Tim Ekspedisi Mapala UMY Sukses ke Puncak Elbrus Rusia

Indonesia boleh berbangga lagi, sebab anak negeri kembali sukses tiba di puncak gunung tertinggi di benua Eropa, Gunung Elbrus.

oleh Yanuar H diperbarui 13 Jun 2014, 07:43 WIB
Diterbitkan 13 Jun 2014, 07:43 WIB
Hebat, Tim Ekspedisi MAPALA UMY Sukses ke Puncak Elbrus Rusia
Gunung Elbrus, Rusia. (elbrusstapala.wordpress.com)

Liputan6.com, Yogyakarta - Indonesia boleh berbangga lagi, sebab anak negeri kembali sukses tiba di puncak gunung tertinggi di benua Eropa, Gunung Elbrus. Mereka adalah tim ekspedisi Mapala (Mahasiswa Pecinta Alam) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).

Tim tersebut menjejakkan kaki dan menancapkan bendera merah putih di gunung itu, pada Selasa 10 Juni 2014 pukul 15.40 WIB.

Informasi yang dihimpun Liputan6.com, Jumat (13/6/2014), empat orang mahasiswa UMY yang sukses sampai di gunung setinggi 5.642 mdpl tersebut adalah Singgih Alnin Muttaqin, Akhmad Rasyid Gandi, M. Fauzan, dan Saigunsi Bonita Arimi.

Sebelum melakukan ekspedisi itu, keempatnya telah menjalani karantina selama 6 bulan, guna mempersiapkan fisik, mental, dan kerohanian mereka untuk melakukan pendakian ke Gunung Elbrus.

Sri Atmaja P. Rosyidi selaku wakil rektor III UMY mengaku bangga dengan keberhasilan tim Mapala UMY mencapai puncak gunung Elbrus di Rusia. Sebab, selain melakukan pendakian, mereka juga membawa misi sosial dan Islam.

"Mereka tidak hanya melakukan pendakian tapi juga membawa misi-misi tertentu. Di antaranya misi sosial berupa ajakan untuk menjauhi narkoba atau anti narkoba, kemudian misi sebagai duta budaya. Selain itu, juga membawa misi Islam dengan cara mengenalkan Islam di Indonesia, khususnya dengan adanya organisasi Muhammadiyah," kata Sri.

Sri berharap, jika para tim sudah kembali ke tanah air bisa menceritakan dan membagikan pengalaman mereka melakukan ekspedisi di Gunung Elbrus tersebut. Selain itu, juga bisa memberikan gambaran mengenai sejarah dan kondisi umat Islam di Rusia, khususnya di kawasan Elbrus yang penduduknya ternyata mayoritas beragama Islam.

"Harapannya, pengalaman mereka mendaki itu bisa menjadi karya ilmiah yang menarik untuk dikembangkan. Seperti proses mereka melakukan adaptasi dari lingkungan tropis di Indonesia, menuju lingkungan yang suhunya berada pada kisaran 30 derajat celcius di bawah 0 (-30 derajat)," tuturnya.

Sri menambahkan, dirinya mewakili UMY, pada Senin 16 Juni nanti akan melakukan penyambutan tim Mapala UMY di Moscow. Bertempat di kantor KBRI Moscow, Rusia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya