Liputan6.com, Damaskus- Lebih dari 3 tahun pertempuran antara pihak pemeritnah dan oposisi berkecamuk di Suriah. Korban jiwa terus berjatuhan. Pengungsi pun kian bertambah. Kapan perang saudara ini akan berakhir?
Presiden Suriah Bashar al-Assad menyatakan perang saudara yang terjadi di negaranya akan segera berakhir pada akhir tahun ini, 2014. Hal tersebut disampaikan mantan Perdana Menteri Rusia Sergei Stepashin setelah berbincang secara langsung dengan Assad.
Sergei yang merupakan Perdana Menteri di bawah pemerintah Presiden Boris Yeltsin itu mengatakan, Assad mengaku ingin menghentikan pertempuran dengan pihak oposisi yang Presiden Suriah itu sebut sebagai teroris.
"Saat saya tanya bagaimana langkah militer pemerintah, Assad mengatakan, 'tahun ini aksi militer di Suriah akan berakhir. Kami akan menghentikan apa yang selama ini kita lakukan, yakni perang melawan teroris'," jelas Sergei, seperti dimuat Reuters, Selasa (8/4/2014).
Rusia selama ini dikenal sebagai sahabat pemerintah Suriah dalam pertempuran dengan oposisi di tanah Timur Tengah tersebut. Selain dialog soal perang, Sergei juga mengaku telah berdiskusi soal perekonomian negara.
Perang Suriah terjadi sejak Maret 2011. Berdasarkan data terbaru dari Syrian Observatory for Human Rights yang dirilis 1 April 2014, jumlah korban tewas mencapai 150.344 orang.
Belasan ratusan ribu korban tewas terdiri dari 51.212 warga sipil termasuk sekitar 7.985 anak-anak; 37.781 anggota oposisi bersenjata yang tewas dalam kecamuk perang, termasuk jihadis, kelompok bersenjata dari Negara Islam Irak dan Mediterania Timur, dan Front Al-Nusra kelompok yang berafiliasi dengan Al-Qaeda.
Kemudian 58.480 orang pasukan pemerintah, termasuk lebih dari 35.000 tentara. 364 anggota gerakan Hizbulah Lebanon juga tewas dalam konflik Suriah. Sementara 2.871 orang lainnya belum diketahui identitasnya. (Yus Ariyanto)
Baca juga: