Pancasila Adalah Landasan Ideologi dan Pemersatu Bangsa Indonesia, Ini Makna dan Cara Mempertahankannya

Pancasila adalah dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia yang menjadi pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pelajari makna dan nilai-nilainya.

oleh Shani Ramadhan Rasyid diperbarui 11 Feb 2025, 06:08 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2025, 06:08 WIB
pancasila adalah
pancasila adalah ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Definisi dan Pengertian Pancasila

Liputan6.com, Jakarta Pancasila adalah ideologi dan dasar negara Republik Indonesia yang terdiri dari lima prinsip atau sila. Secara etimologis, kata "Pancasila" berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu "panca" yang berarti lima dan "sila" yang berarti prinsip atau asas. Jadi, Pancasila dapat diartikan sebagai lima prinsip dasar yang menjadi pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.

Sebagai ideologi negara, Pancasila menjadi landasan filosofis dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Kelima sila dalam Pancasila merupakan kristalisasi nilai-nilai luhur budaya bangsa yang telah ada sejak zaman dahulu. Pancasila bukan hanya sekedar rumusan abstrak, melainkan pedoman konkret yang harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari oleh seluruh warga negara Indonesia.

Kelima sila dalam Pancasila adalah:

  1. Ketuhanan Yang Maha Esa
  2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
  3. Persatuan Indonesia
  4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
  5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Kelima sila tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Setiap sila memiliki makna dan nilai yang saling melengkapi dalam membentuk karakter dan jati diri bangsa Indonesia.

Sejarah Lahirnya Pancasila

Lahirnya Pancasila sebagai dasar negara tidak terlepas dari perjuangan para pendiri bangsa dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Berikut adalah rangkaian peristiwa penting dalam sejarah lahirnya Pancasila:

  • 29 Mei - 1 Juni 1945: Sidang pertama Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) membahas dasar negara.
  • 1 Juni 1945: Ir. Soekarno berpidato mengemukakan gagasan tentang dasar negara yang kemudian dikenal sebagai lahirnya Pancasila.
  • 22 Juni 1945: Panitia Sembilan yang terdiri dari tokoh-tokoh BPUPKI merumuskan Piagam Jakarta yang memuat dasar negara.
  • 18 Agustus 1945: PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) mengesahkan Pancasila sebagai dasar negara yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.

Momen pidato Ir. Soekarno pada 1 Juni 1945 dianggap sebagai lahirnya Pancasila, karena pada saat itulah gagasan tentang lima prinsip dasar negara pertama kali dikemukakan secara resmi. Namun, rumusan final Pancasila baru disahkan pada 18 Agustus 1945, sehari setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Sejak saat itu, Pancasila menjadi dasar negara yang sah dan menjadi pedoman dalam penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Peringatan Hari Lahir Pancasila kemudian ditetapkan pada tanggal 1 Juni untuk mengenang momen bersejarah tersebut.

Makna dan Nilai-nilai Pancasila

Setiap sila dalam Pancasila mengandung makna dan nilai-nilai luhur yang mencerminkan karakter dan jati diri bangsa Indonesia. Berikut adalah penjelasan makna dan nilai-nilai yang terkandung dalam masing-masing sila Pancasila:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

Sila pertama menegaskan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang religius dan mengakui keberadaan Tuhan Yang Maha Esa. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila ini antara lain:

  • Kebebasan beragama dan berkeyakinan
  • Toleransi antar umat beragama
  • Kerukunan dalam kehidupan beragama
  • Tidak memaksakan agama kepada orang lain
  • Kepercayaan terhadap Tuhan sesuai dengan keyakinan masing-masing

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Sila kedua menekankan pentingnya nilai-nilai kemanusiaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Makna yang terkandung dalam sila ini meliputi:

  • Pengakuan terhadap harkat dan martabat manusia
  • Perlakuan yang adil terhadap sesama manusia
  • Pengembangan sikap tenggang rasa dan tepa selira
  • Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan
  • Mengembangkan sikap saling menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain

3. Persatuan Indonesia

Sila ketiga menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia di tengah keberagaman. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila ini antara lain:

  • Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa di atas kepentingan pribadi atau golongan
  • Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara
  • Cinta tanah air dan bangsa
  • Bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia
  • Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan

Sila keempat mengandung prinsip-prinsip demokrasi yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Makna dan nilai-nilai yang terkandung dalam sila ini meliputi:

  • Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat
  • Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain
  • Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama
  • Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan
  • Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Sila kelima menekankan pentingnya mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila ini antara lain:

  • Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan
  • Mengembangkan sikap adil terhadap sesama
  • Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
  • Menghormati hak orang lain
  • Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri
  • Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain
  • Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah
  • Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum
  • Suka bekerja keras
  • Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama
  • Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial

Implementasi Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Pancasila bukan hanya sekedar simbol atau slogan, melainkan pedoman yang harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa contoh penerapan nilai-nilai Pancasila dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara:

1. Bidang Politik dan Pemerintahan

  • Menyelenggarakan pemilihan umum yang jujur dan adil
  • Menerapkan sistem pemerintahan yang demokratis
  • Menjamin kebebasan berpendapat dan berorganisasi
  • Melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan publik
  • Menegakkan supremasi hukum dan keadilan

2. Bidang Ekonomi

  • Mengembangkan sistem ekonomi yang berkeadilan
  • Mendorong koperasi dan UMKM
  • Melindungi hak-hak pekerja
  • Mengelola sumber daya alam untuk kepentingan rakyat
  • Memerangi kemiskinan dan kesenjangan ekonomi

3. Bidang Sosial Budaya

  • Menghormati keberagaman budaya dan adat istiadat
  • Melestarikan nilai-nilai budaya lokal
  • Mengembangkan sistem pendidikan yang berkualitas dan merata
  • Menjamin akses terhadap layanan kesehatan yang memadai
  • Mendorong toleransi dan kerukunan antar umat beragama

4. Bidang Pertahanan dan Keamanan

  • Membangun sistem pertahanan yang kuat dan mandiri
  • Melibatkan seluruh komponen bangsa dalam sistem pertahanan keamanan rakyat semesta
  • Menjaga keutuhan wilayah NKRI
  • Menjalin kerjasama internasional di bidang pertahanan
  • Menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat

5. Bidang Hubungan Internasional

  • Menjalankan politik luar negeri bebas aktif
  • Berperan aktif dalam menjaga perdamaian dunia
  • Menghormati kedaulatan negara lain
  • Mendukung perjuangan kemerdekaan bangsa-bangsa
  • Berpartisipasi dalam organisasi internasional untuk kepentingan bersama

Tantangan dan Upaya Memperkuat Implementasi Pancasila

Meskipun Pancasila telah menjadi dasar negara selama lebih dari 75 tahun, implementasinya masih menghadapi berbagai tantangan. Beberapa tantangan tersebut antara lain:

  • Globalisasi dan masuknya ideologi asing yang dapat mengancam nilai-nilai Pancasila
  • Radikalisme dan intoleransi yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa
  • Korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila
  • Kesenjangan ekonomi dan sosial yang masih terjadi di masyarakat
  • Kurangnya pemahaman dan penghayatan nilai-nilai Pancasila, terutama di kalangan generasi muda

Untuk menghadapi tantangan tersebut, diperlukan upaya-upaya untuk memperkuat implementasi Pancasila, antara lain:

  • Meningkatkan pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan di semua jenjang pendidikan
  • Melakukan sosialisasi dan internalisasi nilai-nilai Pancasila melalui berbagai media dan kegiatan
  • Memperkuat peran lembaga-lembaga negara dalam mengawal implementasi Pancasila
  • Mendorong partisipasi masyarakat dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila
  • Menegakkan hukum secara adil dan tegas terhadap pelanggaran nilai-nilai Pancasila
  • Mengembangkan kebijakan dan program yang selaras dengan nilai-nilai Pancasila

Peran Generasi Muda dalam Melestarikan Nilai-nilai Pancasila

Generasi muda memiliki peran yang sangat penting dalam melestarikan dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila. Sebagai penerus bangsa, generasi muda harus memahami, menghayati, dan mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa peran yang dapat dilakukan generasi muda antara lain:

  • Mempelajari dan memahami sejarah dan makna Pancasila secara mendalam
  • Mengikuti pendidikan dan pelatihan tentang Pancasila dan kewarganegaraan
  • Berpartisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan yang mempromosikan nilai-nilai Pancasila
  • Menjadi teladan dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
  • Menggunakan media sosial dan teknologi untuk menyebarkan pemahaman tentang Pancasila
  • Terlibat dalam organisasi kepemudaan yang memperjuangkan nilai-nilai Pancasila
  • Mengembangkan inovasi dan kreativitas dalam mengimplementasikan Pancasila sesuai dengan perkembangan zaman

Kesimpulan

Pancasila adalah landasan ideologi dan dasar negara yang menjadi pemersatu bangsa Indonesia. Kelima sila dalam Pancasila mengandung nilai-nilai luhur yang mencerminkan jati diri dan karakter bangsa. Implementasi Pancasila dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara merupakan kunci untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan dan membangun Indonesia yang maju, adil, dan sejahtera.

Meskipun menghadapi berbagai tantangan, upaya untuk memperkuat implementasi Pancasila harus terus dilakukan. Peran aktif seluruh komponen bangsa, terutama generasi muda, sangat penting dalam melestarikan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Dengan memahami, menghayati, dan mengamalkan Pancasila, kita dapat membangun Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil, dan makmur sesuai dengan cita-cita para pendiri bangsa.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya