Apa Itu Iftar: Pengertian, Tradisi, dan Keutamaannya dalam Islam

Iftar adalah kegiatan berbuka puasa yang dilakukan umat Muslim saat bulan Ramadhan. Simak pengertian, tradisi, dan keutamaan iftar secara lengkap di sini.

oleh Liputan6 diperbarui 08 Jan 2025, 16:40 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2025, 16:40 WIB
apa itu iftar
apa itu iftar ©Ilustrasi dibuat AI

Liputan6.com, Jakarta Bulan suci Ramadhan identik dengan berbagai tradisi dan kegiatan ibadah umat Muslim. Salah satu momen yang paling dinantikan setiap harinya adalah iftar atau berbuka puasa. Namun, tahukah Anda apa sebenarnya makna dan signifikansi iftar dalam ajaran Islam? Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang pengertian iftar, tradisinya di berbagai negara, serta keutamaan melaksanakannya sesuai tuntunan agama.

Pengertian Iftar dalam Islam

Iftar berasal dari bahasa Arab "إفطار" (ifr) yang secara harfiah berarti "berbuka" atau "sarapan". Dalam konteks Ramadhan, iftar merujuk pada kegiatan berbuka puasa yang dilakukan umat Muslim setelah menahan diri dari makan, minum, dan hawa nafsu sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.

Kata iftar telah diserap ke dalam bahasa Indonesia dan tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dengan definisi "hal berbuka puasa". Secara etimologi, iftar berasal dari kata Arab:

  • Ifr (بُكَا بُوَسَا) yang artinya "buka puasa"
  • Afara (بَرْبُكَا بُوَسَا) yang berarti "berbuka puasa"
  • Faara (مَمْبَتَلْكَنْ بُوَسَا) yang bermakna "membatalkan puasa"

Iftar menandai berakhirnya waktu berpuasa pada hari itu. Biasanya dilakukan saat matahari terbenam, bertepatan dengan waktu Maghrib yang menjadi penanda resmi berakhirnya puasa harian selama Ramadhan. Momen iftar tidak hanya sekedar kegiatan makan dan minum setelah berpuasa, namun juga memiliki makna spiritual yang mendalam sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat yang diberikan.

Perbedaan Iftar dan Takjil

Meski sama-sama berkaitan dengan kegiatan berbuka puasa, iftar dan takjil sebenarnya memiliki pengertian yang berbeda. Penting untuk memahami perbedaan antara keduanya agar tidak terjadi kerancuan dalam penggunaannya.

Takjil berasal dari bahasa Arab "ta'jil" yang artinya "mempercepat" atau "menyegerakan". Dalam konteks Ramadhan, takjil merujuk pada makanan atau minuman ringan yang dikonsumsi untuk berbuka puasa. Takjil biasanya berupa camilan atau hidangan ringan yang disantap sebelum makan berat saat berbuka puasa.

Beberapa perbedaan utama antara iftar dan takjil adalah:

  • Iftar mengacu pada kegiatan berbuka puasa secara keseluruhan, sementara takjil lebih spesifik merujuk pada makanan/minuman ringan untuk berbuka
  • Iftar dilakukan tepat saat waktu berbuka tiba, sedangkan takjil bisa disantap menjelang waktu berbuka
  • Iftar biasanya terdiri dari menu lengkap, sementara takjil hanya berupa camilan ringan
  • Iftar menandai berakhirnya puasa hari itu, takjil lebih berfungsi untuk memulihkan energi sebelum makan berat

Jadi, dapat disimpulkan bahwa takjil merupakan bagian dari rangkaian kegiatan iftar. Takjil menjadi hidangan pembuka sebelum menyantap menu utama saat berbuka puasa. Meski berbeda, keduanya sama-sama memiliki nilai penting dalam tradisi berbuka puasa di bulan Ramadhan.

Keutamaan dan Signifikansi Iftar dalam Ibadah Ramadhan

Iftar bukan sekadar rutinitas makan dan minum setelah berpuasa. Lebih dari itu, iftar memiliki berbagai keutamaan dan signifikansi penting dalam ibadah Ramadhan. Beberapa keutamaan iftar antara lain:

  1. Momen untuk bersyukur atas nikmat Allah SWT berupa makanan dan minuman setelah menahan diri sepanjang hari. Rasa syukur ini dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan.
  2. Kesempatan meraih pahala berlipat. Rasulullah SAW bersabda bahwa orang yang memberi makan untuk berbuka puasa akan mendapat pahala seperti orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut.
  3. Memperkuat silaturahmi antar sesama muslim. Iftar menjadi momen untuk berkumpul bersama keluarga, kerabat atau teman.
  4. Melatih pengendalian diri dan nafsu makan. Meski sudah lapar dan haus, umat muslim dianjurkan untuk tidak berlebihan saat berbuka.
  5. Meningkatkan kepekaan sosial terhadap orang yang kekurangan. Pengalaman berpuasa membuat lebih memahami penderitaan orang lain.
  6. Menjadi momen mustajab untuk berdoa. Doa orang yang berpuasa saat berbuka adalah doa yang dikabulkan.
  7. Meraih keberkahan dan keridhaan Allah SWT. Iftar yang dilakukan dengan niat ibadah akan mendatangkan keberkahan.

Dengan memahami berbagai keutamaan ini, umat muslim dapat memanfaatkan momen iftar tidak hanya untuk memuaskan rasa lapar dan haus, tapi juga untuk meningkatkan kualitas ibadah dan spiritualitas selama Ramadhan.

Sunnah-Sunnah dalam Melaksanakan Iftar

Dalam melaksanakan iftar, terdapat beberapa sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Menjalankan sunnah-sunnah ini dapat meningkatkan kualitas ibadah dan keberkahan saat berbuka puasa. Berikut beberapa sunnah dalam melaksanakan iftar:

  1. Menyegerakan berbuka begitu waktu Maghrib tiba, tanpa menunda-nunda. Rasulullah SAW bersabda: "Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka." (HR. Bukhari dan Muslim)
  2. Berbuka dengan kurma atau air putih. Sunnah Rasulullah adalah berbuka puasa dengan ruthab (kurma basah). Jika tidak ada, bisa dengan tamr (kurma kering) atau seteguk air putih. Ini membantu memulihkan energi dengan cepat.
  3. Membaca doa berbuka puasa sebelum makan. Salah satu doa yang diajarkan Rasulullah adalah: "Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika afthartu" (Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa dan dengan rezeki-Mu aku berbuka).
  4. Berbuka dengan makanan yang halal dan baik. Pilihlah makanan yang halal dan baik untuk berbuka. Hindari makanan yang haram atau syubhat agar tidak mengurangi keberkahan puasa.
  5. Berbuka dengan porsi secukupnya, tidak berlebihan. Rasulullah menganjurkan untuk mengisi perut dengan sepertiga makanan, sepertiga minuman, dan sepertiga udara.
  6. Berbagi makanan berbuka dengan orang lain, terutama yang kurang mampu. Ini akan mendatangkan pahala yang besar.
  7. Melaksanakan shalat Maghrib berjamaah setelah berbuka, jika memungkinkan.
  8. Memperbanyak dzikir dan istighfar setelah berbuka puasa. Ini menjadi kesempatan untuk meningkatkan ketakwaan.
  9. Menghindari perilaku berlebihan seperti makan terlalu kenyang, berbicara sia-sia, atau melakukan hal-hal yang kurang bermanfaat setelah berbuka.
  10. Mempersiapkan diri untuk ibadah malam seperti shalat Tarawih dan membaca Al-Quran.

Dengan menjalankan sunnah-sunnah ini, diharapkan iftar tidak hanya menjadi kegiatan melepas lapar dan haus, tapi juga momen untuk meningkatkan kualitas ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Tradisi Iftar di Berbagai Negara Muslim

Iftar merupakan tradisi yang dilaksanakan oleh umat Muslim di seluruh dunia selama bulan Ramadhan. Meski esensinya sama, yaitu berbuka puasa, namun setiap negara memiliki keunikan tersendiri dalam melaksanakan iftar. Beragam tradisi ini mencerminkan kekayaan budaya Islam yang menyatu dengan kearifan lokal di berbagai belahan dunia. Berikut beberapa tradisi iftar yang menarik di berbagai negara Muslim:

1. Indonesia

Di Indonesia, iftar sering disebut sebagai "buka puasa". Salah satu tradisi yang khas adalah adanya pasar Ramadhan yang menjual berbagai makanan khas untuk berbuka puasa. Takjil seperti kolak, es buah, dan gorengan menjadi menu favorit. Banyak masjid dan lembaga sosial yang mengadakan buka puasa bersama untuk masyarakat umum.

2. Timur Tengah

Di negara-negara Timur Tengah seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Mesir, terdapat tradisi unik bernama "midfa al iftar". Ini adalah tradisi menembakkan meriam untuk menandai waktu berbuka puasa. Hidangan iftar biasanya dimulai dengan kurma dan sup lentil, dilanjutkan dengan hidangan utama seperti nasi kebuli atau mansaf.

3. Turki

Turki memiliki tradisi "mahya", yaitu memasang lampu-lampu berbentuk kaligrafi Islam di antara menara-menara masjid. Pesan-pesan religius ini dinyalakan saat waktu berbuka tiba. Menu iftar khas Turki termasuk sup kacang merah, pide (roti pipih), dan gulla (dessert manis berlapis).

4. Maroko

Di Maroko, iftar dimulai dengan menyantap harira, sup kental berisi kacang-kacangan dan daging. Dilanjutkan dengan hidangan seperti tajine dan couscous. Minuman khas seperti teh mint juga tidak ketinggalan dalam menu iftar Maroko.

5. Pakistan

Pakistan memiliki tradisi "Chaand Raat" pada malam terakhir Ramadhan. Wanita berkumpul untuk menghias tangan dengan henna sambil menunggu waktu berbuka. Makanan populer untuk iftar termasuk pakora (gorengan sayur), samosa, dan chaat.

6. Malaysia

Di Malaysia, bazar Ramadhan menjadi pusat aktivitas menjelang iftar. Hidangan populer termasuk ayam percik, nasi kerabu, dan cendol. Banyak hotel dan restoran yang menawarkan bufet iftar dengan beragam pilihan makanan lokal dan internasional.

7. Mesir

Mesir memiliki tradisi "maidah rahman" atau "hidangan kasih sayang". Ini adalah kegiatan berbagi makanan gratis untuk berbuka puasa, terutama bagi mereka yang kurang mampu. Makanan khas iftar Mesir termasuk ful medames (kacang fava), ta'meya (falafel), dan umm ali (pudding roti).

Keberagaman tradisi iftar ini menunjukkan bagaimana Islam dapat beradaptasi dengan budaya lokal di berbagai belahan dunia. Meski cara merayakannya berbeda-beda, esensi iftar tetap sama: sebagai momen spiritual untuk bersyukur dan mempererat tali persaudaraan antar sesama umat Muslim.

Makanan dan Minuman Khas untuk Iftar

Iftar tidak hanya menjadi momen untuk mengakhiri puasa, tetapi juga kesempatan untuk menikmati berbagai hidangan khas yang menjadi tradisi di berbagai negara. Beragam makanan dan minuman ini tidak hanya berfungsi untuk memulihkan energi, tetapi juga memiliki nilai kultural dan spiritual tersendiri. Berikut beberapa makanan dan minuman khas yang sering disajikan saat iftar di berbagai belahan dunia:

1. Kurma

Kurma menjadi makanan yang paling umum untuk memulai iftar di hampir seluruh negara Muslim. Selain mengikuti sunnah Rasulullah SAW, kurma juga kaya akan nutrisi dan mudah dicerna, menjadikannya pilihan ideal untuk mengawali berbuka puasa.

2. Sup

Berbagai jenis sup menjadi hidangan populer saat iftar. Contohnya harira di Maroko, shorba di negara-negara Arab, dan sup kacang merah di Turki. Sup hangat membantu menghidrasi tubuh dan mempersiapkan sistem pencernaan setelah berpuasa.

3. Samosa dan Pakora

Di negara-negara Asia Selatan seperti India dan Pakistan, samosa (pastry isi sayur atau daging) dan pakora (gorengan sayur) menjadi camilan favorit saat berbuka puasa.

4. Pide

Pide adalah roti pipih khas Turki yang sering disajikan saat Ramadhan. Roti ini biasanya dimakan dengan berbagai lauk atau diisi dengan daging dan sayuran.

5. Kolak

Di Indonesia, kolak menjadi salah satu takjil favorit. Hidangan manis ini terbuat dari pisang, ubi, atau kolang-kaling yang dimasak dengan santan dan gula merah.

6. Haleem

Haleem, sejenis bubur kental yang terbuat dari daging, gandum, dan kacang-kacangan, populer di negara-negara seperti India, Pakistan, dan Bangladesh saat iftar.

7. Jallab

Jallab adalah minuman manis khas Timur Tengah yang terbuat dari molase anggur, kurma, dan air mawar. Sering disajikan dengan kacang pinus atau kismis.

8. Teh Mint

Di negara-negara Maghreb seperti Maroko dan Aljazair, teh mint menjadi minuman wajib saat iftar. Teh ini dikenal dapat membantu pencernaan.

9. Qatayef

Qatayef adalah pancake manis khas Arab yang diisi dengan kacang atau keju, kemudian digoreng atau dipanggang. Hidangan ini sangat populer selama Ramadhan.

10. Es Buah

Di Indonesia, es buah menjadi minuman segar yang sering disajikan saat berbuka. Minuman ini terdiri dari berbagai potongan buah dalam sirup manis dan es serut.

Keberagaman makanan dan minuman ini menunjukkan bagaimana iftar tidak hanya menjadi momen untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, tetapi juga cerminan dari kekayaan budaya kuliner dunia Islam. Setiap hidangan memiliki cerita dan tradisi tersendiri, menjadikan iftar sebagai pengalaman yang kaya akan makna dan cita rasa.

Manfaat Kesehatan dari Praktik Iftar yang Benar

Iftar, jika dilakukan dengan cara yang benar, tidak hanya memiliki nilai spiritual tetapi juga dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan. Praktik iftar yang sesuai dengan ajaran Islam dan prinsip-prinsip kesehatan dapat membantu memulihkan tubuh setelah berpuasa seharian dan menjaga kesehatan selama bulan Ramadhan. Berikut adalah beberapa manfaat kesehatan dari praktik iftar yang benar:

  1. Memulihkan kadar gula darah dengan cepat. Memulai iftar dengan makanan manis seperti kurma dapat membantu memulihkan kadar gula darah dengan cepat. Kurma kaya akan glukosa yang mudah diserap tubuh, memberikan energi instan tanpa menyebabkan lonjakan gula darah yang drastis.
  2. Menghidrasi tubuh. Memulai iftar dengan minum air putih atau minuman yang tidak mengandung kafein dapat membantu menghidrasi tubuh dengan cepat. Hidrasi yang baik penting untuk fungsi organ tubuh dan membantu mencegah sakit kepala atau kelelahan.
  3. Membantu pencernaan. Mengonsumsi makanan secara bertahap dan dalam porsi kecil saat iftar dapat membantu sistem pencernaan beradaptasi setelah berpuasa seharian. Ini dapat mencegah masalah pencernaan seperti kembung atau mual.
  4. Menyeimbangkan elektrolit. Makanan yang kaya akan elektrolit seperti kalium dan magnesium (misalnya buah-buahan dan sayuran) dapat membantu menyeimbangkan elektrolit tubuh yang mungkin terganggu selama puasa.
  5. Meningkatkan metabolisme. Praktik iftar yang benar, diikuti dengan pola makan yang seimbang selama Ramadhan, dapat membantu meningkatkan metabolisme tubuh. Ini dapat membantu dalam manajemen berat badan yang sehat.
  6. Mengurangi peradangan. Mengonsumsi makanan anti-inflamasi seperti buah-buahan, sayuran, dan makanan yang kaya akan omega-3 saat iftar dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh.
  7. Meningkatkan fungsi otak. Makanan yang kaya akan antioksidan dan asam lemak omega-3 yang sering dikonsumsi saat iftar dapat membantu meningkatkan fungsi kognitif dan kesehatan otak.
  8. Memperkuat sistem kekebalan tubuh. Mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin dan mineral saat iftar dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh, yang sangat penting terutama selama masa pandemi.
  9. Mengontrol nafsu makan. Praktik iftar yang benar, dengan makan secara perlahan dan dalam porsi yang tepat, dapat membantu mengontrol nafsu makan dan mencegah makan berlebihan.
  10. Meningkatkan kualitas tidur. Iftar yang seimbang dan tidak berlebihan dapat membantu meningkatkan kualitas tidur, yang penting untuk pemulihan tubuh dan persiapan untuk puasa keesokan harinya.

Untuk memaksimalkan manfaat kesehatan dari iftar, penting untuk memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi, porsinya, dan cara mengonsumsinya. Mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW dengan berbuka puasa secara bertahap, dimulai dari makanan ringan seperti kurma dan air, kemudian dilanjutkan dengan makanan utama setelah sholat Maghrib, dapat membantu tubuh beradaptasi dengan baik setelah berpuasa.

Selain itu, penting juga untuk menghindari makan berlebihan saat iftar, karena hal ini dapat membebani sistem pencernaan dan mengurangi manfaat kesehatan dari puasa. Dengan menerapkan praktik iftar yang benar, umat Muslim tidak hanya dapat memenuhi kewajiban ibadah, tetapi juga menjaga dan meningkatkan kesehatan mereka selama bulan Ramadhan.

Tantangan dan Solusi dalam Melaksanakan Iftar

Meski iftar merupakan momen yang dinantikan selama Ramadhan, pelaksanaannya tidak selalu berjalan mulus. Ada beberapa tantangan yang mungkin dihadapi umat Muslim dalam melaksanakan iftar. Namun, dengan pemahaman yang baik dan persiapan yang tepat, tantangan-tantangan ini dapat diatasi. Berikut adalah beberapa tantangan umum dalam melaksanakan iftar beserta solusinya:

1. Makan Berlebihan

Tantangan: Setelah berpuasa seharian, ada kecenderungan untuk makan dalam jumlah besar saat iftar. Ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan, gangguan pencernaan, dan mengurangi manfaat puasa.

Solusi:

  • Mulailah dengan porsi kecil dan makan perlahan
  • Ikuti sunnah Nabi dengan berbuka menggunakan kurma dan air, lalu lakukan sholat Maghrib sebelum melanjutkan makan
  • Bagi waktu makan menjadi beberapa sesi kecil daripada satu porsi besar

2. Dehidrasi

Tantangan: Kurangnya asupan cairan selama berpuasa dapat menyebabkan dehidrasi, yang bisa berlanjut jika tidak ditangani dengan baik saat iftar.

Solusi:

  • Prioritaskan minum air putih saat berbuka
  • Konsumsi makanan yang mengandung banyak air seperti buah-buahan dan sup
  • Hindari minuman yang mengandung kafein karena dapat menyebabkan dehidrasi

3. Gangguan Pencernaan

Tantangan: Makan terlalu cepat atau mengonsumsi makanan yang berat saat iftar dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti kembung atau mual.

Solusi:

  • Mulailah dengan makanan ringan dan mudah dicerna
  • Kunyah makanan dengan baik dan makan perlahan
  • Hindari makanan yang terlalu berminyak atau pedas

4. Ketidakseimbangan Nutrisi

Tantangan: Fokus pada makanan yang enak atau tradisional saat iftar dapat mengakibatkan ketidakseimbangan nutrisi.

Solusi:

  • Rencanakan menu iftar yang seimbang, mencakup karbohidrat, protein, dan serat
  • Sisipkan buah dan sayuran dalam menu iftar
  • Konsultasikan dengan ahli gizi untuk merencanakan menu iftar yang sehat

5. Waktu yang Terbatas

Tantangan: Terutama di negara-negara dengan waktu berbuka yang singkat, ada tantangan untuk menyeimbangkan antara makan dan ibadah.

Solusi:

  • Persiapkan makanan iftar sebelumnya
  • Manfaatkan alat masak yang efisien seperti slow cooker atau pressure cooker
  • Pertimbangkan untuk melakukan "meal prep" di akhir pekan

Dengan memahami tantangan-tantangan ini dan menerapkan solusi yang tepat, umat Muslim dapat menjalani iftar dengan lebih bermakna dan bermanfaat. Penting untuk diingat bahwa esensi iftar bukan hanya tentang makan dan minum, tetapi juga tentang refleksi spiritual, rasa syukur, dan penguatan ikatan sosial.

Kesimpulan

Iftar merupakan tradisi yang kaya akan makna dan nilai spiritual dalam ibadah puasa Ramadhan. Lebih dari sekedar momen untuk mengakhiri puasa, iftar menjadi kesempatan berharga bagi umat Muslim untuk merenungkan makna sejati dari pengorbanan dan pengendalian diri yang telah dilakukan sepanjang hari. Tradisi ini tidak hanya memiliki signifikansi religius, tetapi juga mencerminkan kekayaan budaya Islam yang beragam di seluruh dunia.

Melalui pembahasan yang telah kita lakukan, kita dapat melihat bahwa iftar memiliki berbagai aspek penting:

  • Secara spiritual, iftar menjadi momen untuk bersyukur atas nikmat Allah dan meningkatkan ketakwaan.
  • Dari segi sosial, iftar memperkuat ikatan komunitas dan menjadi sarana untuk berbagi dengan sesama.
  • Dalam aspek kesehatan, iftar yang dilakukan dengan benar dapat memberikan manfaat bagi tubuh dan pikiran.
  • Secara kultural, iftar mencerminkan keberagaman tradisi Islam di berbagai belahan dunia.

Penting bagi umat Muslim untuk memahami esensi iftar dan melaksanakannya sesuai dengan tuntunan agama. Mengikuti sunnah Rasulullah SAW dalam berbuka puasa, seperti menyegerakan iftar dan memulainya dengan makanan yang ringan, dapat meningkatkan nilai ibadah sekaligus menjaga kesehatan.

Di tengah kemajuan zaman dan perubahan gaya hidup, penting bagi umat Muslim untuk terus melestarikan esensi iftar sambil beradaptasi dengan konteks modern. Ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan teknologi untuk berbagi momen iftar dengan keluarga yang jauh, atau menggunakan pengetahuan nutrisi modern untuk merancang menu iftar yang sehat dan seimbang.

Akhirnya, iftar bukan hanya tentang mengakhiri puasa, tetapi juga tentang memulai perjalanan spiritual yang baru setiap harinya. Setiap iftar menjadi kesempatan untuk memperbaharui niat, meningkatkan ibadah, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan memahami dan menghayati makna mendalam dari iftar, umat Muslim dapat meraih keberkahan dan hikmah yang berlimpah dari ibadah puasa di bulan Ramadhan.

Semoga pembahasan ini dapat memperkaya pemahaman kita tentang iftar dan menginspirasi kita untuk menjalani Ramadhan dengan lebih bermakna. Mari kita jadikan setiap momen iftar sebagai kesempatan untuk meningkatkan ketakwaan, memperkuat persaudaraan, dan meraih ridha Allah SWT.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya