Liputan6.com, Jakarta Babat merupakan salah satu bagian jeroan sapi yang banyak digemari sebagai bahan masakan. Namun, mengolah babat membutuhkan teknik khusus agar hasilnya empuk dan tidak berbau amis. Berikut ini akan dibahas secara lengkap tips merebus babat agar cepat empuk dan bebas bau tak sedap.
Pengertian Babat
Babat adalah bagian dari lambung sapi yang terdiri dari tiga bagian utama, yaitu retikulum (perut jala), omasum (perut buku), dan abomasum (perut sejati). Bagian ini memiliki tekstur yang kenyal dan bergerigi. Babat biasanya diolah menjadi berbagai hidangan seperti soto babat, gulai babat, atau babat gongso.
Secara anatomi, babat memiliki struktur yang cukup kompleks. Retikulum atau perut jala memiliki permukaan yang menyerupai sarang lebah. Omasum atau perut buku memiliki lipatan-lipatan yang menyerupai lembaran buku. Sedangkan abomasum atau perut sejati memiliki permukaan yang lebih halus.
Tekstur babat yang alami cenderung alot dan memiliki aroma khas yang cukup kuat. Oleh karena itu, diperlukan teknik pengolahan khusus agar babat menjadi empuk dan tidak berbau amis saat disajikan. Proses pengolahan yang tepat akan menghasilkan babat yang lezat dengan tekstur yang kenyal namun tidak alot.
Advertisement
Tips Membersihkan Babat
Sebelum diolah, babat perlu dibersihkan dengan baik untuk menghilangkan kotoran dan mengurangi bau amis. Berikut beberapa tips membersihkan babat:
- Cuci babat di bawah air mengalir hingga bersih. Gosok permukaan babat menggunakan tangan atau sikat halus untuk menghilangkan kotoran yang menempel.
- Rendam babat dalam air garam selama 15-30 menit. Garam akan membantu menghilangkan lendir dan bau amis.
- Setelah direndam, bilas kembali babat dengan air bersih hingga tidak ada sisa garam.
- Potong babat menjadi ukuran yang lebih kecil agar lebih mudah dibersihkan dan diolah.
- Rebus sebentar babat dalam air mendidih selama 5 menit, lalu buang air rebusannya. Ini akan membantu menghilangkan kotoran dan bau yang tersisa.
- Gosok permukaan babat dengan irisan jeruk nipis untuk menghilangkan bau amis.
- Rendam kembali babat dalam air dingin yang dicampur cuka atau air asam jawa selama 30 menit untuk menetralkan bau.
Proses pembersihan yang teliti akan membantu mengurangi bau tidak sedap dan membuat babat lebih higienis untuk diolah. Pastikan untuk membersihkan babat dengan seksama sebelum mulai merebus atau mengolahnya lebih lanjut.
Cara Menghilangkan Bau Amis Babat
Salah satu tantangan dalam mengolah babat adalah menghilangkan bau amisnya yang khas. Berikut beberapa cara efektif untuk mengurangi atau menghilangkan bau amis pada babat:
- Rendam babat dalam air jeruk nipis atau lemon selama 15-30 menit. Asam sitrat dalam jeruk akan membantu menetralkan bau amis.
- Gunakan daun salam, serai, dan jahe saat merebus babat. Rempah-rempah ini akan memberikan aroma harum yang menutupi bau amis.
- Rebus babat dengan menambahkan beberapa iris bawang bombay. Bawang bombay efektif menyerap bau tidak sedap.
- Rendam babat dalam larutan cuka atau air asam jawa selama 30 menit sebelum diolah.
- Gunakan daun jeruk saat merebus untuk memberikan aroma segar yang menutupi bau amis.
- Tambahkan sedikit kapur sirih saat merebus babat. Kapur sirih dapat membantu menghilangkan bau tak sedap.
- Rebus babat dengan menambahkan kulit nanas. Enzim dalam nanas membantu melunakkan daging dan mengurangi bau.
Kombinasi beberapa metode di atas akan memberikan hasil yang optimal dalam menghilangkan bau amis babat. Pilihlah metode yang paling sesuai dengan bahan yang tersedia dan preferensi Anda.
Advertisement
Teknik Merebus Babat Agar Cepat Empuk
Merebus babat dengan teknik yang tepat adalah kunci untuk mendapatkan tekstur yang empuk. Berikut beberapa teknik merebus babat agar cepat empuk:
1. Teknik 5-30-7
Teknik ini melibatkan tiga tahap perebusan:
- Rebus babat dalam air mendidih selama 5 menit
- Matikan api dan biarkan babat terendam selama 30 menit dengan panci tertutup
- Nyalakan kembali api dan rebus selama 7 menit
2. Teknik Presto
Menggunakan panci presto dapat mempercepat proses perebusan:
- Masukkan babat ke dalam panci presto bersama bumbu dan air
- Masak dengan api sedang selama 30-45 menit
- Biarkan tekanan turun secara alami sebelum membuka panci
3. Teknik Slow Cooker
Merebus babat menggunakan slow cooker menghasilkan tekstur yang sangat empuk:
- Masukkan babat, bumbu, dan air ke dalam slow cooker
- Atur suhu rendah dan masak selama 6-8 jam
4. Teknik Rebus Bertahap
Merebus babat secara bertahap dapat membantu melunakkan teksturnya:
- Rebus babat selama 15 menit, lalu buang air rebusannya
- Rebus kembali dengan air baru selama 1-2 jam hingga empuk
- Ganti air rebusan setiap 30 menit untuk hasil yang lebih bersih
Pilih teknik yang paling sesuai dengan waktu dan peralatan yang Anda miliki. Kombinasikan dengan bahan tambahan untuk mendapatkan hasil terbaik.
Bahan Tambahan untuk Merebus Babat
Menambahkan beberapa bahan saat merebus babat tidak hanya membantu menghilangkan bau, tetapi juga meningkatkan cita rasa dan kelembutan tekstur. Berikut beberapa bahan tambahan yang bisa digunakan:
- Daun salam: Memberikan aroma harum dan membantu mengurangi bau amis
- Serai: Menambah aroma segar dan rasa yang khas
- Jahe: Membantu melunakkan daging dan mengurangi bau tak sedap
- Bawang putih: Memberikan rasa gurih dan aroma yang kuat
- Daun jeruk: Menambah aroma segar dan citarasa yang khas
- Lengkuas: Memberikan aroma rempah yang harum
- Kunyit: Membantu mengurangi bau amis dan memberikan warna kuning alami
- Asam jawa: Membantu melunakkan daging dan memberikan rasa asam yang segar
- Nanas: Enzim dalam nanas membantu melunakkan tekstur babat
- Daun pepaya: Mengandung enzim papain yang membantu melunakkan daging
Kombinasikan beberapa bahan di atas sesuai selera untuk mendapatkan hasil rebusan babat yang lezat dan bebas bau amis. Pastikan untuk tidak menambahkan terlalu banyak bahan agar rasa asli babat tetap terasa.
Advertisement
Waktu Ideal Merebus Babat
Waktu yang dibutuhkan untuk merebus babat hingga empuk dapat bervariasi tergantung pada metode yang digunakan dan kualitas babat. Berikut panduan waktu ideal untuk merebus babat:
- Metode konvensional (panci biasa): 1,5 - 2 jam
- Menggunakan panci presto: 30 - 45 menit
- Slow cooker suhu rendah: 6 - 8 jam
- Teknik 5-30-7: Total sekitar 42 menit
Beberapa tips untuk menentukan kematangan babat:
- Cek tekstur babat setiap 30 menit jika menggunakan metode konvensional
- Tusuk babat dengan garpu, jika mudah ditusuk berarti sudah empuk
- Perhatikan perubahan warna babat, dari merah muda menjadi kecokelatan
- Cium aroma babat, jika sudah tidak berbau amis berarti sudah matang
Ingat bahwa waktu perebusan dapat bervariasi tergantung pada ukuran potongan babat dan tingkat keempukan yang diinginkan. Selalu pantau proses perebusan untuk mendapatkan hasil terbaik.
Cara Mengolah Babat Setelah Direbus
Setelah babat direbus hingga empuk, ada banyak cara untuk mengolahnya menjadi hidangan lezat. Berikut beberapa ide pengolahan babat:
1. Soto Babat
Potong babat yang sudah empuk menjadi ukuran kecil, lalu sajikan dengan kuah soto yang gurih dan segar. Tambahkan tauge, seledri, dan bawang goreng sebagai pelengkap.
2. Gulai Babat
Masak babat dengan bumbu gulai yang kaya rempah dan santan kental. Sajikan dengan nasi putih hangat.
3. Babat Gongso
Tumis babat dengan bumbu bawang merah, bawang putih, cabai, dan kecap manis hingga berwarna kecokelatan dan beraroma harum.
4. Babat Crispy
Iris tipis babat yang sudah direbus, lalu goreng dengan tepung hingga renyah. Sajikan sebagai camilan atau lauk.
5. Sate Babat
Potong babat menjadi dadu kecil, tusuk dengan bambu, lalu bakar sambil diolesi bumbu kacang atau kecap manis.
6. Sup Babat
Masak babat dalam kuah kaldu bening dengan tambahan sayuran seperti wortel dan kentang.
7. Oseng-oseng Babat
Tumis babat dengan bumbu sederhana seperti bawang merah, bawang putih, dan cabai. Tambahkan kecap manis untuk rasa yang lebih kaya.
Pastikan untuk menyimpan babat yang sudah direbus dalam wadah tertutup di lemari es jika tidak langsung diolah. Babat yang sudah direbus dapat bertahan hingga 3-4 hari dalam lemari es.
Advertisement
Tips Memilih Babat yang Berkualitas
Memilih babat yang berkualitas adalah langkah awal untuk mendapatkan hasil olahan yang lezat. Berikut beberapa tips memilih babat yang baik:
- Pilih babat yang berwarna putih kekuningan atau merah muda pucat. Hindari babat yang berwarna terlalu gelap atau kehijauan.
- Pastikan tekstur babat kenyal dan tidak lembek. Babat yang berkualitas baik akan terasa elastis saat ditekan.
- Periksa aroma babat. Meskipun memiliki bau khas, babat yang segar tidak akan berbau busuk atau terlalu menyengat.
- Pilih babat yang masih utuh dan tidak berlubang. Lubang pada babat bisa menjadi tanda adanya parasit.
- Jika membeli babat beku, pastikan tidak ada kristal es yang berlebihan, yang bisa menandakan babat telah mengalami thawing dan pembekuan ulang.
- Beli babat dari penjual atau toko daging yang terpercaya dan menjaga kebersihan produknya.
- Perhatikan tanggal kadaluarsa jika membeli babat yang sudah dikemas.
Dengan memilih babat yang berkualitas, Anda akan mendapatkan hasil olahan yang lebih lezat dan aman dikonsumsi. Jangan ragu untuk bertanya pada penjual tentang kualitas dan kesegaran babat yang dijual.
Manfaat Mengonsumsi Babat
Meskipun tergolong sebagai jeroan, babat memiliki beberapa manfaat nutrisi jika dikonsumsi dalam jumlah yang wajar. Berikut beberapa manfaat mengonsumsi babat:
- Sumber protein: Babat kaya akan protein yang penting untuk pembentukan dan perbaikan jaringan tubuh.
- Mengandung vitamin B12: Penting untuk pembentukan sel darah merah dan fungsi saraf.
- Sumber zat besi: Membantu dalam produksi hemoglobin dan mencegah anemia.
- Mengandung selenium: Berperan sebagai antioksidan dan mendukung sistem kekebalan tubuh.
- Sumber fosfor: Penting untuk kesehatan tulang dan gigi.
- Mengandung zinc: Mendukung sistem kekebalan tubuh dan penyembuhan luka.
Namun, perlu diingat bahwa babat juga mengandung kolesterol yang cukup tinggi. Oleh karena itu, konsumsi babat sebaiknya dibatasi, terutama bagi mereka yang memiliki risiko penyakit jantung atau kolesterol tinggi. Selalu konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi mengenai jumlah konsumsi yang aman sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.
Advertisement
Mitos dan Fakta Seputar Babat
Ada beberapa mitos dan fakta seputar babat yang perlu diketahui:
Mitos: Babat sulit dicerna
Fakta: Jika diolah dengan benar, babat dapat dicerna dengan baik oleh tubuh. Proses perebusan yang tepat membantu melunakkan serat-serat babat.
Mitos: Babat selalu berbau amis
Fakta: Dengan teknik pembersihan dan pengolahan yang tepat, bau amis pada babat dapat dihilangkan atau diminimalkan.
Mitos: Babat tidak memiliki nilai gizi
Fakta: Babat mengandung protein, vitamin B12, zat besi, dan mineral lainnya yang bermanfaat bagi tubuh.
Mitos: Mengonsumsi babat menyebabkan kolesterol tinggi
Fakta: Meskipun mengandung kolesterol, konsumsi babat dalam jumlah wajar sebagai bagian dari diet seimbang tidak selalu menyebabkan kolesterol tinggi.
Mitos: Babat hanya bisa diolah dengan cara direbus
Fakta: Selain direbus, babat bisa diolah dengan berbagai cara seperti digoreng crispy, ditumis, atau dipanggang.
Penting untuk memahami fakta-fakta ini agar dapat mengonsumsi dan mengolah babat dengan bijak dan aman.
Kesimpulan
Merebus babat agar cepat empuk dan tidak bau memang memerlukan teknik dan kesabaran. Namun, dengan mengikuti tips-tips yang telah dibahas, Anda dapat menghasilkan olahan babat yang lezat dan berkualitas. Mulai dari pemilihan babat yang baik, proses pembersihan yang teliti, hingga teknik perebusan yang tepat, semuanya berperan penting dalam menciptakan hidangan babat yang nikmat.
Ingatlah untuk selalu memperhatikan kebersihan dan keamanan pangan saat mengolah babat. Jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu, konsultasikan dengan dokter mengenai konsumsi babat yang aman. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang tepat, Anda dapat menikmati berbagai olahan babat yang lezat dan aman dikonsumsi.
Selamat mencoba dan semoga berhasil mengolah babat menjadi hidangan yang menggugah selera!
Advertisement