Pengertian Nastar
Liputan6.com, Jakarta Nastar merupakan salah satu jenis kue kering yang sangat populer di Indonesia, terutama saat perayaan hari raya seperti Lebaran dan Natal. Nama "nastar" sendiri berasal dari bahasa Belanda, yaitu "ananas" yang berarti nanas dan "taart" yang berarti kue tart. Jadi secara harfiah, nastar berarti kue tart nanas.
Kue nastar memiliki ciri khas berupa bentuk bulat atau oval kecil dengan isian selai nanas di dalamnya. Bagian luar kue biasanya berwarna kuning keemasan dan memiliki tekstur yang renyah namun lembut saat digigit. Sementara bagian dalamnya berisi selai nanas yang manis dan lembut, menciptakan perpaduan rasa dan tekstur yang sangat nikmat.
Advertisement
Bahan utama pembuatan nastar terdiri dari tepung terigu, mentega, telur, gula halus, dan selai nanas sebagai isian. Proses pembuatannya meliputi pencampuran adonan, pembentukan, pengisian selai, dan pemanggangan hingga matang dan berwarna keemasan. Nastar yang baik memiliki tekstur yang renyah di luar namun lembut dan "meleleh" di mulut saat dimakan.
Advertisement
Selain sebagai camilan lezat, nastar juga sering dijadikan sebagai hidangan untuk menyambut tamu saat hari raya atau acara-acara khusus. Kue ini juga populer sebagai hadiah atau oleh-oleh khas Indonesia. Meski awalnya hanya berisi selai nanas, kini telah berkembang berbagai varian nastar dengan isian yang beragam seperti keju, coklat, atau selai buah lainnya.
Sejarah Singkat Nastar
Sejarah nastar di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh kuliner Belanda yang masuk saat era kolonial. Pada abad ke-16, bangsa Portugis memperkenalkan buah nanas ke wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Buah ini kemudian menjadi bahan baku pembuatan selai yang digunakan sebagai isian kue-kue Eropa.
Pada masa penjajahan Belanda, terjadi akulturasi budaya yang mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk kuliner. Para koki pribumi yang bekerja di dapur-dapur keluarga Belanda mulai mengenal dan mempelajari cara membuat kue-kue Eropa. Salah satunya adalah kue tart dengan isian selai nanas yang kemudian diadaptasi menjadi kue kering berukuran kecil agar lebih tahan lama.
Seiring berjalannya waktu, resep kue ini terus berkembang dan disesuaikan dengan selera lokal. Penggunaan mentega diganti dengan margarin yang lebih terjangkau, sementara proses pembuatan juga disederhanakan agar lebih mudah dibuat di rumah. Nama "nastar" mulai populer digunakan untuk menyebut kue kering isi nanas ini.
Pada era 1970-an hingga 1980-an, nastar semakin dikenal luas dan menjadi salah satu kue kering wajib saat perayaan Lebaran. Tradisi membuat dan menyajikan nastar saat hari raya terus berlanjut hingga saat ini. Bahkan kini nastar tidak hanya populer saat Lebaran, tapi juga menjadi camilan favorit sepanjang tahun.
Perkembangan kuliner modern juga membawa inovasi baru dalam pembuatan nastar. Muncul berbagai varian seperti nastar keju, nastar coklat, hingga nastar dengan bentuk unik. Meski demikian, cita rasa klasik nastar nanas tetap menjadi favorit dan tidak kehilangan penggemarnya.
Advertisement
Bahan-bahan Membuat Nastar
Untuk membuat nastar nanas yang lezat, diperlukan bahan-bahan berkualitas. Berikut adalah daftar bahan yang dibutuhkan untuk membuat sekitar 50-60 buah nastar:
Bahan Kulit Nastar:
- 500 gram tepung terigu protein rendah
- 250 gram mentega atau margarin (bisa dicampur butter untuk hasil lebih gurih)
- 100 gram gula halus
- 3 butir kuning telur
- 50 gram susu bubuk
- 1/4 sendok teh garam
- 1/2 sendok teh vanili bubuk
Bahan Selai Nanas:
- 1 kg nanas matang, diparut halus
- 200 gram gula pasir
- 2 cm kayu manis
- 3 butir cengkeh
- 1 sendok makan air jeruk nipis
Bahan Olesan:
- 2 butir kuning telur
- 1 sendok makan susu kental manis
- 1/4 sendok teh minyak goreng
Penggunaan tepung protein rendah akan menghasilkan tekstur nastar yang lebih renyah dan lembut. Sementara itu, perpaduan mentega dan butter akan memberikan aroma dan rasa yang lebih kaya. Untuk selai nanas, pastikan menggunakan nanas yang matang dan manis agar menghasilkan selai dengan rasa optimal.
Bahan-bahan tambahan seperti susu bubuk, vanili, dan garam berfungsi untuk memperkaya rasa dan aroma nastar. Sementara bahan olesan akan memberikan warna kuning keemasan yang menarik pada permukaan kue.
Penting untuk menggunakan bahan-bahan berkualitas dan dalam kondisi baik untuk mendapatkan hasil nastar yang lezat. Pastikan juga untuk mengukur bahan-bahan dengan tepat sesuai resep agar mendapatkan hasil yang konsisten.
Cara Membuat Nastar Nanas
Berikut adalah langkah-langkah membuat nastar nanas yang lezat:
Membuat Selai Nanas:
- Parut nanas hingga halus, buang bagian tengahnya yang keras.
- Masukkan nanas parut ke dalam wajan, tambahkan gula pasir, kayu manis, dan cengkeh.
- Masak dengan api kecil sambil terus diaduk hingga air nanas menyusut dan selai mengental.
- Tambahkan air jeruk nipis, aduk rata dan masak hingga selai benar-benar kental.
- Angkat dan dinginkan selai nanas.
- Setelah dingin, bulatkan selai menjadi bulatan-bulatan kecil seberat 3-4 gram.
Membuat Adonan Kulit Nastar:
- Ayak tepung terigu, susu bubuk, dan vanili bubuk. Sisihkan.
- Kocok mentega, margarin, dan gula halus hingga lembut dan mengembang menggunakan mixer dengan kecepatan rendah.
- Masukkan kuning telur satu per satu sambil terus dikocok hingga rata.
- Tambahkan campuran tepung sedikit demi sedikit sambil diaduk menggunakan spatula hingga adonan dapat dipulung.
Membentuk dan Memanggang Nastar:
- Ambil sekitar 10 gram adonan kulit, pipihkan dan isi dengan bulatan selai nanas.
- Bulatkan kembali adonan hingga selai tertutup rapat.
- Susun nastar di atas loyang yang telah diolesi margarin tipis.
- Olesi permukaan nastar dengan bahan olesan menggunakan kuas.
- Panggang dalam oven yang telah dipanaskan dengan suhu 150°C selama 20-25 menit atau hingga nastar berwarna kuning keemasan.
- Keluarkan nastar dari oven dan biarkan dingin sebelum disimpan dalam toples.
Proses pembuatan nastar memang memerlukan kesabaran dan ketelitian. Namun dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat membuat nastar yang lezat dan berkualitas seperti buatan toko kue ternama.
Advertisement
Tips Membuat Nastar yang Lembut
Untuk menghasilkan nastar yang lembut, renyah di luar namun "meleleh" di mulut, perhatikan tips-tips berikut:
- Pilih tepung yang tepat: Gunakan tepung terigu protein rendah untuk mendapatkan tekstur yang lebih renyah dan lembut.
- Perhatikan suhu bahan: Pastikan mentega dan telur dalam suhu ruang sebelum digunakan agar mudah tercampur rata.
- Jangan overmix adonan: Aduk adonan hingga tercampur rata saja. Pengadukan berlebihan dapat membuat nastar menjadi keras.
- Istirahatkan adonan: Setelah adonan jadi, biarkan di kulkas selama 15-30 menit agar lebih mudah dibentuk.
- Konsistensi selai: Pastikan selai nanas cukup kental agar tidak bocor saat dipanggang.
- Bentuk yang seragam: Usahakan membentuk nastar dengan ukuran seragam agar matang merata.
- Atur suhu oven: Panggang dengan suhu 150°C agar nastar matang perlahan dan tidak cepat gosong.
- Perhatikan waktu memanggang: Jangan terlalu lama memanggang agar nastar tidak keras. Angkat ketika bagian bawah mulai kecokelatan.
- Dinginkan sebelum disimpan: Biarkan nastar benar-benar dingin sebelum dimasukkan ke dalam toples agar tetap renyah.
- Gunakan bahan berkualitas: Pilih mentega dan bahan lain yang berkualitas untuk hasil optimal.
Dengan menerapkan tips-tips di atas, Anda dapat membuat nastar yang lembut dan lezat. Jangan ragu untuk bereksperimen dengan resep hingga mendapatkan hasil yang sesuai selera Anda.
Variasi Resep Nastar
Meski nastar klasik dengan isian nanas tetap menjadi favorit, kini telah berkembang berbagai variasi nastar yang tak kalah lezat. Berikut beberapa variasi resep nastar yang bisa Anda coba:
1. Nastar Keju
Tambahkan 100 gram keju cheddar parut ke dalam adonan kulit nastar. Beri taburan keju parut di atas nastar sebelum dipanggang untuk aroma yang lebih kuat.
2. Nastar Coklat
Ganti 50 gram tepung terigu dengan 50 gram coklat bubuk. Isi dengan selai coklat atau ganache coklat sebagai pengganti selai nanas.
3. Nastar Green Tea
Tambahkan 2 sendok makan bubuk green tea ke dalam adonan kulit. Isi dengan pasta kacang hijau untuk perpaduan rasa yang unik.
4. Nastar Kurma
Ganti selai nanas dengan pasta kurma yang dihaluskan. Cocok untuk hidangan saat bulan Ramadhan.
5. Nastar Durian
Isi nastar dengan selai durian untuk cita rasa yang khas. Pastikan menggunakan selai durian yang kental agar tidak bocor saat dipanggang.
6. Nastar Kacang
Tambahkan 50 gram kacang tanah sangrai yang dihaluskan ke dalam adonan kulit. Isi dengan selai kacang untuk rasa yang lebih gurih.
7. Nastar Matcha
Campurkan 2 sendok makan bubuk matcha ke dalam adonan kulit. Isi dengan pasta kacang merah untuk perpaduan rasa Jepang.
8. Nastar Bentuk Unik
Bentuk nastar menjadi berbagai bentuk unik seperti bunga, daun, atau karakter kartun menggunakan cetakan khusus.
Dalam membuat variasi nastar, pastikan untuk menyesuaikan komposisi bahan agar tekstur dan rasa tetap seimbang. Jangan ragu untuk bereksperimen dengan berbagai rasa dan bentuk untuk mendapatkan nastar yang unik dan menarik.
Advertisement
Cara Menyimpan Nastar agar Tahan Lama
Nastar merupakan kue kering yang bisa bertahan cukup lama jika disimpan dengan benar. Berikut adalah tips-tips untuk menyimpan nastar agar tetap renyah dan lezat dalam waktu lama:
- Dinginkan sempurna: Pastikan nastar sudah benar-benar dingin sebelum disimpan. Menyimpan nastar yang masih hangat dapat menyebabkan uap air terjebak dan membuat kue menjadi lembek.
- Gunakan wadah kedap udara: Simpan nastar dalam toples atau wadah yang benar-benar kedap udara untuk mencegah masuknya udara lembab yang dapat membuat kue melempem.
- Tambahkan silica gel: Masukkan beberapa bungkus kecil silica gel ke dalam wadah penyimpanan untuk menyerap kelembaban.
- Hindari tempat lembab: Simpan wadah nastar di tempat yang kering dan sejuk, jauh dari sinar matahari langsung atau sumber panas.
- Pisahkan dengan tissue: Jika menyimpan nastar dalam beberapa lapis, pisahkan tiap lapis dengan tissue atau kertas roti untuk mencegah nastar saling menempel.
- Jangan sering membuka wadah: Setiap kali wadah dibuka, udara lembab dapat masuk. Usahakan untuk tidak terlalu sering membuka wadah penyimpanan.
- Perhatikan masa simpan: Meski bisa tahan lama, sebaiknya konsumsi nastar dalam waktu 1-2 bulan untuk kualitas terbaik.
- Simpan di kulkas: Untuk penyimpanan lebih lama, nastar bisa disimpan dalam wadah kedap udara di dalam kulkas. Namun, biarkan mencapai suhu ruang sebelum disantap.
Dengan menerapkan cara penyimpanan yang tepat, nastar buatan Anda dapat bertahan hingga 1-2 bulan tanpa kehilangan kerenyahan dan kelezatannya. Namun, pastikan untuk selalu memeriksa kondisi nastar sebelum dikonsumsi untuk memastikan kualitasnya tetap baik.
Manfaat Nastar bagi Kesehatan
Meski tergolong sebagai camilan manis, nastar ternyata memiliki beberapa manfaat bagi kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah yang wajar. Berikut beberapa manfaat nastar:
- Sumber energi: Kandungan karbohidrat dan lemak dalam nastar dapat menjadi sumber energi cepat.
- Vitamin C: Selai nanas mengandung vitamin C yang baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
- Serat: Nanas dalam isian nastar mengandung serat yang baik untuk pencernaan.
- Kalsium: Penggunaan susu bubuk dalam adonan menambah kandungan kalsium yang baik untuk tulang.
- Antioksidan: Nanas mengandung antioksidan yang membantu melawan radikal bebas dalam tubuh.
- Meningkatkan mood: Rasa manis dari nastar dapat membantu meningkatkan mood dan mengurangi stress.
Meski memiliki beberapa manfaat, perlu diingat bahwa nastar tetap tergolong makanan tinggi kalori dan gula. Konsumsi berlebihan dapat meningkatkan risiko obesitas dan masalah kesehatan lainnya. Oleh karena itu, konsumsilah nastar secara bijak dan dalam jumlah yang wajar sebagai bagian dari diet seimbang.
Advertisement
Tradisi Nastar di Indonesia
Nastar telah menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi kuliner Indonesia, terutama saat perayaan hari raya. Beberapa tradisi terkait nastar di Indonesia antara lain:
- Hidangan Lebaran: Nastar menjadi salah satu kue wajib yang disajikan saat Idul Fitri, bersanding dengan kue kering lainnya seperti kastengel dan putri salju.
- Tradisi membuat bersama: Banyak keluarga memiliki tradisi membuat nastar bersama-sama menjelang Lebaran sebagai bentuk kebersamaan.
- Oleh-oleh khas: Nastar sering dijadikan sebagai oleh-oleh khas daerah, terutama dari kota-kota di Jawa.
- Variasi daerah: Beberapa daerah memiliki variasi nastar khas, seperti nastar Bangka yang terkenal dengan teksturnya yang lebih padat.
- Simbol kemakmuran: Bentuk bulat nastar yang menyerupai koin emas sering dianggap sebagai simbol kemakmuran.
- Hadiah dan hantaran: Nastar sering dijadikan sebagai bagian dari parsel atau hantaran saat mengunjungi kerabat di hari raya.
Tradisi nastar ini terus berkembang dari generasi ke generasi, menjadikannya tidak hanya sebagai camilan lezat, tetapi juga sebagai bagian dari warisan kuliner dan budaya Indonesia.
Perbandingan Nastar dengan Kue Kering Lain
Berikut adalah perbandingan nastar dengan beberapa jenis kue kering populer lainnya:
Aspek | Nastar | Kastengel | Putri Salju | Kue Kacang |
---|---|---|---|---|
Bahan Utama | Tepung, mentega, selai nanas | Tepung, mentega, keju | Tepung, mentega, kacang mete | Tepung, mentega, kacang tanah |
Bentuk | Bulat atau oval kecil | Batang kecil | Bulan sabit | Bulat pipih |
Tekstur | Renyah luar, lembut dalam | Renyah, mudah hancur | Lembut, meleleh di mulut | Renyah, bertekstur |
Rasa Dominan | Manis, sedikit asam (nanas) | Gurih, asin (keju) | Manis, gurih (kacang mete) | Gurih, manis (kacang) |
Daya Tahan | 1-2 bulan | 2-3 minggu | 1-2 bulan | 1-2 bulan |
Tingkat Kesulitan Pembuatan | Sedang | Mudah | Sedang | Mudah |
Meski memiliki karakteristik yang berbeda, semua jenis kue kering ini memiliki penggemar masing-masing dan sering hadir bersama-sama sebagai hidangan khas Lebaran atau acara-acara khusus lainnya.
Advertisement
Kesimpulan
Nastar telah menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi kuliner Indonesia, terutama saat perayaan hari raya seperti Lebaran. Kue kering dengan isian selai nanas ini tidak hanya disukai karena rasanya yang lezat, tetapi juga karena nilai nostalgia dan tradisi yang melekat padanya.
Dari sejarahnya yang berakar pada pengaruh kuliner Belanda, hingga perkembangannya menjadi berbagai varian modern, nastar terus membuktikan daya tahannya sebagai salah satu kue favorit masyarakat Indonesia. Proses pembuatannya yang memerlukan ketelitian dan kesabaran menjadikan nastar bukan hanya sekedar camilan, tetapi juga bentuk ekspresi kasih sayang bagi yang membuatnya.