Liputan6.com, Jakarta Surat merupakan salah satu sarana komunikasi tertulis yang masih digunakan hingga saat ini, meskipun teknologi digital semakin berkembang. Dalam dunia surat-menyurat, terdapat dua jenis surat yang sering kita temui yaitu surat resmi dan surat tidak resmi. Memahami perbedaan antara keduanya sangat penting agar kita dapat menulis dan menggunakan surat dengan tepat sesuai konteksnya. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai perbedaan surat resmi dan tidak resmi, mulai dari definisi, karakteristik, hingga contoh penggunaannya.
Pengertian Surat Resmi dan Tidak Resmi
Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai perbedaan antara surat resmi dan tidak resmi, mari kita pahami terlebih dahulu definisi dari masing-masing jenis surat tersebut:
Surat Resmi
Surat resmi adalah surat yang digunakan untuk keperluan formal atau resmi oleh pihak-pihak tertentu, baik itu perorangan, organisasi, lembaga, maupun instansi. Surat resmi ditulis dengan mengikuti kaidah dan aturan tertentu, seperti penggunaan bahasa baku, format yang standar, serta isi yang jelas dan efektif. Contoh surat resmi antara lain surat dinas, surat keputusan, surat undangan resmi, dan surat lamaran pekerjaan.
Surat Tidak Resmi
Surat tidak resmi, yang juga dikenal sebagai surat pribadi, adalah surat yang digunakan untuk keperluan yang bersifat personal atau tidak formal. Surat jenis ini biasanya ditulis oleh seseorang untuk ditujukan kepada orang lain yang memiliki hubungan dekat atau akrab. Bahasa yang digunakan dalam surat tidak resmi cenderung lebih santai dan tidak terikat oleh aturan baku seperti pada surat resmi. Contoh surat tidak resmi antara lain surat untuk teman, surat kepada keluarga, atau surat cinta.
Advertisement
Karakteristik Utama Surat Resmi
Surat resmi memiliki beberapa karakteristik khusus yang membedakannya dari surat tidak resmi. Berikut ini adalah ciri-ciri utama surat resmi:
- Menggunakan kop surat atau kepala surat yang berisi identitas instansi atau organisasi pengirim
- Memiliki nomor surat, lampiran, dan perihal
- Menggunakan bahasa formal dan baku sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI)
- Struktur penulisan yang baku dan sistematis
- Isi surat bersifat objektif dan tidak mengandung unsur pribadi
- Menggunakan kalimat yang efektif, jelas, dan mudah dipahami
- Terdapat tanda tangan dan cap/stempel resmi dari instansi atau organisasi pengirim
- Biasanya dicetak di atas kertas khusus dengan ukuran standar
Karakteristik-karakteristik ini membuat surat resmi memiliki tingkat formalitas yang tinggi dan cocok digunakan untuk keperluan-keperluan yang bersifat resmi atau kedinasan.
Karakteristik Utama Surat Tidak Resmi
Berbeda dengan surat resmi, surat tidak resmi memiliki karakteristik yang lebih fleksibel dan personal. Berikut adalah ciri-ciri utama surat tidak resmi:
- Tidak menggunakan kop surat atau kepala surat
- Tidak memerlukan nomor surat, lampiran, atau perihal
- Menggunakan bahasa yang lebih santai dan tidak terikat aturan baku
- Struktur penulisan yang lebih bebas dan tidak harus sistematis
- Isi surat dapat bersifat subjektif dan mengandung unsur pribadi
- Dapat menggunakan kalimat-kalimat yang lebih ekspresif dan emosional
- Tidak memerlukan tanda tangan resmi atau cap/stempel
- Dapat ditulis di berbagai jenis kertas, termasuk kertas bergambar atau berwarna
Karakteristik-karakteristik ini membuat surat tidak resmi lebih cocok digunakan untuk komunikasi personal antara individu yang memiliki hubungan dekat atau akrab.
Advertisement
Perbedaan Struktur Surat Resmi dan Tidak Resmi
Salah satu perbedaan mendasar antara surat resmi dan tidak resmi terletak pada struktur atau susunan surat. Mari kita bandingkan struktur kedua jenis surat tersebut:
Struktur Surat Resmi
Surat resmi memiliki struktur yang lebih kompleks dan terstandarisasi, yang terdiri dari:
- Kop surat (kepala surat)
- Nomor surat
- Lampiran (jika ada)
- Perihal
- Tanggal surat
- Alamat tujuan
- Salam pembuka
- Isi surat (terdiri dari pembukaan, isi pokok, dan penutup)
- Salam penutup
- Tanda tangan, nama terang, dan jabatan pengirim
- Cap/stempel instansi atau organisasi
- Tembusan (jika diperlukan)
Struktur Surat Tidak Resmi
Surat tidak resmi memiliki struktur yang lebih sederhana dan fleksibel, yang umumnya terdiri dari:
- Tempat dan tanggal penulisan surat
- Salam pembuka
- Isi surat (dapat terdiri dari beberapa paragraf)
- Salam penutup
- Nama atau tanda tangan pengirim
Perbedaan struktur ini mencerminkan tingkat formalitas dan tujuan masing-masing jenis surat. Surat resmi memiliki struktur yang lebih rigid untuk memastikan kejelasan dan profesionalisme, sementara surat tidak resmi memiliki struktur yang lebih longgar untuk memungkinkan ekspresi personal yang lebih bebas.
Perbedaan Penggunaan Bahasa dalam Surat Resmi dan Tidak Resmi
Salah satu aspek paling mencolok yang membedakan surat resmi dan tidak resmi adalah penggunaan bahasa. Pemilihan kata, gaya bahasa, dan tata bahasa yang digunakan dalam kedua jenis surat ini sangat berbeda. Mari kita telaah lebih lanjut:
Penggunaan Bahasa dalam Surat Resmi
Surat resmi menggunakan bahasa yang formal, baku, dan sesuai dengan kaidah tata bahasa yang berlaku. Beberapa karakteristik penggunaan bahasa dalam surat resmi meliputi:
- Menggunakan kata-kata dan istilah baku sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
- Menghindari penggunaan kata-kata asing yang sudah ada padanannya dalam bahasa Indonesia
- Menggunakan kalimat efektif yang jelas, singkat, dan mudah dipahami
- Menghindari penggunaan kata-kata yang bermakna ganda atau ambigu
- Menggunakan kata ganti orang yang formal, seperti "saya" untuk orang pertama tunggal dan "Bapak/Ibu" untuk orang kedua
- Menggunakan ungkapan-ungkapan baku dalam salam pembuka dan penutup, seperti "Dengan hormat," dan "Hormat kami,"
- Menghindari penggunaan singkatan yang tidak resmi atau tidak umum
Penggunaan Bahasa dalam Surat Tidak Resmi
Surat tidak resmi menggunakan bahasa yang lebih santai, ekspresif, dan personal. Karakteristik penggunaan bahasa dalam surat tidak resmi meliputi:
- Dapat menggunakan kata-kata non-baku atau bahasa sehari-hari
- Boleh menggunakan kata-kata asing atau istilah gaul yang umum digunakan
- Kalimat yang digunakan bisa lebih panjang dan deskriptif
- Dapat menggunakan kata-kata yang lebih emosional atau ekspresif
- Menggunakan kata ganti orang yang lebih akrab, seperti "aku" untuk orang pertama tunggal dan "kamu" untuk orang kedua
- Salam pembuka dan penutup bisa lebih bervariasi dan personal, seperti "Hai sayang," atau "Sampai jumpa,"
- Boleh menggunakan singkatan atau akronim yang umum digunakan dalam percakapan sehari-hari
Perbedaan penggunaan bahasa ini mencerminkan tingkat formalitas dan hubungan antara pengirim dan penerima surat. Surat resmi mengutamakan kejelasan dan profesionalisme, sementara surat tidak resmi lebih menekankan pada ekspresi personal dan kedekatan hubungan.
Advertisement
Tujuan dan Fungsi Surat Resmi dan Tidak Resmi
Perbedaan antara surat resmi dan tidak resmi juga terlihat dari tujuan dan fungsi masing-masing jenis surat tersebut. Memahami tujuan dan fungsi ini penting untuk menentukan kapan dan bagaimana menggunakan jenis surat yang tepat.
Tujuan dan Fungsi Surat Resmi
Surat resmi memiliki beberapa tujuan dan fungsi utama, di antaranya:
- Menyampaikan informasi atau pemberitahuan resmi dari suatu instansi atau organisasi
- Mengajukan permohonan atau permintaan secara formal
- Memberikan instruksi atau perintah dalam konteks profesional atau kedinasan
- Membuat perjanjian atau kesepakatan resmi antar pihak
- Melaporkan hasil kegiatan atau pencapaian suatu instansi
- Mengundang pihak tertentu untuk menghadiri acara atau pertemuan resmi
- Menyampaikan keputusan atau kebijakan dari pihak yang berwenang
- Sebagai bukti atau dokumentasi resmi yang memiliki kekuatan hukum
Tujuan dan Fungsi Surat Tidak Resmi
Sementara itu, surat tidak resmi memiliki tujuan dan fungsi yang lebih personal, seperti:
- Menjalin atau memelihara hubungan personal dengan teman, keluarga, atau kerabat
- Berbagi cerita, pengalaman, atau perasaan pribadi
- Mengungkapkan rasa sayang, rindu, atau perhatian kepada orang terdekat
- Memberikan ucapan selamat atau belasungkawa secara personal
- Meminta maaf atau menyampaikan permintaan secara informal
- Mengajak atau mengundang seseorang untuk acara atau kegiatan non-formal
- Berbagi informasi atau berita terkini dengan orang terdekat
- Sebagai sarana ekspresi diri dan kreativitas dalam menulis
Perbedaan tujuan dan fungsi ini memengaruhi cara penulisan dan penyampaian pesan dalam masing-masing jenis surat. Surat resmi lebih fokus pada penyampaian informasi dan pencapaian tujuan profesional, sementara surat tidak resmi lebih menekankan pada aspek emosional dan hubungan personal.
Contoh Surat Resmi dan Tidak Resmi
Untuk lebih memahami perbedaan antara surat resmi dan tidak resmi, mari kita lihat contoh konkret dari masing-masing jenis surat tersebut.
Contoh Surat Resmi
Berikut adalah contoh surat resmi berupa surat undangan rapat:
PT MAJU BERSAMAJl. Raya Utama No. 123, Jakarta PusatTelp. (021) 5555-6666, Fax. (021) 5555-7777Email: info@majubersama.com
Nomor: 001/UND/MB/V/2023Lampiran: -Perihal: Undangan Rapat
Kepada Yth.Bapak/Ibu Kepala DivisiPT Maju Bersamadi Tempat
Dengan hormat,
Sehubungan dengan akan diadakannya evaluasi kinerja perusahaan triwulan kedua tahun 2023, dengan ini kami mengundang Bapak/Ibu untuk menghadiri rapat yang akan dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : Senin, 15 Mei 2023Waktu : Pukul 09.00 - 12.00 WIBTempat : Ruang Rapat Utama, Lantai 5Agenda : Evaluasi Kinerja Triwulan II 2023
Mengingat pentingnya rapat ini, kami mohon kehadiran dan partisipasi aktif Bapak/Ibu. Dimohon untuk membawa laporan kinerja divisi masing-masing.
Demikian undangan ini kami sampaikan. Atas perhatian dan kehadirannya, kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,
[Tanda tangan]
Budi SantosoDirektur Utama
Contoh Surat Tidak Resmi
Berikut adalah contoh surat tidak resmi berupa surat pribadi kepada seorang teman:
Jakarta, 10 Mei 2023
Hai Rina yang baik,
Apa kabar? Sudah lama kita nggak ketemu ya, kangen banget nih sama kamu! Gimana kabarmu di Bandung? Kuliahnya lancar? Semoga kamu sehat-sehat aja dan nggak stress dengan tugas-tugas kuliahmu.
Oh iya, aku mau cerita nih. Minggu lalu aku ikut lomba menulis cerpen dan alhamdulillah juara 2! Seneng banget rasanya, apalagi ini pertama kalinya aku ikut lomba menulis. Jadi makin semangat buat nulis-nulis lagi deh. Kamu inget kan waktu SMA dulu kita sering nulis bareng? Kangen banget sama momen-momen itu.
Btw, liburan semester nanti kamu pulang ke Jakarta nggak? Kalau pulang, kita main yuk! Udah lama banget pengen ngobrol langsung sama kamu, banyak banget yang pengen aku ceritain. Kita bisa nongkrong di kafe favorit kita dulu, atau jalan-jalan ke mall. Pokoknya kangen banget sama kamu!
Yaudah deh, segitu dulu ya ceritanya. Jangan lupa bales suratku ya, aku tunggu kabar baik dari kamu. Semangat terus kuliahnya, jaga kesehatan, dan jangan lupa makan yang teratur.
Peluk hangat,
Sari
Dari kedua contoh di atas, kita bisa melihat perbedaan yang jelas antara surat resmi dan tidak resmi, baik dari segi struktur, bahasa, maupun isi surat.
Advertisement
Tips Menulis Surat Resmi dan Tidak Resmi
Untuk memastikan bahwa surat yang kita tulis efektif dan sesuai dengan tujuannya, berikut beberapa tips dalam menulis surat resmi dan tidak resmi:
Tips Menulis Surat Resmi
- Gunakan kop surat yang jelas dan lengkap
- Pastikan nomor surat, tanggal, dan perihal tertulis dengan benar
- Gunakan bahasa formal dan baku
- Tulis dengan singkat, jelas, dan to the point
- Perhatikan struktur surat yang baku
- Gunakan kata ganti orang yang tepat dan konsisten
- Periksa kembali ejaan dan tata bahasa
- Pastikan tanda tangan dan cap/stempel (jika diperlukan) tercantum
Tips Menulis Surat Tidak Resmi
- Tulis dengan gaya bahasa yang natural dan sesuai dengan hubungan Anda dengan penerima surat
- Ekspresikan perasaan dan pikiran Anda dengan bebas namun tetap sopan
- Gunakan kata-kata yang personal dan akrab
- Ceritakan hal-hal yang menarik atau penting bagi Anda dan penerima surat
- Tanyakan kabar atau hal-hal yang berkaitan dengan penerima surat
- Buat surat lebih menarik dengan menambahkan gambar atau stiker (jika menulis surat elektronik)
- Akhiri surat dengan salam penutup yang hangat dan personal
Dengan memperhatikan tips-tips di atas, Anda dapat menulis surat resmi maupun tidak resmi yang efektif dan sesuai dengan tujuan serta konteksnya.
Perkembangan Surat di Era Digital
Meskipun teknologi digital telah mengubah cara kita berkomunikasi, konsep surat resmi dan tidak resmi masih relevan dan diterapkan dalam berbagai bentuk komunikasi modern. Mari kita lihat bagaimana perkembangan surat di era digital:
Surat Elektronik (Email)
Email telah menjadi salah satu bentuk komunikasi tertulis yang paling umum digunakan saat ini. Prinsip-prinsip surat resmi dan tidak resmi masih diterapkan dalam penulisan email:
- Email resmi: Menggunakan bahasa formal, memiliki struktur yang jelas (subjek, salam pembuka, isi, salam penutup), dan biasanya digunakan untuk komunikasi bisnis atau profesional.
- Email tidak resmi: Menggunakan bahasa yang lebih santai, struktur yang lebih fleksibel, dan biasanya digunakan untuk komunikasi personal.
Pesan Instan (Instant Messaging)
Aplikasi pesan instan seperti WhatsApp, Telegram, atau LINE juga menerapkan konsep komunikasi resmi dan tidak resmi:
- Pesan resmi: Meskipun lebih singkat, pesan untuk rekan kerja atau atasan biasanya masih menggunakan bahasa yang sopan dan formal.
- Pesan tidak resmi: Pesan untuk teman atau keluarga biasanya menggunakan bahasa yang sangat santai, singkat, dan sering menggunakan emoji atau stiker.
Media Sosial
Bahkan di media sosial, kita masih bisa melihat perbedaan antara komunikasi resmi dan tidak resmi:
- Postingan resmi: Akun resmi perusahaan atau institusi biasanya menggunakan bahasa yang formal dan informatif.
- Postingan tidak resmi: Akun pribadi biasanya menggunakan bahasa yang lebih ekspresif dan personal.
Meskipun bentuk dan medianya berubah, prinsip dasar komunikasi resmi dan tidak resmi tetap dipertahankan dalam era digital. Pemahaman tentang perbedaan keduanya tetap penting untuk memastikan komunikasi yang efektif dan sesuai konteks.
Advertisement
Kesimpulan
Memahami perbedaan antara surat resmi dan tidak resmi merupakan keterampilan penting dalam komunikasi tertulis. Surat resmi, dengan struktur yang baku dan bahasa yang formal, cocok digunakan untuk keperluan profesional dan kedinasan. Sementara itu, surat tidak resmi dengan gaya bahasa yang lebih santai dan personal, lebih sesuai untuk komunikasi pribadi dengan orang-orang terdekat.
Meskipun di era digital saat ini bentuk surat telah berkembang menjadi berbagai format elektronik, prinsip-prinsip dasar yang membedakan komunikasi resmi dan tidak resmi tetap relevan. Baik dalam menulis email, pesan instan, maupun postingan media sosial, pemahaman tentang konteks dan tujuan komunikasi akan membantu kita memilih gaya bahasa dan format yang tepat.
Dengan menguasai keterampilan menulis kedua jenis surat ini, kita dapat berkomunikasi secara efektif dalam berbagai situasi, baik dalam konteks profesional maupun personal. Ingatlah bahwa kunci utama dalam menulis surat, baik resmi maupun tidak resmi, adalah menyampaikan pesan dengan jelas dan sesuai dengan tujuan serta hubungan antara pengirim dan penerima surat.
