Israel Memperkuat Sistem Persenjataan Iron Dome

Operator senjata ini mengatakan Iron Dome telah melebihi harapan dalam menembak jatuh rudal dari wilayah Palestina dan Lebanon.

oleh Rinaldo diperbarui 13 Jul 2014, 05:43 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2014, 05:43 WIB
Israel Kirim Rudal ke Jalur Gaza, 12 Orang Tewas
Sebuah rudal yang diluncurkan militer Israel ke Jalur Gaza, Palestina, Selasa (8/7/2014) (AFP PHOTO/DAVID BUIMOVITCH)

Liputan6.com, Jakarta - Penyerangan hari ke-5 tentara Israel ke wilayah Palestina di Jalur Gaza makin menimbulkan kerusakan serta menambah jumlah korban jiwa. Sebaliknya, tidak ada warga Israel yang tewas oleh roket dari Gaza yang sebagian berkat Iron Dome.

Sistem senjata yang bertugas mencegat serangan roket itu sebagian didanai oleh pihak AS dan hingga kini diakui telah bekerja dengan baik. Bahkan, operator senjata ini mengatakan Iron Dome telah melebihi harapan dalam menembak jatuh rudal.

"Kami telah meng-upgrade (Iron Dome) sistem baru dari sejumlah aspek. Kami mencoba untuk selalu selangkah lebih maju dari musuh dan kita melihat bahwa kemampuan yang melebihi harapan kami," kata seorang pejabat Departemen Pertahanan seperti dikutip Reuters, Sabtu (12/7/2014).

Tapi, upaya warga Israel untuk berlindung dari roket yang menyerang mereka juga telah menjadi rutinitas sehari-hari bagi ratusan ribu warga Yahudi.

Israel mengatakan pihaknya bertekad untuk mengakhiri serangan roket lintas-perbatasan yang intensif bulan lalu setelah pasukannya menangkap ratusan aktivis Hamas di Tepi Barat setelah penculikan 3 remaja Yahudi yang kemudian ditemukan tewas. Seorang pemuda Palestina kemudian dibunuh di Yerusalem dalam balas dendam yang diduga serangan oleh Israel.

Sementara itu, serangan yang dilakukan pasukan Israel ke Jalur Gaza makin membabi buta. Warga setempat mengatakan sebuah masjid di Jalur Gaza dibom menjadi puing-puing. Militer Israel mengatakan di masjid tersebut telah menjadi tempat penyimpanan senjata.

Namun, tak hanya 1, ada 8 masjid lainnya yang rusak akibat pemboman dan 537 rumah di Gaza juga telah rusak atau hancur.

Bahkan, negara Yahudi itu mulai memikirkan untuk serangan darat ke wilayah padat penduduk di Gaza meski ada tekanan internasional untuk menegosiasikan gencatan senjata atas konflik yang hingga kini telah menewaskan 121 orang sejak serangan Selasa lalu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya