sebelum merekomendasikan prosedur ini.
Advertisement
Persiapan Sebelum Dermabrasi
Persiapan yang tepat sebelum menjalani dermabrasi sangat penting untuk memaksimalkan hasil dan meminimalkan risiko komplikasi. Berikut adalah langkah-langkah persiapan yang umumnya direkomendasikan:
1. Konsultasi Awal
Jadwalkan konsultasi dengan dokter kulit atau ahli bedah plastik. Diskusikan tujuan Anda, riwayat kesehatan, dan ekspektasi terhadap prosedur. Dokter akan mengevaluasi kondisi kulit Anda dan menentukan apakah dermabrasi adalah pilihan yang tepat.
2. Evaluasi Kesehatan
Lakukan pemeriksaan kesehatan umum jika direkomendasikan oleh dokter. Ini penting untuk memastikan Anda cukup sehat untuk menjalani prosedur.
3. Berhenti Merokok
Jika Anda perokok, disarankan untuk berhenti merokok setidaknya dua minggu sebelum prosedur. Merokok dapat menghambat proses penyembuhan dan meningkatkan risiko komplikasi.
4. Hindari Obat-obatan Tertentu
Beberapa minggu sebelum prosedur, hindari penggunaan obat-obatan yang dapat meningkatkan risiko pendarahan, seperti aspirin, ibuprofen, dan suplemen herbal tertentu. Konsultasikan dengan dokter Anda mengenai obat-obatan yang aman untuk dikonsumsi.
5. Persiapkan Kulit
Dokter mungkin akan meresepkan krim atau lotion khusus untuk digunakan beberapa minggu sebelum prosedur. Ini dapat mencakup produk yang mengandung retinoid, hidrokuinon, atau asam glikolat untuk mempersiapkan kulit Anda.
6. Hindari Paparan Sinar Matahari
Kurangi paparan sinar matahari setidaknya 2-4 minggu sebelum prosedur. Gunakan tabir surya dengan SPF tinggi setiap kali Anda berada di luar ruangan.
7. Hindari Perawatan Kulit Lain
Hentikan penggunaan produk perawatan kulit yang mengandung retinol, asam alfa-hidroksi, atau bahan aktif lainnya setidaknya satu minggu sebelum prosedur, kecuali jika diinstruksikan lain oleh dokter Anda.
8. Atur Transportasi
Karena Anda mungkin diberi obat penenang atau anestesi lokal, atur agar seseorang dapat mengantar Anda pulang setelah prosedur.
9. Persiapkan Perawatan Pasca Prosedur
Beli produk perawatan yang direkomendasikan dokter untuk digunakan setelah prosedur, seperti pelembap khusus atau salep antibiotik.
10. Jaga Kebersihan
Pastikan wajah Anda bersih dan bebas dari makeup pada hari prosedur.
11. Pakaian yang Nyaman
Kenakan pakaian yang nyaman dan longgar pada hari prosedur. Hindari pakaian yang harus dilepas melalui kepala.
12. Informasikan Kondisi Kesehatan
Beri tahu dokter jika Anda mengalami demam, infeksi, atau masalah kesehatan lain menjelang hari prosedur.
13. Persiapkan Mental
Pahami bahwa kulit Anda akan membutuhkan waktu untuk pulih setelah prosedur. Siapkan diri Anda untuk proses pemulihan yang mungkin memakan waktu beberapa minggu.
Dengan persiapan yang tepat, Anda dapat membantu memastikan prosedur dermabrasi berjalan lancar dan memberikan hasil yang optimal. Selalu ikuti instruksi spesifik yang diberikan oleh dokter Anda, karena mereka mungkin memiliki rekomendasi tambahan berdasarkan kondisi individual Anda.
Efek Samping dan Risiko
Meskipun dermabrasi umumnya dianggap sebagai prosedur yang aman ketika dilakukan oleh profesional yang terlatih, seperti halnya semua prosedur medis, ada beberapa efek samping dan risiko yang perlu dipertimbangkan. Berikut adalah beberapa efek samping dan risiko potensial dari dermabrasi:
Efek Samping Umum
Efek samping ini umumnya ringan dan sementara:
- Kemerahan dan pembengkakan kulit
- Sensasi terbakar atau kesemutan
- Kulit kering dan mengelupas
- Sensitivitas terhadap produk perawatan kulit
- Gatal-gatal ringan
- Pembentukan kerak atau kulit yang mengeras
Risiko yang Lebih Serius
Meskipun jarang terjadi, beberapa risiko yang lebih serius meliputi:
1. Infeksi
Prosedur dermabrasi dapat meningkatkan risiko infeksi kulit, terutama jika perawatan pasca prosedur tidak diikuti dengan baik.
2. Perubahan Pigmentasi
Beberapa pasien mungkin mengalami hiperpigmentasi (penggelapan kulit) atau hipopigmentasi (pemutihan kulit) setelah dermabrasi. Ini lebih umum pada individu dengan tipe kulit yang lebih gelap.
3. Pembentukan Jaringan Parut
Dalam kasus yang jarang terjadi, dermabrasi dapat menyebabkan pembentukan jaringan parut, terutama jika prosedur dilakukan terlalu dalam atau jika pasien memiliki kecenderungan untuk membentuk keloid.
4. Milia
Bintik-bintik putih kecil yang disebut milia kadang-kadang dapat muncul selama proses penyembuhan.
5. Perubahan Tekstur Kulit
Beberapa pasien mungkin mengalami perubahan tekstur kulit, seperti kulit yang menjadi lebih halus atau lebih kasar dari sebelumnya.
6. Sensitisasi Terhadap Sinar Matahari
Kulit yang baru terbentuk setelah dermabrasi akan sangat sensitif terhadap sinar matahari, meningkatkan risiko kerusakan kulit akibat UV jika tidak dilindungi dengan baik.
7. Reaksi Alergi
Meskipun jarang, beberapa individu mungkin mengalami reaksi alergi terhadap produk atau obat yang digunakan selama atau setelah prosedur.
8. Aktivasi Herpes Simplex
Bagi mereka yang memiliki riwayat herpes simplex, prosedur ini dapat memicu munculnya luka dingin.
9. Demarcation Lines
Garis pemisah antara kulit yang dirawat dan tidak dirawat kadang-kadang dapat terlihat, terutama jika dermabrasi hanya dilakukan pada sebagian wajah.
10. Ketidakpuasan dengan Hasil
Beberapa pasien mungkin tidak puas dengan hasil akhir, baik karena ekspektasi yang tidak realistis atau karena komplikasi yang terjadi.
Meminimalkan Risiko
Untuk meminimalkan risiko efek samping dan komplikasi, penting untuk:
- Memilih praktisi yang berpengalaman dan berlisensi
- Mengikuti semua instruksi pra dan pasca perawatan dengan seksama
- Menginformasikan dokter tentang riwayat kesehatan dan alergi Anda
- Menghindari paparan sinar matahari dan menggunakan tabir surya secara konsisten setelah prosedur
- Melaporkan segala gejala yang tidak biasa kepada dokter Anda segera
Penting untuk diingat bahwa sebagian besar pasien yang menjalani dermabrasi tidak mengalami komplikasi serius. Namun, memahami risiko potensial dan mendiskusikannya dengan dokter Anda adalah langkah penting dalam membuat keputusan yang terinformasi tentang prosedur ini.
Advertisement
Perawatan Pasca Dermabrasi
Perawatan pasca dermabrasi sangat penting untuk memastikan proses penyembuhan yang optimal dan hasil yang maksimal. Berikut adalah panduan umum untuk perawatan pasca dermabrasi:
1. Menjaga Kebersihan
Cuci wajah dengan lembut menggunakan pembersih yang direkomendasikan dokter. Hindari menggosok atau menggaruk kulit. Gunakan air hangat, bukan panas, untuk mencuci wajah.
2. Melembapkan Kulit
Aplikasikan pelembap yang direkomendasikan dokter secara teratur untuk menjaga kelembapan kulit dan mencegah kekeringan berlebihan. Pelembap juga membantu mengurangi rasa gatal selama proses penyembuhan.
3. Perlindungan dari Sinar Matahari
Kulit baru sangat sensitif terhadap sinar UV. Gunakan tabir surya dengan SPF minimal 30 setiap hari, bahkan jika Anda berada di dalam ruangan. Hindari paparan sinar matahari langsung selama beberapa minggu setelah prosedur.